part 12

4K 296 26
                                    

   
Author sekarang pinter nih guys..
Aku tulis dulu ceritanya di tempat lain, terus tinggal salin dan tempel deh,jadi kalo ceritanya ngggk bisa di publish kan nggk capek nulis ulang lagi😆

   =Selamat membaca=

Sesuai janjinya dengan gracia, sekarang shani sudah sampai dan menunggu gracia di depan kampusnya,tak jauh dari gerbang,berteduh di bawah pohon yang cukup rindang, berdiri sambil bersandar pada motor sport hitam kesayangannya, dengan tangan yang dilipat di dada, menggunakan kacamata hitam menutupi bola mata indah milik nya, rambut coklat kehitamannya dibiarkan tergerai begitu saja, menggunakan tantop putih dipadukan jaket kulit hitam sebagai atasan dan celana jeans dengan sepatu putih sebagai bawahan nya, membuat orang yang lewat di dekatnya menatap kagum, sangat keren dan sempurna, siapakah gerangan yang ditunggunya, membuat orang bertanya tanya.

Tak lama dia menunggu,akhirnya gracia muncul keluar dari gerbang, tapi kenapa raut wajahnya terlihat kesal? Ada apa dengan gadis kesayangannya itu.
Pertanyaan dalam kepala shani terjawab tatkala dia melihat seorang pria berlari kearah gracia lalu memegang tangan gracia,gracia terlihat mencoba melepasnya. Shani menatap tak suka,berjalan menghampiri gracia,berani sekali pria itu mengganggu gadis kesayangannya.

"Lepas" ucap shani dingin,menatap tajam dibalik kacamata hitamnya.
"Bukan urusan lo" jawab pria itu tak suka dengan kehadiran shani.
"Ayo gre gw anterin pulang" ucap pria itu memaksa,kembali menarik tangan gracia,namun gracia menahannya.

"Udah gw bilang gw nggk mau zean" ucap gracia mencoba melepaskan tangannya.

"Gw tau lo udah putus sama viko,jadi nggk akan ada yang marah kalo gw ngantar lo pulang" ucap pria bernama zean itu mencoba membujuk gracia.

"Lo tuli? Dia nggk mau, lo nggk usah maksa" ucap shani dingin.

"Lo siapa? Lo mau nyari masalah sama gw?" Ucap zean menantang,melepas tangannya dengan gracia,berdiri menyisakan sedikit jarak dengan shani.

Beberapa orang yang lewat mulai menonton,sepertinya akan seru,pikir mereka.
Shani membuka kacamatanya,menatap zean dengan tatapan tajamnya.

"Lo yang nyari masalah sama gw, gw peringatin,jangan pernah lo ganggu gracia, kalo lo masih ganggu dia lo berurusan sama gw" tekan shani pada zean.

"Lo pikir gw takut? Ck.. nggk akan, lo suka sama gracia? Cewek yang modelan kek lo biasanya doyan yang cantik" ucap zean memandang remeh tersenyum miring kearah shani. Mendengar itu shani mengepalkan tangannya,berusaha meredam emosinya agar tidak meledak.

"Mending lo pergi sebelum gw buat harga diri lo jatuh dihadapan mereka" ucap shani penuh penekanan,dia bisa saja menonjok pria tengil dihadapannya ini,tapi disini ada gracia,dia tidak ingin menyeret gracia kedalam masalah.

"Lo masih ada urusan sama gw" bisik zean lalu pergi dari sana.

Shani masih berusaha meredam emosinya,mengepalkan tangannya erat membuat buku buku jarinya memutih, dengan pandangan tak lepas dari punggung zean yang mulai menjauh. Menghela nafas dalam,pandangannya masih menatap tajam seperti ingin menerkam.
Ucapan zean melukai hatinya, kenapa orang menilai orang lain dari penampilannya,shani masih normal,shani bukan bagian dari "mereka" , dia memang terlihat tomboy dengan pakaian seperti ini,shani hanya ingin menjaga dirinya, dengan penampilannya yang seperti ini membuat laki-laki akan berpikir dua kali untuk mengganggunya.

SOULMATE (GreShan) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang