Hari selanjutnya, Balian berjanji akan membawa nya berjalan-jalan untuk melepaskan rindu yang sudah menggebu-gebu.
Irish mengetahui nya dari Dean saat di sekolah. Balian belum bersekolah entah apa alasan nya. Tapi kata Dean, ada banyak urusan untuk perusahaan nya selama ia tinggal satu bulan penuh.
Irish keluar dari Apartemen nya dan menemukan Balian dengan pakaian yang jauh lebih baik daripada baju yang ia kenakan saat keluar dari penjara. Senyum Irish mengembang saat melihat pria itu membawa sebuket bunga Mawar untuk nya.
"Bunga cantik untuk gadis cantik." Ujar Balian dengan senyum manis nya.
"Kau selalu tahu cara membuatku jatuh hati." Balas Irish sambil menerima bunga itu.
Tanpa mereka berdua sadari. Sherlock turun dari Apartemen milik nya dan melihat romansa dua remaja tersebut.
"Sangat susah, asal kau tahu." Protes Balian. "Aku harus bersaing dengan semua orang yang menyukai mu."
Irish membuka pintu dan meletakkan buket itu ke atas nakas sambil terkekeh geli. Saat ia kembali menatap Balian, tak sengaja ia melihat atensi Sherlock yang berdiri di anak tangga.
Irish terdiam untuk beberapa saat ketika mata mereka saling tatap. Kejadian beberapa hari lalu terulang lagi di kepala nya membuat Irish spontan membuang tatapan nya ke lantai dan menghela nafas.
Melihat hal itu, Balian merasa heran kemudian menolehkan kepala nya ke arah pandangan Irish sebelum nya.
"Oh, halo tuan Holmes."Sapa Balian tersenyum sambil memegangi topi Beani nya sebentar.
Sherlock tersadar dan menarik tatapan nya dari gadis itu lalu menoleh ke arah laki-laki yang menyapa nya. "Halo, Tuan Heo. Menemui kekasih mu?"
Balian tersenyum malu. "Kau juga akan melakukan hal yang sama setelah keluar dari penjara selama satu bulan, Sir."
Sherlock tersenyum hambar seraya menuruni tangga. "Nikmati kebebasan mu, nak." Sherlock memegang engsel pintu dan menatap Irish yang tak mau menatap nya, "Aku masih punya banyak urusan."
Setelah mengatakan hal itu, Sherlock membuka pintu dan berjalan keluar meninggalkan sepasang remaja.
Irish menarik nafas kemudian menutup pintu nya lalu menggandeng tangan Balian. "Ayo, kau mau mengajak ku kemana?"
Irish menoleh ke arah sang pacar namun yang ia lihat adalah wajah heran Balian. Irish menaikkan kedua alis nya. "Ada apa?"
Balian diam keluar dari pintu namun kepala nya menatap arah pergi nya Sherlock. Memandangi punggung pria itu lekat-lekat. Kemudian menarik kepala nya untuk menatap lurus.
Lalu Balian menoleh ke arah nya. "Apa kau tahu kasus apa yang di tangani Tuan Holmes?"
Irish terdiam, ingatan nya memutar kejadian seorang wanita jatuh dari balik tempat kerja nya. Irish mengulum bibir nya sejenak. "Aku tidak tahu." Irish menelan ludah nya kasar. "Kenapa?"
Balian masih terlihat berpikir. "Entahlah, wajah nya terlihat menahan amarah. Seperti nya dia sedang mengalami masalah pada kasus nya."
"Benarkah?" Irish menaikkan kedua alis nya.
Balian mengangguk samar. "Dan tangan nya terkepal kuat."
Irish membuang tatapan nya ke depan. Menelusuri trotoar kota London. "Dia sering berhadapan dengan polisi setiap menyelidiki kasus. Terkadang mengacaukan ruangan nya."
Balian menghela nafas seraya menggelengkan kepala nya samar. "Poor him."
"Poor me." Ucap Irish membuat Balian menoleh ke arah nya. "Pacar ku lebih memikirkan seorang detektif ketimbang pacar nya yang sudah menahan lapar sejak tadi."
Balian tersenyum kemudian mencubit pipi gadis itu dengan gemas. "Maaf, tuan putri. Pacar mu ini telah mengabaikan mu."
*.*.*.*.*.*.*.*
Suara menggeruguh terdengar dari tangga dan lantai atas membuat sepasang kekasih yang sedang duduk berdua di sofa sambil membaca buku sedikit keheranan.
Namun rasa heran mereka terjawab saat seorang pria dengan tiba-tiba masuk dan langsung menutup pintu.
Mata kecoklatan nya langsung bertemu dengan manik biru laut gadis yang sedang bersandar di bahu pacar nya.
Sherlock menelan ludah nya kasar. Ia membuang tatapan nya secara spontan namun yang ia lihat malah beberapa tangkai bunga mawar yang di letakkan dalam toples kaca yang berisi air.
Sherlock menarik nafas panjang dan kini lebih memilih menunduk.
"Sedang bersembunyi, Tuan Holmes?"
Sherlock terlalu fokus pada lantai sampai lupa ada Tuan Hoe di hadapan nya.
"Ah," Sherlock tersadar. "Maaf menganggu waktu kalian. Polisi sedang mengincar bukti yang ada di ruangan ku."
Balian tersenyum kemudian mengangguk mengerti. Mereka tetap ada di posisi itu hingga akhirnya suara keributan mulai meredam dan langkah kaki terdengar menjauh.
Saat itulah Sherlock memilih untuk membuka pintu nya dan keluar. Namun sebelum itu ia menatap Balian, "Lanjutkan," Kemudian beralih pada Irish. "Maaf menganggu."
Pintu tertutup dan langkah kaki Sherlock menaiki tangga terdengar.
Balian menoleh ke arah Irish yang hanya diam menatap pintu. "Apa dia sering seperti itu?"
Irish membalas tatapan pacar nya. "Seperti apa?"
"Masuk ke Apartemen mu secara tiba-tiba?" Lanjut nya.
Irish terdiam. Ingatan nya terputar saat ia dan Sherlock baru pulang dari acara Mycroft dan polisi sedang mengincar nya lalu Sherlock mencium nya untuk membungkam suara nya.
Irish menarik nafas pendek. "Tidak," Ia menggeleng lalu kembali menatap pintu. "Ini yang pertama kalinya. Mungkin dia tak tahu harus bersembunyi kemana dan spontan membuka pintu ku."
Balian diam sejenak lalu mengangguk samar. "Itu pasti menganggu mu ketika para polisi sedang mengincar nya."
Irish hanya membalas nya dengan tersenyum kemudian menyandarkan kepala nya ke bahu pria itu dengan senyaman mungkin.
Hari berganti hari. Sherlock terlihat semakin sibuk saja. Balian mendatangi Apartemen Irish setiap hari tanpa absen membawa buket bunga mawar, Sherlock selalu turun terburu-buru. Terkadang membawa beberapa berkas. Dan terkadang, ia datang dari luar masih memakai pakaian yang sama dari hari sebelumnya saat Balian menyapa nya.
Balian sampai menyuruh Irish untuk memperingati pria itu agar tidak terlalu keras bekerja.
Namun Irish menolak nya secara lembut dengan mengatakan bahwa Sherlock adalah orang yang sangat keras kepala dan akan terus melakukan pekerjaan nya.
Sherlock mulai memecah rekor. Terkadang ia bisa menyelesaikan tiga kasus dalam satu hari.
Sherlock yang biasa nya pemilih dalam kasus yang ingin ia tangani. Kini siapapun yang melapor langsung ia ambil dan ia kerjakan.
Itu menarik perhatian beberapa orang.
Namun Irish tak peduli. Ia malah meminta bantuan Dean untuk menemani nya berbelanja untuk membuat Cookies.
"Terimakasih, Dean." Ujar Irish saat mereka sampai di depan pintu Apartemen nya.
Dean mengangguk. "Kau akan membuat Cookies lagi?"
Irish tersenyum senang. "Balian sangat menyukai nya. Jadi ku pikir, aku akan membuat nya lagi."
Dean terkekeh. "Balian selalu menyukai apapun tentang mu, Irish. Tapi jujur, Cookies mu sangat enak. Boleh aku minta sebagian setelah kau memberikan nya pada Balian?"
Irish mengangguk. "Tenang saja, Dean. Kau sudah punya bagian nya!"
Dean tersenyum senang mendengar hal itu kemudian menoleh ke arah tangga. "Halo, Tuan Holmes."
Sherlock membalas sapaan Dean dengan tersenyum. "Tuan Yandes." Setelah nya langsung keluar.
Dean menatap Irish. "Wah, seperti ny sibuk akan menjadi nama tengah nya."
Irish menatap pintu yang setengah terbuka kemudian menarik nafas panjang. Apa yang sedang pria itu kejar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Detective
FanfictionKali ini kita tidak akan menyorot keahlian seorang Sherlock Holmes dalam menyelidiki kasus. Tapi bagaimana pria keras kepala ini bisa menjadi gila dan bodoh karena satu gadis.