part 50

2.7K 261 33
                                    





Mentari pagi telah muncul di ufuk timur. Suara kicauan burung mengalun merdu ditemani suara angin sepoi-sepoi,membuat dua gadis yang masih memejamkan mata semakin betah dalam tidurnya.

Suara gedoran pintu membuat manusia jelmaan bidadari membuka matanya,siapa yang mengganggu tidurnya sepagi ini?.

Shani berjalan malas membuka pintu kamarnya.

"Lama banget sih lo buka pintunya" ucap desy kesal.

"Apasih lo ganggu tidur gw aja,ngapain lo pagi buta begini kesini?" Tanya shani mengucek matanya.

"Pagi buta mata lo, ini udah jam sembilan shaneee, gw laper nungguin lo berdua dari tadi nggk keluar kamar, udah lumutan gw nungguin lo berdua" ucap desy kesal.

Tadi malam shani meminta desy menyiapkan sarapan di pinggir kolam penginapan,disana pemandangannya bagus untuk melihat laut,tapi ternyata dia ketiduran.

"Eh lo serius?" Tanya shani kaget.

"Becandaaa.. ya serius lah,lo liat tuh matahari udah tinggi" ucap desy menahan kesalnya.

"Oke,lo tunggu aja disana,ntar gw nyusul" ucap shani menutup pintu kembali,membuat desy ingin menendang pintu itu,kenapa dua gadis itu mempunyai sifat yang sama,ngeselin.

"Sabar desyyy.. makin sabar makin cantik" ucap desy pada dirinya sendiri lalu berjalan meninggalkan kamar shani,padahal dia sudah bela-belain untuk bangun pagi,menunggu bos dan bocilnya itu untuk sarapan, tapi ternyata yang ditunggu masih nyenyak dengan tidurnya.

"Gee bangun ya,kita sarapan, desy udah nungguin" ucap shani menepuk pelan lengan gracia.

"Ge cuci muka dulu,mandinya ntar aja" ucap shani lagi,menarik gadis itu untuk duduk.

"Masih ngantuk cii" ucap gracia pelan,masih memejamkan matanya.

"Ayo cuci muka, kita kesiangan,kasian desy udah nungguin dari pagi" ucap shani duduk disebelah gracia.

"Emang nasibnya aja tuh ci desy sial mulu" ucap gracia terkekeh lalu berjalan ke kamar mandi mencuci mukanya.

Shani mengambil ponselnya,mengecek email yang masuk sembari menunggu gracia.

Tidak lama,gracia keluar dari kamar mandi sambil mengelap mukanya dengan handuk kecil. Lalu melemparkannya ke ranjang.

"Yuk ci"

"Itu handuk jangan sembarang taro aja ge" ucap shani melihat kelakuan gadis itu.

"Biarin aja lah cii,ayooo" ucap gracia menarik tangan shani untuk berdiri.

"Jangan gitu, taro dulu handuknya disana" ucap shani menunjuk gantungan handuk.

"Iyaaa" gadis itu pasrah lalu meletakkan handuk itu di tempat yang seharusnya.

"Pinteeer" ucap shani menepuk pelan kepala gracia lalu merangkulnya,berjalan keluar kamar menyusul desy.











"Akhirnya datang juga lo, hobi banget buat gw kaleperan" ucap desy saat dua gadis itu sudah duduk bersamanya.

"Ketiduran kita" ucap shani mengoles selai ke roti untuk gracia.

"Ngapain emang,lo berdua tidur jam berapa? Perasaan semalam lo balik ke kamar jam setengah sepuluh deh" tanya desy, seingatnya mereka bertemu tadi malam saat shani ingin masuk ke kamar.

"Nonton" jawab shani meletakkan roti di piring gracia.

"Ngedrakor lagi?" Tanya desy.

"Nggk, nonton frozen" jawab shani kembali mengoles roti dengan selai untuk dirinya.

SOULMATE (GreShan) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang