Irish memperhatikan perban yang membalut tangan Sherlock kemudian beralih dengan perban miliknya.
Seketika, kejadian alasan perban ini ada terulang di pikiran Irish hingga membuat nya menarik nafas.
Pesta ayah nya sangat meriah, warga desa sangat suka cita dengan hasil panen yang melimpah ruah namun itu tak membuat Irish melengkungkan senyum nya.
"Sherlock, Irish!"
Suara tuan Rein Reynand atau sangat Ayah dari istri Sherlock mengalihkan kedua nya yang sedang meneguk minuman nya.
Mereka berdua menoleh dan menemukan Rein mendekat sambil membawa seorang pria seumuran Irish memakai pakaian biasa namun terlihat mewah.
"Dia anak dari Bupati dan juga teman kecil nya Irish!"
"Salam kenal, Tuan Holmes." Pria berambut pirang bermanik biru itu tersenyum sambil mengulurkan tangan yang di sambut hangat oleh Sherlock.
Dia beralih pada gadis di sebelah nya, "Irish, tidak lama bertemu kau sudah menikah rupa nya."
Irish hanya tersenyum kecil.
"Well," Pria itu menatap kedua nya bergantian. "Setidaknya aku tidak khawatir karna yang di nikahi nya adalah seorang Detektif hebat."
"Ku rasa dengan popularitas mu yang sekarang, kau bisa menyusul, Ken." Balas Irish.
Pria bernama Ken tersenyum. "Tidak, aku masih ingin menjelajahi dunia seperti yang kita impikan dulu."
"Ken! Kemari nak!"
Ken menoleh lalu menemukan sang Ayah memanggil. Lantas ia tersenyum pada suami-istri tersebut kemudian pergi.
Irish menarik nafas panjang kemudian meneguk minum nya dan berdeham sedikit.
Sherlock memperhatikan istrinya sejak tadi. Lalu meneguk minum miliknya. "Aku tidak menyangka akan ada banyak pria di hidup mu."
Irish menoleh.
"Kau membuat ku harus bersaing. Dengan kekasih mu dan masa lalu mu." Sherlock kembali meneguk gelas nya.
Irish menaikkan satu alis nya, "Kau tidak bisa menerka seseorang itu dari masa lalu orang lain seenaknya."
Sherlock menatap gadis itu, "Aku mungkin juga akan terdiam di tempat dengan tenggorokan bergetar jika bertemu dengan cinta pertama ku."
Irish menelan ludahnya kasar. Tebakan pria ini benar. Ken, adalah cinta pertama nya. Tapi itu sudah lama sekali. Saat Irish belum mengenal dunia dan orang-orang nya yang kejam.
"Lebih baik kau berpikir bagaimana pernikahan kita yang menjadi rahasia umum di sini tidak keluar dari desa." Ketus Irish.
Sherlock tak menjawab dan lebih memilih menghabiskan minum nya kemudian berjalan menjauh, meninggalkan Irish yang memandangi kepergian nya.
Setelah kejadian di kereta tadi, Sherlock sedikit berubah.
Irish mengulum bibirnya sejenak lalu menunduk dalam. Hiruk pikuk pesta tak lantas membuatnya juga ikut ber-eforia.
*.*.*.*.*.*
Irish melangkah menaiki tangga kemudian melewati lorong rumah nya menuju kamar. Sebenarnya, mereka berniat menginap di rumah Sherlock namun sang Ayah memaksa untuk tetap tinggal. Akibat nya, barang-barang yang sudah sampai di rumah Sherlock di pindahkan kembali.
Irish mendorong pintu dengan sangat letih. Hari ini benar-benar melelahkan. Saat itulah ia melihat Sherlock sedang berdiri menatap bulan dari jendela dan langsung setengah berbalik ketika mendengar derit pintu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Detective
FanfictionKali ini kita tidak akan menyorot keahlian seorang Sherlock Holmes dalam menyelidiki kasus. Tapi bagaimana pria keras kepala ini bisa menjadi gila dan bodoh karena satu gadis.