protective

734 95 17
                                    

Sherlock menarik nafas panjang saat ambruk ke dinding kemudian diam untuk beberapa saat. Ternyata berjalan pulang dengan keadaan mabuk saat fajar yang masih gelap butuh tenaga yang sangat besar.

Sherlock menyisir rambut semi ikal nya dengan jari-jari tangan nya lalu berusaha berdiri tegak.

Saat itulah pintu 221 A terbuka menampilkan Irish yang terkejut dengan penampilan Sherlock yang sangat berantakan.

"Kau mabuk?" Tanya Irish dengan kening berkerut nya.

Sherlock tidak menjawab malah mengusap hidung nya.

Karena tak kunjung mendapatkan jawaban, Irish menggelengkan kepala nya samar. "Aku harap kau sudah sadar dan rapi setelah aku kembali nanti."

Irish mengunci pintu Apartemen nya lalu meraih kenop pintu luar. Sebelum berhasil ia menarik nya, Sherlock mencekal lengan gadis itu.

Irish menoleh.

"Kau akan pergi kemana?" Tanya Sherlock dengan suara berat nya dan tatapan mengantuk nya.

"Well, Ayah ku meminta kita pulang untuk memenuhi pesta panen di desa." Irish menaikkan kedua bahu nya, "Jika kau tidak keberatan, atau aku bisa pergi sendiri dan mengatakan kau sibuk—"

"Aku bisa," Potong Sherlock cepat. Masih dengan suara berat nya. "Aku akan ikut dengan mu."

Irish kembali diam sesaat, ia perhatikan pria yang sedang mabuk ini. "Bagus, kalau begitu. Aku akan membeli tiket kereta untuk keberangkatan."

Irish ingin membuka pintu namun lagi-lagi Sherlock menahan nya.

"Ini masih gelap. Tunggu sampai matahari terbit."

Irish menatap wajah Sherlock perlahan. Tatapan mengantuk dan rambut berantakan—sialan, dia terlihat panas.

Irish menelan ludahnya kasar, mencoba untuk mempertahankan kesadaran diri nya. "Ini hari libur, aku takut kita akan kehabisan tiket."

Sherlock menarik nafas panjang dan melepaskan cekalan nya dari lengan gadis itu. "Aku akan menemani mu."

Irish tertawa sekali, "Bagaimana bisa kau ikut dengan keadaan mabuk seperti ini?"

"Setidaknya aku cukup sadar untuk memukul siapapun yang berani menganggu mu." Balas nya cepat.

Irish tersenyum kecil, "You don't have to protect me. Just because i'm a woman doesn't mean i can't protect myself."

Sherlock memakai topi fedora nya. "I'm not protecting you because you're a woman. I'm protecting you because you're MY woman."

Irish seketika merasakan seluruh pembuluh darah nya membeku dan jantung nya berdetak cepat agar tak terjadi pembekuan darah. Walaupun begitu, dia merasakan pipi nya memanas yang berarti itu memerah.

Sherlock hendak melilitkan syal ke leher nya namun melihat leher gadis itu kosong. Ia menarik nafas lagi kemudian melilitkan nya pada sang istri.

Jika saja Sherlock dapat mendengar detak jantung yang begitu hebat detakan nya.

"Embun pagi masih sangat dingin. Kau sudah ceroboh bahkan saat belum keluar." Ujar nya dengan nada yang masih setengah meracau.

Sherlock membuka pintu lalu menggengam tangan gadis itu. "Ayo."

*.*.*.*.*.*.

Sherlock duduk di kursi Kereta dengan bagian Gerbong mewah yang biasa nya di isi oleh para Pejabat, Bangsawan dan orang kaya.

Sempat terjadi perdebatan dengan Irish saat membeli tiket. Irish bilang, duduk di Gerbong biasa dan mewah tidak berpengaruh apa-apa. Yang penting mereka sampai ke Desa.

Mr. DetectiveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang