part 32

2.6K 238 16
                                    

Masih flashback....

Shani mengantar feni menuju kamarnya di lantai atas, tapi lihatlah, semua mata tidak pernah lepas dari setiap langkahnya,menatapnya seolah dia seorang tersangka utama.

Prank..

Terdengar bunyi pecahan barang barang yang dilempar dari sebuah ruangan, tapi tak dihiraukannya,berjalan seolah tidak terjadi apa-apa.

Berjalan kembali menuruni tangga,menuju pintu utama. Melajukan mobilnya keluar dari rumah itu.

Meninggalkan seseorang yang menatap kepergiannya dari balkon lantai atas.

"Berikan dia pelajaran" ucap orang itu.

Arion,orang yang sedari tadi menatap kepergian shani dari balkon ruangan miliknya. Tidak akan membiarkan orang asing yang masuk kerumahnya kembali dengan selamat begitu saja.




Shani mengendarai mobilnya dengan kecepatan sedang,sesekali melirik kaca spion dan tersenyum miring, rencananya berhasil untuk membawa anak buah arion bersamanya.

"Raka, berapa orang yang mengikutiku?" Ucapnya menekan alat yang baru saja dipasang ditelinganya.

"Ada dua mobil nona,mungkin sekitar 4 orang"

"Bagus, dimana posisimu?" Tanya shani.

"Tepat dibelakang mobil yang mengikutimu nona, di depanmu juga ada anak buahku" ucap raka.

"Baiklah"

"Ok mari lakukan senatural mungkin" ucap shani tersenyum smrik, menambah kecepatan mobilnya, menggiring mobil pengawal arion menuju tempat yang jarang dilalui kendaraan. Berhenti disana dan turun dari mobil.


"Siapa kalian?" Tanya shani sedikit berteriak pada orang yang sekarang sudah keluar dari mobil.

"Tidak perlu tau siapa kami, yang jelas kami akan membunuhmu" ucap salah satu pengawal arion berjalan mendekat kearah shani.

Perkelahian tidak dapat dihindarkan,shani berusaha untuk tetap bertahan meskipun sedang melawan 4 orang sekaligus. Setelah merasa cukup, shani meminta bantuan pada raka dan anak buahnya.

Walaupun dia bisa bertahan,tetap saja beberapa kali dia mendapatkan pukulan ditubuhnya. Melihat perkelahian yang didominasi oleh raka dan anak buahnya,membuat pengawal arion kewalahan, salah satu dari mereka mencoba kabur.

Shani mengeluarkan pistol yang selalu dia bawa,disembunyikan dibalik pinggangnya, mungkin saat ini barang ini sangat berguna.

Dor..

Shani menembak tepat di bagian betis orang itu hingga orang itu terjatuh, berjalan mendekatinya lalu berjongkok.

"Jangan pernah mencoba untuk kabur" ucap shani lalu kembali berdiri,berjalan masuk ke dalam mobilnya.

"Urus semuanya" ucap shani pada raka melalui alat di telinganya.


Shani kembali ke apartemen tentu saja tanpa diikuti oleh siapapun.

Hari yang melelahkan, tapi masih saja tetap lebih melelahkan menahan rindunya pada gracia, ini sudah terlalu lama,dia harus bergerak cepat.

******

Tugas shani kali ini adalah terus meyakinkan arion bahwa dia hanyalah gadis biasa yang berteman dengan feni, dengan tindakannya seperti orang yang tidak punya kuasa apa-apa.

Meskipun tubuhnya selalu mendapat kan luka sehabis mengantar feni kerumahnya, tapi itu adalah bagian dari rencananya kan?

Shani duduk di balkon ditemani angin sore.

SOULMATE (GreShan) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang