Hamster VS Kanguru

463 38 41
                                    

"Jin," panggil temannya yang berpapasan dengannya di kantin,

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jin," panggil temannya yang berpapasan dengannya di kantin,

"Diem!" jawab Seokjin galak, dia tahu apa yang anak itu ingin sampaikan padanya.

"Jung-"

"Diem bisa engga sih?! Awas ya lu bahas soal dia!" ancamnya lebih ganas,

Si anak yang mengajaknya berbicara malah terkekeh puas. Mereka sepertinya sudah mengenal bagaimana peringai Seokjin setiap harinya. Galak, suka marah-marah dan susah di dekati. Namun anehnya Seokjin tetap punya banyak teman meski karakternya bar-bar mirip anak perempuan yang sedang PMS.

Seokjin berjalan lebih cepat menuju kelasnya, malas bertemu anak-anak dan harus mendengar ocehan mereka.

"Minggir!" Seokjin mendorong teman satu kelasnya yang dengan sengaja memblokir jalan dengan kakinya.

"Untung cakep, kalo kaga juga ngga ada yang suka sama cowo bringasan kaya lu," katanya karena Seokjin menendang kaki anak laki-laki besar itu tanpa ampun.

"Apa?! Lu ngomong apa barusan?" Seokjin maju dan menarik krah baju si anak dengan wajah kemerahan karena marah.

"Minggir," dengan suara dalam Yoongi melototi anak bertubuh besar itu,

Yang jelas kata-kata itu di tujukan pada pengganggu Seokjin. Si anak tampak menciut dengan eksistensi ketua kelasnya. Mana berani dia melawan Yoongi. Satu alasan kenapa orang-orang takut menganggu Seokjin juga karena Yoongi. Backingannya kuat banget kan?

Mereka berdua akhirnya masuk kelas dengan tenang setelah mengusir penganggu itu.

"Kenapa jam segini udah marah-marah?" tanya Yoongi,

"Tau ah, gue mau tidur, jangan ganggu!" Seokjin menelungkupkan kepalanya di antara kedua tangannya yang saling bersilang.

Sebentar lagi pelajaran sejarah, itu artinya satu kelas akan hening mendengar cerita pak Lee tentang sejarah Korea Selatan yang membosankan bagi anak-anak. Guru berusia senja itu akan tenggelam dalam buku pelajaran tanpa menyadari anak didiknya tertidur pulas dan masuk ke alam mimpinya masing-masing.

Yoongi hanya menatap punggung Seokjin yang sebangku dengannya itu tanpa bertanya lagi.

"Pasti karena anak itu lagi kan," batinnya,

.

.

.

"Jin," Taenyung melambaikan lengannya dengan bersemangat,

"Apa sih?" dengan abai Seokjin berjalan melewatinya.

Sekaleng kopi yang dia beli di Vending machine sudah di tangannya, wajahnya terus menunjukan ekspresi cemberut.

"Jiin," Taehyung merajuk dan mengikutinya menuju lapangan bola.

Taehyung tidak suka di abaikan.

"Duaakkk!"

You Never Walk Alone: TaeJinKook storiesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang