Basket

526 45 1
                                    

Seokjin turun dari tempat tidurnya, dia sedikit heran karena tak menemukan adiknya tidur di sampingnya. Karena penasaran dengan kealfaan Jeon Jungkook, adik sepupunya itu, Seokjin mencari keberadaan Jungkook di dalam rumah kecilnya. Ini masih terlalu pagi untuk Jungkook bangun, dimana biasanya anak itu bangun pagi dan bersiap ke sekolah saja memerlukan perjuangan tersendiri bagi Seokjin.

Seokjin mengendap ke arah dapur karena dia mendengar suara yang mirip suara tikus di malam hari dan dia menemukan kekacauan kecil di sana. Piring, segala mangkuk, dan beberapa bahan makanan bercecer di atas meja dapur miliknya.

"Kau ngapain?" tanya Seokjin keheranan, tubuhnya yang tinggi menjulang muncul di balik tubuh kurus Jungkook.

Jungkook berjengkit kaget begitu menyadari keberadaan Seokjin dibelakangnya.

Jungkook nyengir dengan kedua tangannya belepotan butir nasi.

"Jin hyung," cicitnya pelan,

"Ya Jungkook," tanya Seokjin meminta penjelasan.

"Aku mau buat gimbap," katanya pelan sekali, mata besarnya yang lucu menatap Seokjin takut-takut.

"Untuk apa Jungkook?" tanya Seokjin masih belum mendapat cukup alasan kenapa Jungkook harus membuat makanan ini pagi-pagi sekali dan bahkan merelakan waktu tidurnya yang berharga.

"Untuk teman-teman basketku," jawabnya lugu,

"Jungkook, harusnya bilang pada hyung kau mau membuatnya, hyung bisa kok membuatnya untukmu," kata Seokjin mengerutu melihat isi dapurnya yang setengah hancur ulah Jungkook.

"Gomawo hyung," pekik Jungkook senang, wajah Jungkook tampak lega karena kakaknya tidak marah dan malah membantunya.

"Kau diam saja ya di sana, hyung akan selesaikan secepatnya." Seokjin menunjuk sofa nyaman di dekat dapur karena kalau Jungkook membantu semua akan semakin lama.

Seokjin tahu Jungkook itu sedikit ceroboh dan tidak akan membantu sama sekali urusan dapur.

Jungkook mengangguk menurut.

Dan tak perlu waktu lama untuk Seokjin menyelesaikan pekerjaannya membuat gimbap. Dia sekarang sudah sedang memotong-motong gulungan gimbap dan satu-satu menatanya ke dalam kotak makan Jungkook.

Seokjin mengerling Jungkook yang tampak tenang di sofa, dan ternyata anak itu sudah melanjutkan lagi tidurnya.

Seokjin jadi terkekeh. Gemas sekali melihat adiknya itu.

"Jungkook," Seokjin menepuk lembut pipi Jungkook yang masih di alam mimpinya.

Kotak makan Jungkook sudah terisi penuh gimbap dan Seokjin juga memasukan beberapa potongan buah semangka dan strawberry segar di kotak lain dan tak lupa botol minum Jungkook juga sudah terisi. Memasukan semua kotak makan dan botol minum ke tasnya.

Jungkook membuka matanya yang mengantuk.

"Bangun dan mandilah, lalu hyung antar kamu ke sekolah," perintah Seokjin,

Jungkook mengangguk patuh.

.

.

.

Jungkook melangkah dengan ringan masuk ke dalam kelasnya. Tas berisi kotak makanan sudah berada di pelukannya. Dia sempat bersiul riang saat memasuki kelas yang baru di tinggalinya tiga bulan. Jungkook adalah siswa baru di sekolah Bangtan dan masih sangat menyesuaikan lingkungan sekolahnya. Namun ada satu hal yang membuat Jungkook tertarik selama bersekolah di sini, yaitu basket.

You Never Walk Alone: TaeJinKook storiesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang