jail

551 58 3
                                    

Irish membuka pintu Apartemen nya dengan memakai seragam sekolah dan memakai tas di bahu nya bersamaan dengan Sherlock yang baru turun dan terlihat tergesa-gesa sampai tidak menyadari kehadiran nya.

"Sherlock?"

Pemilik nama tersentak dan berhenti tepat di depan Irish, "Morning, Irish."

Irish mengerutkan kening nya, "Klien mu bermasalah lagi?"

Sherlock menatap gadis itu lalu menarik nafas panjang dan menunduk sedikit, "Enola, gadis itu," Sherlock memejamkan mata nya sebentar, seperti nya kepala nya sangat pusing lalu kembali menatap nya, "Aku mendapat kabar dia di penjara. Dia meninggalkan jejak di TKP."

"Oh." Irish terkejut kecil mendengarnya. Irish tahu betapa sayang nya pria ini pada adik manis nya. "Kau akan menemui nya?"

"Aku harus tahu apa yang terjadi." balas Sherlock.

Irish tersenyum kecil lalu meraih tangan pria ini dan mengenggam nya. Seolah-olah sedang mengirimkan semangat lewat sentuhan itu.

Sherlock menatap tangan nya di genggam dan tanpa menggerakkan kepala nya menatap Irish dan senyuman. Sherlock lalu mendongak seraya menarik nafas, "Aku baru ingat, aku belum sarapan pagi ini."

Irish menaikkan kedua alis nya heran.

Tanpa aba-aba Sherlock menarik tangan yang mengenggam nya hingga tubuh Irish bertabrakan dengan pria ini. Sherlock langsung merangkul pinggang nya, menyelinap dari balik tas gadis ini, mencegah nya kabur.

"Sherlock!"

Kini wajah mereka sangat dekat. Dengan Irish yang mendongak dengan tatapan kesal nya dan Sherlock yang menunduk dengan senyum penuh kemenangan nya.

Tangan yang ia gunakan untuk menarik tangan gadis ini kemudian berpindah meraih dagu nya. Fokus Sherlock pecah, antara netra biru yang memabukkan atau bibir merah ranum yang mencandukan.

"Sherlock ...," lirih Irish dengan suara pelan. "Aku akan terlambat."

"Sebentar saja." balas nya sambil memiringkan kepala sekaligus memajukan kepala nya hingga kedua bibir itu bertemu dan melenyapkan jarak yang ada.

Sherlock melumat bibir Irish dan merasakan saliva nya bertukar dengan milik nya. Tangan yang tadi nya di dagu berpindah ke leher lalu ke tengkuk Irish untuk mendorong nya.

Decakan demi decakan terdengar di tangga. Irish meremas mantel pria ini sedangkan Sherlock? Dia menikmati permainan nya. Dia menikmati bibir Irish hanya untuk nya seorang.

"Hmphh."

Tok! tok! tok!

Suara jendela Irish di ketuk, itu arti nya Dean sudah datang untuk menjemput nya. Irish memalingkan muka hendak memutuskan lumatan mereka namun Sherlock enggan membiarkan nya.

"Sherlock—hmph."

"Aku belum selesai."

Irish memejamkan mata nya dengan kuat. Masalah nya, Irish juga mulai kehabisan oksigen. Sebenarnya, seberapa panjang nafas pria ini?

Irish memukul dada pria itu berkali-kali. Kali ini, Sherlock melepaskan nya perlahan namun masih memeluk nya dengan erat. Sherlock menatap istri nya itu sedang mencari nafas sebanyak-banyak nya.

"Kau sialan, Sherlock." kesal Irish sambil menatap nya tajam.

Sherlock tersenyum kecil, "Aku sudah pernah melakukan hal yang lebih jauh. Mencium mu adalah hal kecil."

"Aha," Irish memasang muka mengejek. "Kau terlalu lihai untuk pria yang tidak mengerti tentang wanita."

Sherlock mengerutkan kening nya.

Mr. DetectiveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang