Irish mengunyah spagetti yang ia pesan dari restoran Perancis tempat ia duduk sekarang. Dia hanya diam berjam-jam. Itu menarik perhatian pria yang jauh lebih tua duduk di hadapan nya.
Bagaimana Irish tidak diam dan mau melihat pria itu? Dia baru saja mencium nya, lagi.
Dua kali sebelum nya Irish dalam keadaan mabuk. Tapi tadi, dia dalam keadaan sadar dan Irish yakin pria itu juga sadar.
Sherlock menatap Irish sebentar dan kembali menyantap makanan nya. "Aku seperti makan dengan orang bisu."
Serius? Setelah apa yang dia lakukan. Dia masih berharap Irish akan menatap nya sama?
Irish diam sejenak kemudian tanpa mau menoleh melanjutkan makan nya. "Percakapan apa yang kau harapkan dari makan siang yang canggung ini?"
Sherlock menaikkan kedua bahu nya, "Sekedar bercerita tentang sekolah mu."
"Mereka akan mengadakan Drama lagi dan entah keputusan siapa yang memasukkan ku sebagai pemeran utama nya, lagi." Irish sedikit membanting garpu yang ia pegang ke meja. "Ah, sial sekali."
Sherlock menatap wajah kesal gadis itu lalu terkekeh kecil. "Dengan pujian dan antusias orang-orang atas pertunjukan mu sebelum nya, ku pikir kau akan senang jika di Ikutserta-kan lagi."
Irish diam dan mengerutkan kening nya lalu spontan menatap pria itu. "Tunggu, kau tau soal ini?"
Sherlock tersenyum saat akhirnya gadis itu mau menatap nya. Sherlock melanjutkan makan nya, "Guru mu yang memberitahu ku tadi."
Irish memutar ingatan nya dan Ia yakin itu saat Sherlock menjemputnya dan berbicara pada guru seni nya. Irish memaki dalam hati.
Sherlock mendapati raut kegelisahan dari gadis muda di hadapan nya lantas meletakkan alat makan nya kemudian menarik nafas panjang, memusatkan perhatian nya pada nya.
"Kau tidak menyukai nya?"
Irish yang sebenarnya sedang tenggelam dalam bayangan-bayangan buruk menoleh dan menemukan Sherlock melipat tangan nya di atas meja.
Irish menelan ludah nya kasar. Sial, pria ini terlalu tampan membuat Irish spontan menunduk.
Irish memainkan jemari tangan nya, "Aku hanya takut Orang-orang menaruh ekspetasi tinggi pada ku. Dan jika aku tidak berhasil memenuhi nya aku...,"
Irish berhenti, ia menatap lantai berlapis Marmer di Restoran Perancis ini. Ia tidak sanggup menjelaskan hal-hal buruk yang ada di pikiran nya.
Sherlock mendapati kekhawatiran dari wajah istrinya lantas menarik nafas kecil.
"Jika ibu ku saja bisa mempercayai mu untuk menjadi istri ku. Apa yang harus kau khawatirkan dengan drama kecil itu?"
Irish spontan menatap Sherlock yang juga sedang menatap nya hangat.
Sherlock tersenyum lalu mengangkat tangan nya untuk menyebrangi meja dan meraih surai kehitaman nya lalu menghelus nya lembut. "Kau yang terbaik, Irish."
Bugh.
Irish menjatuhkan gelas ke lantai hingga menyadarkan lamunan nya.
Ini sudah jam sepuluh malam namun memori tentang bagaimana pria itu memperlakukan nya benar-benar tak mau hilang dari kepala nya membuat Irish gagal fokus dalam banyak hal.
Irish menarik nafas lalu memperhatikan gelas nya yang jatuh kemudian tertawa kecil. Lantas ia membungkuk untuk memungut gelas nya kembali.
Irish mengambil air minum, kali ini dengan benar lalu meletakkan nya ke atas meja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Detective
FanfictionKali ini kita tidak akan menyorot keahlian seorang Sherlock Holmes dalam menyelidiki kasus. Tapi bagaimana pria keras kepala ini bisa menjadi gila dan bodoh karena satu gadis.