Hamster VS Kangguru (2)

421 49 29
                                    

Pak Jeon merasa aneh karena rumahnya begitu sepi saat dirinya pulang memancing. Selain tidak nampak batang hidung dua putra laki-lakinya, lampu rumahnyapun belum dinyalakan meski hari sudah petang. Pak Jeon mengecek kamar Jungkook dan tidak menemukan putranya di dalam kamar. Kemudian dia baru masuk ke kamar Seokjin dan menyadari Seokjin tengah tertidur pulas bahkan dalam kondisi gelap gurita.

"Hei nak," pak Jeon dengan lembut membangunkan Seokjin dengan menyugarkan surai kelam Seokjin.

Setelah menyalakan lampu, nampak Seokjin tengah tertidur di tempat tidur dengan posisi meringkuk.

"Ayah," Seokjin menjawab dengan lirih, suaranya serak dan pak Jeon merasa hangat ketika menyentuh kulit kepala Seokjin.

"Jin, kau demam?" pak Jeon bertanya khawatir,

"Tidak tahu, kepalaku pusing, dan ayah," Seokjin dengan setengah membuka matanya menunjuk kakinya yang kaku serta sulit digerakan.

"Kakiku,"

Pak Jeon segera memeriksa kaki Seokjin untuk mengecek keadaannya. Seokjin meringis saat ayahnya menyentuh kaki kirinya.

"Kamu abis jatuh?" pak Jeon bertanya,

"Iya yah, pas olah raga,"

Seokjin tidak akan mengatakan kalau kakinya sakit karena berkelahi dengan putra kandung ayah tirinya itu kan? Lagian kejadian itu juga di lapangan bola. Anggap saja kecelakaan saat olah raga. Itu yang dikatakan mulutnya meski dalam kondisi setengah sadar.

"Mau ke dokter?"

"Ngga deh, aku takut di suntik,"

"Hahaha, ke dokter kan ngga harus di suntik. Di periksa kamu tuh sakit apa, dan separah apa kakimu itu," ucap ayah Jeon menenangkan,

Tapi Seokjin tetap saja ketakutan, dia paling berani segala hal tapi paling takut kalau urusan rumah sakit dan dokter. Padahal sih cita-cita jadi dokter hewan. Entahlah,

"Jungkook mana?"

Seokjin mengeleng, setelah membuka pintu anak itu tidak nampak sampai Seokjin kembali ke kamar dan tertidur karena badannya tidak sehat.

"Udah minum obat?"

"Udah makan sama minum parasetamol ayah,"

"Jadi kamu makan dan minum obat sendirian? Ish, anak itu," gerutu ayah Jungkook mengingat betapa tidak pekanya putranya, Jungkook itu. Meninggalkan saudaranya yang sedang sakit di rumah sendirian.

"Kita ke dokter ya?" bujuk sang ayah dengan halus,

Mau tak mau Seokjin mengiyakan. Kalau dia ingin cepat sembuh dan membalas dendam kan dia harus sehat dulu.

.

.

.

Ayah Jeon adalah sosok laki-laki yang sangat perhatian dan lembut. Sepanjang perjalanan menuju klinik dan kembali, dia menjaga Seokjin dengan hati-hati. Memastikan Seokjin nyaman saat di mobil dan juga menanyakan bagaimana perasaannya. Seokjin benar-benar di treat selayaknya pasien yang tengah sakit parah dan membuat anak itu terkikik gemas melihat betapa lucu kelakuan ayah tirinya itu.

Obat Seokjin sudah siap di nakas berserta air minumnya untuk Seokjin minum di waktu-waktu yang dokter intruksikan padanya. Ayah Seokjin juga sudah membantu Seokjin menganti pakaiannya agar lebih nyaman meski Seokjin tidak bisa mandi karena badannya masih terasa panas.

Kakinya terkilir dan membuat tubuhnya demam. Untungnya Seokjin sudah meminum parasetamol beberapa jam lalu dan itu membantu penanganan pertama saat dirinya demam. Kakinyapun sudah ditangani dokter dan Seokjin di minta untuk beristirahat beberapa hari dan ijin dari sekolah.

You Never Walk Alone: TaeJinKook storiesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang