Mini

434 35 15
                                    

Sinar mentari mengusik tidur paginya. Cahayanya yang terlalu terik dan bau asin yang menguar karena jendela kamar yang sengaja setengah terbuka. Meski hal itu menarik serangga masuk ke dalam salah satu kamar villa dekat pantai Seogwipo-si ini. Namun ternyata penghuninya yang memang sudah kelelahan semalam tidak menyadari itu. Lagian, ada obat anti serangga yang selalu dinyalakan dekat nakas. Ya meski, si penghuni benci baunya karena membuat enggap, tapi dia lebih benci saat kamarnya kemasukan serangga meski seekor nyamuk sekalipun.

Tidur sang pemilik kamar nampak damai-damai saja tidak terganggu, sampai panasnya suhu ruangan menganggu kedamaiannya. Korden warna putih bersih tidak bisa memblokir terik matahari musim panas kali ini yang tidak terelakan.

Kim Seokjin menggeliatkan tubuh atasnya. Meski kurang puas dengan tidurnya, dia harus bangun. Kalau dia tidak segera ke dapur dan memasak sesuatu, adik-adiknya akan memakan makanan pesan antar lagi. Semalam mereka cukup mabuk dan Seokjin berencana ingin membuatkan sarapan sup hangat anti pegar untuk keenam member Bangtan yang lain.

"Hoaamm," Seokjin menguap sekali lagi, tidak menutupi dengan telapak tangannya, seolah menyerap semua ketampanan isi dunia.

Seokjin terkekeh memikirkan hal ini, pernah membacanya di salah satu thread penggemarnya di twitter saat dia kedapatan menguap dengan lebarnya di sebuah foto candid. Tapi Seokjin tidak peduli, dia lebih suka tampil apa adanya, ketimbang sok keren sebagai Idol generasi ke tiga.

Siapa peduli, aku tetap World Wide Handsome, pikirnya.

Seokjin turun dari tempat tidurnya yang acak-acakan, numben sekali seperti itu, pasti karena semalam Jungkook atau maknae line ada yang ikut meniduri tempat tidurnya. Seokjin tidak ingat, dia terlalu mabuk dan pingsan setelah puluhan gelas minuman keras di teguknya.

Bangtan baru saja menyelesaikan projek Summer Packagenya di pulau Jeju. Agenda rutin setiap tahun dan hari ini adalah hari kebebasan mereka sampai tiga hari ke depan sebelum kembali ke Seoul dengan jadwal padat mereka kembali. Karena itu Seokjin begitu santai. Meski begitu, dia tetap akan bangun lebih awal dari member yang lain.

Seokjin merasa baju yang dikenakannya merosot kebawah, ini aneh. Celana piyamanya jatuh begitu saja ke lantai. Seokjin tidak tahu, apa dia salah memilih size bajunya. Kenapa rasanya piyamanya lebih besar dari biasanya ya? Mungkin tertukar dengan member lain, karena ukuran tubuh Seokjin yang memang lebih kurus dan berpinggang kecil.

Sambil keheranan, dia mengabaikan celananya dan melangkah ke depan cermin, ada celana boxer lain mengantung di dekat sana. Dia akan mengunakannya dan turun mengambil air di dapur. Tenggorokannya sangat kering.

Seokjin melirik tubuhnya di depan cermin setinggi dua meter, dibingkai besi warna putih di sudur ruangan. Awalnya dia hanya mengernyit.

Hari ini dia tampak muda. Kelewat muda malah. Apa semakin berumur dia akan terlihat lebih muda? Batinnya bangga.

Bahkan desember tahun ini usianya 29 tahun.

Seokjin mendekati kaca karena penasaran. Guratan di sekitar matanya yang biasanya timbul karena usianyapun sepertinya menghilang.

Apa air Jeju membuatnya muda kembali? Semudah itu?

Kemarin dia mengunjungi air terjun Cheonjiyeon bersama sahabat aktornya, Lee Sang Yeop. Ketika bagian pemotretannya selesai, Seokjin diam-diam bertemu dengan sabahatnya itu. Tak ada member yang mengetahuinya sampai dia kembali ke villa sendirian dan lebih awal dari yang lain. Alasannya, Seokjin ingin pulang dan istirahat lebih dulu.

Seokjin meniti wajahnya, sampai dia menyadari ada yang tidak beres dengan dirinya.

"YAAAAKKKK!!!!!!"

Terlalu lambat karena Seokjin menjerit dengan suara lengkingannya yang keras dan membangunkan seluruh penghuni villa.

You Never Walk Alone: TaeJinKook storiesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang