Work ini adalah lanjutan kisah Jaehyun As. Mungkin cerita sebelumnya lebih menceritakan perihal Jika Jaehyun menjadi, tapi work kali ini lebih mengangkat ke topik permasalahannya. Ada kemungkinan juga beberapa Chapter yang belum terselesaikan di par...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ini adalah lanjutan kisah dari First Meet - Jung Jaehyun as Teman Ronda Ayah. Silahkan baca chapter sebelumnya.
Semenjak menjadi teman ronda Ayah, Mas Jaehyun seringkali datang ke rumah untuk bertemu dengan Ayah sekedar untuk mengobrol, menjemput Ayah ketika jadwal ronda mereka tiba, atau bermain catur.
Entahlah aku tidak tahu mengapa Ayah bisa sedekat itu dengan Mas Jaehyun. Perihal mobilku yang mogok di jalan tempo hari, Mas Jaehyun menghubungiku dan memberitahu bahwa mobilku sudah dibenarkan dan diantar pulang oleh montir langgannya. Ternyata nomornya pernah mengirimiku pesan dan itu ulah Ayah yang kehabisan baterai saat itu.
Aku mengerutkan kening ketika Mas Jaehyun mengirimiku pesan. Kenapa tidak mengirim pesan kepada Ayah langsung?
Mas Jaehyun
Y/N?
Iya Mas? Nanyain ayah?
Iya. Tlng ksh tau ayah kamu ya. Hr ini jadwal ronda, takutnya lupa Sebab kmrn pak Yoga minta tukeran.
Oh, Ok
Mksh y/n
Sama"
Setelahnya aku menghampiri Ayah yang sedang mengobrol dengan Bunda di ruang keluarga.
"Ayah." sapaku.
"Iya, kenapa?"
"Mas Jaehyun bilang kalau hari ini ronda karena Pak Yoga minta tukeran."
"Loh, kenapa nggak kirim pesan ke Ayah ya?"
Aku menggeleng pelan, "nggak tahu." balasku seadanya karena memang tidak tahu.
"Naksir kali sama anak kita, Yah." celetuk Bunda.
"Ih, ngaco aja Bunda."
"Kemarin katanya mobil kamu mogok terus Jaehyun yang bantuin?" Ayah merubah topik lain. Aku merubah posisi menjadi duduk.
"Iya." jawabku seraya meraih pisang goreng yang Bunda buat.
"Habis berapa? Nanti Ayah ganti."
"Nah, itu dia. Mas Jaehyun nggak ngasih tahu. Montirnya juga nggak kasih tahu katanya udah diurus sama Mas Jaehyun. Coba nanti Ayah yang tanya ya. Aku nggak enak sih kalau harus dia yang bayarin."
