Hyung (3)

465 42 11
                                    

Jungkook mendorong pintu rumah dengan bahunya yang menahan bobot tas ransel di punggungnya. Suara bising dari permainan game di ruang tengah tak menahannya untuk melangkahkan kakinya menuju kamar setelah dia memberitahu kepulangannya pada dua sosok yang sedang bergulat dengan stik game mereka.

"Aku langsung ke kamar, badanku lelah sekali," kata Jungkook saat Jimin menanyakan apa dia ingin bergabung dengannya dan Taehyung.

Jungkook sudah terlalu lelah, ujian kelulusannya baru berakhir hari ini. Tadi teman-temannya mengajaknya berkumpul dan menghabiskan waktu setelah perjuangan mereka sampai ke titik ini. Jungkook cukup kelelahan sampai dia tidur tanpa mandi dan makan malam bersama kakak-kakaknya.

Hanya ada Jimin, Taehyung dan Hoseok di meja makan. Itupun Hoseok pulang sedikit terlambat selesai mengajar kelas dancenya. Membawakan makanan untuk Jungkook, rencananya, namun tidak jadi setelah Jimin masuk ke kamar dan menemukan gundukan tubuh Jungkook yang sudah terlelap di atas kasur. Akhirnya Jimin memutuskan tidak membangunkan adiknya itu.

"Jungkook sepertinya tidak akan makan malam, nanti sisakan untuknya di dalam kulkas," kata Jimin,

Taehyung sibuk dengan makanannya sendiri sembari membaca chat di group mereka. Beberapa pesan dari kakak-kakaknya masuk dan di balas olehnya.

"Hanya kita begini, rasanya sepi sekali," ujar Hoseok, melihat situasi rumah setengah kacau. Seharian ini Jimin dan Taehyung di rumah, tapi rumah bukannya rapih tapi malah tampak berantakan.

Hoseok menghela nafasnya, tubuhnya lelah dan ingin mandi lalu tidur, tapi dia tidak akan bisa membiarkan isi rumah seperti ini sampai pagi.

"Apa Yoongi hyung tidak akan pulang dalam minggu ini?" Jimin bertanya,

"Lusa," jawab Taehyung dengan santai, mengangkat satu kakinya ke atas kursi. Menekuknya karena kakinya dingin saat menyentuh lantai.

"Namjoon juga masih di Jeju," jawab Hoseok tanpa di tanya.

"Jin hyung," Jimin menimbang-nimbang. Tapi kemudian dia melanjutkan makanannya. Intinya tiga kakaknya itu tidak akan di rumah beberapa hari ke depan.

Kealfaan kakak-kakak tertua mereka membuat rumah sepi. Mereka yang biasanya hampir selalu bersama-sama bertujuh setiap harinya.

"Kapan kita akan membuatkan pesta untuk Jungkook?" tanya Taehyung, masih mengunyah ayam goreng yang Hoseok bawa.

"Bukannya lebih baik menunggu yang lain kumpul saja?" tanya Jimin,

Hal ini sudah di bahasnya dengan Yoongi.

"Jin hyung juga tidak tahu akan kembali kapan," Taehyung bergumam seperti kesal dengan dirinya sendiri.

"Kita tidak harus menunggu Jin hyung," jawab Hoseok lebih santai dari kedua anak di depannya.

"Tidak, kita harus merayakan kelulusan Jungkook bertujuh, tidak artinya kalau tidak ada hyung tertua kita," protes Jimin,

"Kelulusannya kan masih lama, ini hanya makan-makan untuk perayaan dia menyelesaikan ujiannya," kata Hoseok.

Bukan dia tidak ingin menunggu Seokjin kembali, tapi rasanya dia juga tidak ingin Jungkook menunggu lebih lama.

Jungkook terbangun dan berjalan ke arah mereka. Dia merasa kegerahan karena belum mandi dan mengambil air di kulkas.

"Makanlah," Taehyung mendorong sebungkus ayam pedas kesukaan Jungkook.

"Hmmm,"

Jungkook duduk dan menyuapkan ayam itu ke mulutnya sendiri. Dia masih belum bisa di ajak berkomunikasi jika baru bangun tidur. Perlu waktu lama biasanya, dan Jungkook cenderung suka terdiam tanpa mengatakan satu patah katapun.

You Never Walk Alone: TaeJinKook storiesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang