"Kau hanya kelelahan."
Sherlock duduk di pinggir kasur dan membantu meneguk air hangat dari gelas pada Irish yang tengah mengigil dan keringat dingin.
"Kau selalu pulang larut malam dan telat makan." Sherlock memandangi gadis itu.
Irish mempererat selimut nya namun itu tak berpengaruh banyak. "Terimakasih. Kau juga harus beristirahat. Banyak kasus yang menunggu mu."
Sherlock diam menatap Irish untuk beberapa saat. "Akan ku tunda."
"What?!" Irish tersentak bahkan hampir bangkit jika saja ia tak sadar ia sedang kedinginan setengah mati. "Why?"
Sherlock membalas tatapan protes Irish kemudian tersenyum kecil. "Aku harus menjaga istri ku."
Lagi-lagi Irish di buat serangan jantung dengan kalimat dari si detective ini. Dia sudah menyebut kata itu dua kali. Apa dia sudah menganggap hubungan ini ada dalam hidup nya?
Irish merasa canggung. Ia tak tahu harus berbuat apa dan memilih untuk tak membalas dan menggigil. Sherlock mengerutkan kening nya lantas berdiri, berjalan memutari kasur lalu tanpa di duga ikut membaringkan tubuh nya di samping Irish dan memeluk nya.
Seketika Irish merasakan jantung nya berhenti berdetak dan pikiran nya kacau.
"Aku akan memeluk mu sepanjang malam, agar kau bisa merasa hangat." Sherlock merendahkan suara nya tepat di telinga Irish yang membuat gadis itu semakin kacau.
Irish menelan ludah nya kasar. Dia semakin tak bisa bernafas saat deru nafas pria itu menyapu telinga dan leher nya.
Apa pria ini gila?
Atau sengaja melakukan nya?
Seketika jantung nya kembali bekerja namun berdetak dua kali lipat hingga rasa nya pria ini bisa mendengar deru jantung nya.
Tiba-tiba hujan turun dengan deras nya menambah udara dingin di sekitar Irish namun pelukan Sherlock dapat meminimalisir hal itu.
Irish berdeham sejenak dan melirik pria itu sudah memejamkan mata nya untuk berusaha jatuh ke alam mimpi. Mau tak mau Irish melakukan hal yang sama. Namun ia menoleh ke arah yang berlawanan. Tidak, ia tak mau melihat wajah nya.
*.*.*.*.*.*.*
Irish mengerjapkan kelopak mata nya beberapa kali sebelum akhirnya membuka mata nya untuk melihat dunia pada pagi—SIANG?!
Irish terkejut melihat cahaya matahari sudah terlalu cerah dan menyengat kemudian menoleh ke arah jam yang ada di dingin. Sudah menunjukkan pukul 12 siang.
Irish hendak bangkit namun tangan yang memeluk nya erat ini terlalu berat.
Irish menghela napas berat, ia menoleh ke arah pria yang masih memejamkan mata nya itu.
Seketika Irish terdiam.
Suami nya ini punya wajah yang tampan. Tidak, Irish memang mengakui dia adalah pria tampan, tak heran barisan fans wanita nya mengalahkan barisan orang tua yang meminta reformasi.
Tapi kali ini, Irish melihat sisi tampan yang lain.
Kesepian.
Kelelahan tercetak jelas di wajah nya, bekerja terlalu keras menunjukkan dia tak punya siapapun untuk bersandar.
Apa ini alasan Eudoria meminta nya untuk menerima lamaran putra kedua nya?
"Aku tahu aku tampan."
Suara berat khas baru bangun tidur itu terdengar. Irish mengerutkan kening nya heran. Tak lama, Sherlock membuka pejaman mata nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Detective
FanfictionKali ini kita tidak akan menyorot keahlian seorang Sherlock Holmes dalam menyelidiki kasus. Tapi bagaimana pria keras kepala ini bisa menjadi gila dan bodoh karena satu gadis.