Irish akan gila.
Itu yang kedua kali nya mereka berciuman.
Apa yang ada di kepala pria itu saat memilih untuk mencium nya? Bahkan ketika pagi tiba Irish masih tak mengerti.
"Lain kali, balas aku, Irish."
Gerakan Irish menaruh sisir terhenti beberapa saat setelah sebuah suara terngiang di kepala nya.
Apa maksud nya?
Apa pria itu berpikir bahwa mereka akan—berciuman, lagi?
Irish menarik napas panjang kemudian menggelengkan kepala nya samar. Daripada ia terlambat karena memikirkan nya lebih baik ia segera berangkat ke sekolah.
Dan dia berjanji pada diri nya sendiri mulai pagi ini.
Dia takkan meminum alkohol jenis apapun lagi.
Irish sudah siap dengan seragam dan mengambil tas nya untuk di selampirkan di bahu nya lalu membuka pintu Apartemen.
Di sana ia menemukan Sherlock yang baru turun dari milik nya dengan wajah frustasi.
Mereka saling tatap dan terdiam di tempat untuk beberapa saat.
"Kau terlihat akan pergi sekolah." Ujar Sherlock menyudahi kediaman mereka.
"Dan kau terlihat depresi." Balas Irish datar.
Sherlock menarik nafas seraya menoleh ke arah tangga kemudian kembali menatap nya. "Mereka mengacaukan barang bukti ku. Sekarang," Sherlock memakai topi dan membuka pintu, "Aku harus bekerja dua kali lipat."
Tak sampai tiga detik, tubuh pria besar itu kembali menatap Irish penuh penasaran. "Apa kau sibuk sore ini?"
Irish diam sejenak, "Tugas ku sudah selesai dan tidak ada ajakan pesta dansa dari teman-teman ku." Irish menaikkan kedua bahu nya. "I guess, ya, why?"
Sherlock tersenyum, terlihat sangat puas dengan jawaban yang di berikan. "Ada restoran Perancis baru buka di ujung jalan. Aku ingin mengajak mu makan di sana."
Irish mengerutkan kening nya heran, "Ku pikir kau akan mengajak Mycroft."
Sherlock terkekeh kecil mendengarnya, "Untuk apa aku mengajak nya saat aku punya kau?"
Irish menelan ludah nya kasar, "Al-alright, nanti sore?"
"Yes, 16.30." Sherlock tersenyum lagi, "Terakhir kali aku memakan makanan Perancis saat aku bersama ibu dan kami hampir di serang perampok. Ku pikir itu akan menyenangkan jika pengalaman itu terulang kembali dengan mu."
Irish menaikkan satu alis nya. "Aku berharap Tuhan akan mengecewakan mu."
Sherlock tertawa kecil kemudian tersenyum sebelum akhirnya sadar dia harus melanjutkan pekerjaan nya. Sherlock membenarkan dasi nya lalu melangkahkan kaki nya.
Irish memperhatikan pria itu pergi. Sejenak, ia kembali berpikir.
Sikap Sherlock akhir-akhir ini menghangat.
Dia bahkan menceritakan hal yang terjadi dalam hidup nya. Ini tak pernah pria itu lakukan dalam enam bulan terakhir, atau mungkin, tujuh bulan ini.
Seketika jantung Irish berdegub kencang. Ia tahu, pesona Sherlock begitu mengerikan.
Namun ia tak tahu,
Diri nya akan jatuh pada pesona itu.
*.*.*.*.*.*.*.*
Dean sedang berbicara tentang Drama terbaru yang akan menampilkan Ibu nya sebagai bintang utama saat mereka berjalan keluar dari sekolah. Awalnya Irish mendengarkan dengan seksama sebelum manik kebiruan milik nya menangkap atensi seorang pria tinggi dengan Setelan yang sama dengan yang ia lihat tadi pagi sedang berbicara pada salah satu guru.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Detective
FanfictionKali ini kita tidak akan menyorot keahlian seorang Sherlock Holmes dalam menyelidiki kasus. Tapi bagaimana pria keras kepala ini bisa menjadi gila dan bodoh karena satu gadis.