part 37

2.8K 254 23
                                    







Setelah perkenalan dan peresmian shani sebagai CEO baru. Kini ardian,shani dan desy berada di ruang kerja yang akan ditempati shani. Mereka duduk di sofa untuk berbincang-bincang mengenai perusahaan.

"Nah shani, nanti desy akan menjelaskan bagaimana sistem kerja kamu, juga akan mengajarkan cara kerjanya. Kalau kamu tidak mengerti nanti tanya papa aja ya, sekarang papa mau meeting dulu diluar, besok-besok kamu yang akan menggantikan papa untuk menghadiri meeting itu" jelas ardian.

"Iya pah, aku akan melakukan yang terbaik" ucap shani yang sekarang sudah tidak pesimis lagi.

"Kantor pusatnya sekarang sudah papa pindahkan lagi kesini, jadi kamu nggk perlu bolak-balik keluar negri, lagian gracia pasti nggk akan mau ditinggal sama kamu" ucap ardian kemudian terkekeh.

"Iya jelas itu pah, dia kan nempel terus sama aku" ucap shani juga terkekeh.

"Nanti papa akan mengurus perusahaan cabang di luar negri, jadi mungkin papa sama mama sering keluar negri, kalian gpp kan?" Ucap ardian.

"Iya gpp pah, papa jaga kesehatan ya, jangan terlalu dipaksain kerjanya mentang-mentang bentar lagi pensiun" ucap shani.

"Keknya papa pensiunnya kalau udah punya cucu deh" ucap ardian.

"Lama dong pah" ucap shani.

"Makanya kamu jangan lama-lama, papa sama mama nungguin" ucap ardian.

"Aku belum kepikiran pah buat nikah muda, umur aku juga baru 23 kan" ucap shani. Dia ingin menikmati hidupnya dengan keluarga barunya, jika nanti dia menikah, sudah pasti akan berpisah dengan keluarganya.

"Haha,,iya gpp, papa sama mama nggk akan maksa kamu kok, kamu nikmatin aja dulu masa muda kamu, nikmati juga dunia kerja kamu yang baru" ucap ardian pengertian.

"Kalau begitu papa pergi dulu ya" ucap ardian berdiri.

"Hati-hati ya pah" ucap shani menyalami tangan ardian,dibalas usapan kepala oleh ardian.

"Desy..saya titip anak saya ya, ajarin dia sampai bisa" ucap ardian pada desy yang hanya diam sedari tadi memperhatikan ayah dan anak itu.

"Baik pak" ucap desy tersenyum.

Ardian keluar dari ruangan itu meninggalkan shani dan desy disana.


"Ok.. kita mulai sekarang aja ya miss" ucap desy diangguki oleh shani.

Desy mulai mengajari shani apa saja yang akan dia kerjakan. Karna dasarnya shani memiliki otak yang cerdas, sangat mudah untuknya memahami yang diajarkan desy. Ternyata tidak sesulit yang dia bayangkan, kesulitan bagi seorang CEO adalah dalam mengambil keputusan, dia harus teliti dalam mengecek laporan yang datang.



"Ternyata nggk sulit sulit amat ya" ucap shani.

"Ya emang nggk sulit, anda hanya tinggal mengecek laporan sama tanda tangan miss, sulitnya itu disaya malah" ucap desy mengingat pekerjaannya yang menumpuk.

"Hahaha, sabar ya.. ntar gw naikin deh gaji lo kalo kerja lo bagus" ucap shani.

"Mentang-mentang ye sekarang lo CEO,mudah banget mulutnya ngomongin masalah uang, tapi janji ya lo naikin gaji gw" ucap desy tersenyum senang.

"Iyaa.. yang penting lo bantuin gw untuk mempermudah kerjaan gw, pasti gaji lo gw naikin" ucap shani pasti.

Shani sempat berpikir, kenapa segala sesuatu yang terjadi dihidupnya selalu saja membuat dirinya langsung terjun ke lapangan tanpa training, sehebat itukah dirinya hingga tuhan memercayakan itu padanya?.

SOULMATE (GreShan) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang