New World 2

298 38 8
                                    

"Haii....!!!" Anak laki-laki dengan senyum kotak menyapa mereka berdua.

Seokjin dan Jungkook baru saja akan keluar dari apartemen mereka. Seokjin akan mengajak berjalan-jalan Jungkook karena setelah sebulan tinggal bersama dan tak banyak tempat yang mereka kunjungi selain rumah sakit tempat Jungkook terapi. Seokjin juga ingin membeli beberapa baju dan keperluan untuk Jungkook.

Seokjin sedikit terkejut dengan kehadiran anak laki-laki yang lebih muda umurnya dengan dirinya.

"Taehyung?" Seokjin merasa sesuatu yang berat menghantam di depan tubuhnya.

"Hyungggg!" seru Taehyung manja. Memeluk Seokjin dengan erat.

Jungkook di sampingnya hanya terdiam melihat pemandangan manis itu.

"Kapan kau pulang?"

"Tadi pagi,"

"Langsung ke sini?"

"Tentu saja, aku kangen,"

Jungkook tidak mengenal anak laki-laki ini, Seokjin juga tidak pernah menceritakan tentang siapapun baik tentang keluarga ataupun teman. Kecuali beberapa teman volunteer yang pernah bertemu dengannya secara langsung, beberapa dokter yang nampak akrab dengan Seokjin di rumah sakit saat pemeriksaannya. Hanya itu. Seokjin sama sekali tidak membahas apapun, karena Seokjin sendiri sangat tertutup dengan keluarganya.

"Perkenalkan Jungkook, dia Taehyung, adik kandungku," Seokjin dengan ramah memperkenalkan Taehyung padanya.

Taehyung masih dengan senyuman lebarnya menyapa Jungkook yang terdiam kaku di tempatnya. Suara ribut dan tingkah Taehyung sangat berbeda dengannya yang cenderung diam dan pemalu. Taehyung nampak sangat ceria, dan bersemangat.

Anak itu juga tampan, tidak mirip dengan Seokjin. Tapi Jungkook menduga, Taehyung mungkin itu mirip dengan wajah ibunya atau ayahnya saja. Seokjin lebih tenang dan berwibawa, sementara Taehyung cenderung bersikap childish dan tampak terlalu enerjik.

Jungkook hanya membungkuk kecil. Entah kenapa, energinya habis hanya sekedar melihat Taehyung beberapa menit saja. Meski wajahnya oval dengan kelembutan yang sama seperti Seokjin, tatapan Taehyung tajam dan anak ini suka sekali bermain ekspresi. Jungkook pusing di buatnya.

Perhatian Taehyung kembali pada kakaknya yang masih dengan tenang menatap adik laki-lakinya itu dengan sabar. Sempat mengerling dan tersenyum lembut. Jungkook membalasnya kikuk.

"Kami akan keluar untuk membeli beberapa barang,"

"Nonton!" Taehyung memotong ucapan Seokjin.

"Tap-"

Taehyung seperti tidak mau mendengar apapun yang kakaknya ucapkan kemudian dan menarik satu lengan Seokjin berbalik arah menuju basement.

"Kau akan ikut? Tapi kami tidak berencana menonton, Jungkook agak tidak terbiasa dengan keramaian," Seokjin mengatakannya dengan memiringkan tubuhnya menatap Jungkook yang memperhatikan dari belakang. Mengikuti mereka dalam diam.

Seokjin was-was, Jungkook jarang keluar dan kalau harus pergi ke tempat terlalu ramai Seokjin jadi cemas.

Jungkook mengeleng kecil. Meyakinkan pada Seokjin dirinya tidak apa-apa, meski membantu mengurangi kecemasan Seokjin tapi tidak sepenuhnya. Jungkook punya pemahaman dan pengertian yang luar biasa di usianya yang mungkin hanya berbeda dua tahun dari Taehyung, adiknya yang manja.

Taehyung terus mengoceh di jok mobil depan sementara Seokjin menyupir dan Jungkook di jok belakang sesekali mengerling Seokjin melalui kaca spion tengah mobil.

Seokjin berjanji akan menonton film yang disukai Taehyung setelah mereka selesai belanja. Jungkook hanya diam saat dia mencoba mendorong troli di belakang keduanya. Dia suka keramaian Mall, asal bersama Seokjin dia merasa aman. Meski beberapa kali Jungkook tidak bisa menyembunyikan perasaan kagumnya melihat berak-rak bahan makanan, baju-baju dan semua hal yang Seokjin borong.

You Never Walk Alone: TaeJinKook storiesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang