*Maaf atas typo pada penulisan dan postingan twitter
Taehyun dengan panik mengobrak abrik lemarinya. Sial ! Dimana surat itu ?! Bagaimana jika ada sasaeng yang menemukannya ? Dan, dia akan kembali di bully habis habisan ? Lagi. Taehyun mencari kesana dan kesini. Hingga itu menarik perhatian Yeonjun sebagai hyung tertua. Dia mendekati Taehyun.
"Kau sedang cari apa, Taehyun ?," tanya Yeonjun membawa sekaleng coca cola. Taehyun tersentak kaget dan membalikkan badannya lalu bernafas lega. Ah, hyungnya. Taehyun menggaruk leher belakangnya yang tak gatal.
"Aku... aku sedang cari kertas lirik ku, hyung. Sepertinya, kertas itu hilang," ucap bohong Taehyun. Yeonjun meletakkan coca colanya dan mendekat ke arah Taehyun. Astaga, aura Yeonjun sangat besar. Oh, tentu saja di omega resesif. Maka, dia akan jadi sangat kecil apalagi di hadapkan dengan alpha dominan seperti Yeonjun. Tenang Taehyun, tenang.
"Astaga, kenapa bisa hilang ?," tanya khawatir Yeonjun pada Taehyun. Taehyun menghela nafas menundukkan kepalanya lalu mendongakkan kepalanya.
"Maafkan aku, hyung," ucap Taehyun dengan suara kecil. Yeonjun menatap Taehyun. Ah, lihatlah adik kecilnya itu. Dia mengusak rambut fluffy milik Taehyun dan tersenyum kemudian menatap Taehyun yang kini bertatapan dengannya.
"Tidak apa apa, tidak perlu minta maaf. Karna, kan ini bukan salah mu. Mungkin Tuhan ingin kamu untuk menulis yang lain. Jika nanti ada yang mendebutkan lagu itu. Kau bisa memasukkannya ke penjara. Karna, kau kan punya versi wordnya. Dan, kamu produsernya," ucap Yeonjun lalu dianggukki oleh Taehyun.
"Maafkan aku, hyung. Aku berbohong padamu," batin Taehyun menatap punggung Yeonjun yang menjaub dari nya lalu menutup pintu. Seketika pintu di tutup Taehyun langsung ambruk ke lantai dan menahan tangisnya. Sakit, ini terlalu sakit.
Mark tidur dengan tidak nyaman. Dia terus terusan bergumam dengan badan yang penuh dengan keringat. Malam ini, entah mengapa Taeyong ingin menuju kamar Mark. Dia merasa khawatir dengan tingkah laku Mark sejak tadi pagi bahkan jauh sebelum itu. Ia merasa Mark seperti memiliki beban pikiran yang cukup berat. Taeyong membuka pintu kamar Mark dan saat mendengar gumaman Mark yang sedikit keras. Taeyong dengan cepat masuk ke kamar Mark. Suasana kamar itu remang remang dan sangat panas. Taeyong mendekati Mark dan mulai mencoba membangunkannya.
"Mark, bangun. Mark," ucap kecil Taeyong sambil mengoyangkan tubuh Mark. Saat hendak kembali memanggil nama Mark. Taeyong terdiam saat Mark menyebut nama seseorang dalam gumamannya.
"Hyun, hyunnie," gumam Mark. Taeyong beberapa kali berkedip. Hyun ? Hyunnie ? Siapa ? Taeyong kembali mendekatkan dirinya dan Mark kembali memanggil nama Hyun itu berkali kali dalam gumamannya.
"HYUN !," teriak Mark dan tersadar dari tidurnya. Nafas nya tidak beraturan wajahnya menunjukkan rasa khawatir yang sangat besar. Ia menoleh ke kanan dan ke kiri. Dia sendiri. Mark menghela nafas lega. Syukurlah dia sendiri. Namun, tanpa ia sadari di depan pintu kamar nya. Taeyong terdiam dengan kepala penuh dengan pertanyaan."Siapa Hyun yang dimaksud Mark ?,"
Taeyong berjalan menuju dapur. Sesampainya di dapur, ia bertemu dengan Johnny yang tengah memakan ramyeon. Johnny menghentikan acara makannya dan menatap Taeyong bingung. Taeyong membuka pintu kulkas dan mengambil 1 kaleng soda lalu duduk di hadapan Johnny.
"Hyung, apa menurut mu Mark punya kekasih tanpa kita ketahui ?," ucap dan tanya Taeyong dengan tatapan lurus ke kaleng sodanya. Johnny yang mendengar itu langsung tersedak mienya sendiri dan Taeyong yang melihat itu membuka sodanya lalu memberikannya pada Johnny.
Johnny tentu saja menerima soda itu lalu meminumnya. Taeyong turun dari kursi dan berjalan kearah kulkas. Lalu, membuka pintu kulkas. Orang lain masuk ke area dapur. Dia adalah Yuta. Dia menatap Johnny dan Taeyong secara bergantian. Dia juga merasa ada yang tengah Mark sembunyikan dari member NCT. Tapi, apakah benar yang dikatakan Taeyong ?
"Apa yang membuat mu berkata seperti itu, hyung ?," tanya Yuta sambil bersedekap dada. Johnny menujuk Yuta lalu menatap Taeyong dan mengganggukan kepalanya. Taeyong menghela nafas lalu membuka pintu kulkas. Lalu, mengambil 1 kaleng soda kemudian melemparnya pada Yuta. Yuta menerima dengan baik sodanya. Kemudian, ia membuka kalengnya dan berjalan menuju pantry lalu menyenderkan tubuhnya disana. Taeyong terdiam sebentar, mengambil 1 soda. Menutup pintu kulkas kemudian menatap keduanya.
"Tadi, aku menghampiri kamar Mark. Karna, aku merasa ada yang aneh dengannya. Bukan, hari ini saja tapi sudah beberapa hari belakangan ini. Ya, kan ?," tanya Taeyong lalu diangguki oleh Yuta dan Johnny. Benar ada sesuatu yang sedang Mark tutupi. Tapi, jika memang kekasih. Kenapa mereka juga tidak boleh tau ? Kan, mereka rekan se grupnya.
Taeyong terdiam, lalu menatap pantulan bayangan nya sendiri di pintu kulkas itu. Kemudian, ia menghela nafas. Dan, tindakan itu di perhatikan jelas oleh Johnny dan Yuta. Seperti nya, ini benar benar masalah yang sangat rumit. Batin dari Yuta dan Johnny.
"Hyun. Saat dia tidur dia terus bergumam dan memanggil Hyun," ucap Taeyong lalu menundukkan kepalanya. Johnny dan Yuta yang mendengar itu langsung menegapkan tubuhnya.
"Dia terlihat sangat tidak nyaman saat tidur. Dia, dia terlihat sangat khawatir dengan seseorang yang bernama Hyun itu. Dan, lebih anehnya lagi. AC di kamar nya di setting cukup dingin. Tapi, saat aku memasukki kamar Mark," ucap Taeyong menggantung dan ia menghela nafas sejenak. Dia menatap Johnny dan Yuta secara bergantian.
"Kamar Mark sangat panas. Tubuh Mark pun bermandikan keringat," ucap Taeyong membuat Yuta dan Johnny terdiam. Johnny dengan cepat mengambil ponselnya lalu membrowser kata Hyun di kolom pencarian Google.
"Hyuna ? Hyunjin Loona ? Astaga, sisanya laki laki," ucap Johnny mengscroll terus kebawah. Taeyong menatap Johnny lalu melihat Yuta yang mulai membuka aplikasi pencarian dan ikut mencari nya juga.
"Hyunnie, dia juga berkata seperti itu," ucap Taeyong menambahkan informasi. Yuta pun menganggukkan kepalanya dan mengetik nama hyunnie di kolom pencarian. Johnny sedari tadi fokus pada aktris perempuan. Karna, Johnny tau Mark straight. Tidak, seperti dia. Yang sudah menjadi gay karna Ten. Okey, skip bagian itu.
Yuta seketika terdiam dan itu menjadi perhatian Taeyong. Johnny mendongakkan kepalanya menatap Taeyong lalu menatap Yuta yang membaca sesuatu dengan serius. Taeyong berjalan lalu duduk di salah satu kursi tepat di hadapan Johnny dan dekat dengan Yuta.
"Aku..," ucapan Yuta menggantung. Taeyong menaikkan sebelah alisnya begitu pun dengan Johnny.
"Katakan yang benar, Yuta," ucap Johnny penuh dengan penekanan. Yuta mendongakkan kepalanya dan menatap tajam kearah Johnny
"Aku ingin melakukan itu tapi artikel ini membuatku sedikit bingung dan kaget," ucap Yuta dengan nada yang sinis pada Johnny. Taeyong menaikkan sebelah alisnya.
"Memang nya kenapa ?," tanya Taeyong pada Yuta lalu dengan perlahan membuka kaleng sodanya. Kemudian, menatap Yuta yang tengah menghela nafasnya. Yuta mendongakkan kepalanya menatap Taeyong dan Johnny secara bergantian.
"Jika itu tidak penting. Akan ku pukul kepalamu," ucap Johnny dengan sinis. Taeyong memukul tangan Johnny dan menatap tajam kearah Johnny. Johnny menghela nafas lalu mengangkat kedua tangannya dengan gestur "saya menyerah" Dan, dibalas roll eyes an dari Taeyong. Taeyong menatap Yuta menunggu lanjutan dari perkataannya.
"Hyunnie adalah panggilan khusus member TXT dan MOA pada salah satu membernya yakni, Kang Taehyun," ucap Yuta dengan nada yang semakin kecil di akhir namun masih bisa di dengar oleh keduanya. Taeyong yang hendak meminum soda nya seketika terdiam. Begitupun dengan Johnny yang diam membeku.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝓓𝓔𝓢𝓣𝓘𝓝𝓨
Fiksi Penggemar"Ketika kamu dipermainkan oleh takdir. Jangan merasa sedih. Karna, kamu akan mengerti suatu saat nanti. Bahwa, takdir bukan ingin mempermainkan mu. Tapi, takdir ingin membuat mu mengerti tentang dunia ya baru ini,"