his annoyance

576 91 10
                                    

Lima hari setelah kejadian itu. Mereka menjalani hari masing-masing. Sama seperti enam bulan yang mereka lalui.

Mereka saling menghindar.

Pura-pura tak melihat ketika berpas-pasan.

Mengurung diri.

Itu membuat hari berlalu sangat cepat hingga tak terasa bulan sudah berakhir. Dan tanggal satu di mulai.

Ingat, hal penting pada bulan baru?

Balian keluar dari Penjara.

Irish sedikit bersyukur dengan kejadian malam itu, dia tak merasakan hari berlalu begitu lama karena sibuk mencari kegiatan untuk melupakan pria itu.

Untuk apa Irish mencari kesibukan? Ya tentu saja untuk melupakan ucapan suami nya yang benar-benar menyakiti nya.

Kemarin adalah yang kedua kali nya.

Dan terjadi saat Irish menginjak lantai itu.

Sebegitu kerasnya kah dia dengan lantai dan Apartemen itu?

Bahkan dengan diri nya? Yang berstatus istri nya. Tapi dia bisa dengan bebas membawa wanita lain dan tidur satu ruangan dengan nya.

Bersyukur jika hanya tidur. Jika mereka melakukan hal lain?

Irish bersumpah tidak akan menginjakkan kaki nya ke lantai itu lagi.

Lantai itu seperti terkutuk untuk nya.

Dan di sini Irish, berdiri, menunggu tak sabar ke arah gedung tahanan bersama orang tua dan Sherlock di dekat mereka.

Semua orang menatap pintu besi itu dengan tatapan penuh harap sedangkan pria berambut ikal dengan setelan jas formal nya melirik ke arah gadis yang berjarak dua langkah dari nya.

Pintu itu di buka oleh satu orang petugas dan di susul oleh seorang laki-laki dengan baju putih kekuning-kuningan rambut sedikit panjang namun wajah nya masih tetap bersih.

Senyum Irish semakin mengembang.

Laki-laki itu tersenyum manis lalu berlari kecil memeluk kedua orang tua nya sekaligus. Melepaskan rindu yang begitu mendalam.

Irish menatap nya penuh haru sedangkan Sherlock masih tak mau melepaskan mata nya dari gadis itu.

Setelah lama memeluk orang tua nya dengan penuh suka cita. Pria bermata coklat itu kini beralih ke arah Irish, kekasih nya yang menatap nya dengan lembut.

Balian membalas tatapan nya lembut kemudian berjalan ke arah nya lalu masuk ke dalam rangkulan gadis itu dengan sangat erat dan menggendong nya sambil berputar pelan membuat Irish menjerit kecil.

"Aku merindukan mu, Irish." Ucap Balian tanpa mau mengangkat kepala nya dari leher gadis itu.

"Dean juga merindukan mu." Balas Irish yang membuat Balian spontan mengangkat kepala nya dan menatap Irish protes.

"Jadi kau tak merindukan ku?" Protes nya.

Irish terkekeh kecil melihat nya. "Tidak," Irish mengeluarkan kalung dari balik dres yang ia pakai. "Bagaimana bisa aku merindukan mu? Kalung yang kau berikan selalu membuat ku merasa kau di dekat ku."

Sherlock merasakan tubuh nya mematung di tempat. Dia tak pernah sadar akan atensitas kalung itu karena bersembunyi dari balik pakaian nya.

Balian tersenyum manis. "Syukurlah, aku tak mau kau merasakan hal itu. Itu benar-benar menyiksa, kau tahu?"

Irish tertawa kecil, "Benarkah?"

"Rasa nya akan mencekik mu sampai mati." Balas Balian hiperbola.

"Aku membuatkan mu cookies." Irish menyodorkan plastik kertas yang langsung di terima Balian. "Aku belajar mati-matian untuk itu."

Mr. DetectiveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang