*Maaf atas typo atau kesalahan dalam pengetikan pada book ini dan pada postingan twitter
"Tubuh ku, sakit," cicit Jungwon membuat Jake menghela napas lalu membantu Jungwon untuk minum air begitupun dengan Sunghoon. Setelah selesai, Jake dan Sunghoon meletakkan gelas itu ke meja. Jay dan Heeseung masuk ke dalam. Sunghoon dan Jake dengan cepat menghentikan langkah mereka untuk mendekat. Jay dan Heeseung diam di tempat mereka.
"Menjauhlah, dasar elang mesum !," bentak Sunghoon pada Jay sambil menatap tajam ke arah Jay. Jay tersenyum kecil menatap mate nya yang tengah memeluk tubuh beta nya yang tengah bersembunyi di leher Sunghoon. Sementara Heeseung, ia melihat Jake memeluk tubuh Jungwon sambil menempelkan pipinya pada pipi Jungwon.
"Rusa rabies !," bentak Jake pada Heeseung. Oh, Tuhan Jake sangat menggemaskan. Tidak baik untuk jantung ! Apalagi dengan pipi yang menyentuh satu sama lain dengan pipi Jungwon. ARGHHH!!!
"Berapa lama kalian menyetubuhi Jungwon dan Sunoo ?," tanya Sunghoon pada Jay dan Heeseung. Jay dan Heeseung saling tatap dan menghitung dengan jarinya. Sialan !
"Seharian, sepertinya. Sehabis kami sampai di rumah kami langsung melakukannya. Dan, selesai jam 10.00 tadi," ucap Jay dengan tenang lalu dianggukki oleh Heeseung.
"Kami sampai jam 10 malam. Jadi, 12 jam kami melakukannya," ucap Heeseung dengan mudah. 12 JAM ?! Heeseung dan Jay mendekat ke arah mereka lalu duduk di kasur dengan perlahan. Jake dan Sunghoon memeluk tubuh beta mereka dengan posesif. Heeseung memeluk tubuh Jake dari belakang dan memegang pinggang Jungwon.
"Masih sakit, Wonnie- ah ?," tanya Heeseung memberikan efeksi efeksi menenangkan. Begitupun dengan Jay. Namun, suara geplakan terdengar. Jake, Jungwon, Heeseung dan Sunoo menoleh. Melihat Jay yang di geplak dengan mudah oleh Sunghoon. Wajahnya merah menahan emosi. Lalu, suara geplakan lainnya terdengar. Heeseung dan Jay meringis kecil. Sakit juga, ya.
"MASIH NANYA, HAH ?!," bentak Jake dan Sunghoon secara bersamaan.
"Maafkan aku ya, Wonnie. Tapi, aku tidak bisa mengotrolnya. Ini juga kebaikan mu. Agar kalian tidak sembarang di jadikan beta oleh orang luar," ucap Heeseung dengan suara lembut lalu mengecup pipi Jake kemudian menyenderkan kepalanya di pundak Jake lalu mengusap pipi Jungwon. Jay menganggukkan kepalanya.
"Ya, benar. Maafkan kami, ya. Sunoo, Jungwon. Kalian kini menjadi perhatian orang orang. Kami bersekolah di sekolah alpha. Dan, kami mendengar banyak sekali idol yang berniat untuk menjadikan kalian beta. Kalau dengan cara yang baik. Aku tidak masalah. Ya kan, hyung ?," ucap dan tanya Jay pada Heeseung lalu menganggukkan kepalanya.
Jake, Sunghoon, Sunoo dan Jungwon menaikkan sebelah alisnya. Lalu, Jake menatap Heeseung begitupun dengan Sunghoon yang hanya di balas helaan napas jengah dari Jay dan Heeseung. Jay dan Heeseung menjauh lalu duduk di sofa depan mereka.
"Ada yang berniat buruk. Menggunakan cara licik untuk menjadikan Jungwon atau Sunoo menjadi beta mereka. Kami tidak terima," ucap Heeseung dengan nada datar. Jay menganggukkan kepalanya.
"Bagaimana pun, Jungwon dan Sunoo adik kami. Kami tidak terima," ucap Jay penuh dengan penekanan. Beta dan Omega itu terdiam dan menundukkan kepalanya. Heeseung dan Jay kembali mendekat lalu memeluk beta dan omega mereka masing masing. Menenangkan mereka dan efeksi efeksi yang menenangkan. Tak lupa mengeluarkan feromon penenang pada mereka.
******
"Minumlah, Hyun-ah," ucap Mark pada Taehyun. Dengan tangan bergemetar, Taehyun meminumnya. Lalu, setelah lega ia kembali meletakkan gelas itu di meja. Saat hendak pergi, Taehyun memegang erat tangan Mark. Mark yang berniat untuk pergi terdiam dan kembali duduk di sebelah Taehyun lalu memeluknya.
"Aku ingin bertemu dengan member ku, Hyung," ucap Taehyun dengan suara seraknya pada Mark. Mark terdiam dan mengepalkan tangannya. Taehyun yang melihat itu memegang tangan Mark. Mark menatap Taehyun yang tersenyum manis dengan bibir yang luka akibat brutalnya dia pada malam itu.
"Tapi, mereka menyakitimu. Aku tidak terima, Hyun- ah," ucap Mark dengan penuh penekanan. Taehyun menghela napas, ia mencium pipi Enigma nya itu lalu mengeluarkan feromon penenang. Meskipun tipis tapi itu cukup untuk Mark. Mark menghela napas jengah dan menganggukkan kepalanya.
Semua terdiam di dalam kamar itu. Mark membuat seluruh member TXT terdiam. Setiap kali, member nya berusaha untuk bicara. Mark pasti menggeram marah. Taehyun menghela napas, dia duduk di atas kasur dengan menyender ke headboard kasurnya itu. Ia menatap Mark. Lalu, menggelengkan kepalanya.
"Tidak, aku tidak akan membiarkan kamu sendirian dengan mereka. Tidak, ini penolakan," ucap Mark penuh penekanan. Yang membuat semua member TXT terdiam.
"Tapi, ini permintaan ku, Sayang. Aku mohon," ucap Taehyun dengan suara yang halus pada Mark. Mark menghela napas jengah lalu berdiri menatap Yeonjun yang tengah menundukkan kepalanya.
"Jangan macam macam dengan milikku, Choi Yeonjun," ucap Mark penuh penekanan lalu pergi kemudian menutup pintu dengan bantingan yang cukup keras membuat para member TXT tersentak kaget dan semakin menunduk.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝓓𝓔𝓢𝓣𝓘𝓝𝓨
Fiksi Penggemar"Ketika kamu dipermainkan oleh takdir. Jangan merasa sedih. Karna, kamu akan mengerti suatu saat nanti. Bahwa, takdir bukan ingin mempermainkan mu. Tapi, takdir ingin membuat mu mengerti tentang dunia ya baru ini,"