part 48

2.5K 256 29
                                    


"Ge, kamu tunggu disini aja ya, aku nggk akan lama kok" ucap shani sambil memilih pakaian yang akan dikenakan nya. Dia akan ke lokasi proyek sekarang.

"Nggk mau,aku mau ikut" ucap gracia yang sekarang duduk di ranjang menjuntaikan kakinya,melihat apa saja yang sekarang dilakukan shani.

"Jangan ge,kaki kamu masih sakit, aku nggk mau kamu kecapean,kamu istirahat aja disini ya, nanti sore kita main di pantai" bujuk shani pada gadis manja itu.

"Mau ikuuuuut"

"Kalo kamu ikut, nanti malam kita pulang aja" ancam shani.

"Ih cici kok ngancem,ntar aku ngambek ya" ucap gracia tak terima balas mengancam shani.

"Kalo kamu mau ngambek ya ngambek aja, pokoknya kalo kamu ikut sekarang,nanti malam kita pulang" ucap shani.

"Ih cici kok jahat,tega banget ninggalin aku sendirian disini" ucap gracia merajuk.

"Kamu istirahat gee,aku janji nggk lama" ucap shani.

"Cici suka ya di deketin sama vinny" ucap gracia mencurigai shani.

"Itu mulut mau disentil lagi? Sembarangan kalo ngomong" ucap shani kesal.

"Ya makanya aku mau ikuuuut,ntar kalo vinny godain cici kan ada aku yang bakal berdiri paling depan buat jagain cici" ucap gracia berusaha meyakinkan shani.

"Nggk, kamu tunggu aja disini" ucap shani kemudian berjalan ke kamar mandi mengganti pakaiannya, dia tau gracia lelah,dan sekarang kaki gadis itu juga sakit, dia tidak mau gracia kelelahan,tapi gadis itu sangat keras kepala,untuk kali ini shani tidak akan menuruti kemauan gadis itu demi kesehatan dan keselamatannya, lokasi proyek sangat tidak cocok untuk gracia yang ceroboh.

"Cici mah jahaaaat, aku nggk mau temenan sama ciciii" ucap gracia merajuk,menelungkup di ranjang, menyembunyikan kepalanya di bawah bantal.

"Aku mau ikuuuut"

"Cici kok jahat siiiih"

"Aku ngambek beneran iniiii"

"Ci shaneeeee"

"Ikuuuuuutttt"

Shani yang baru saja keluar dari kamar mandi sebenarnya tidak tega meninggalkan gracia sendiri disini,tapi mau gimana lagi,dia tidak mau egois, keselamatan gracia lebih penting.

Melihat gracia yang tengah merajuk,membuat shani ingin memeluknya erat-erat,gemas sekali melihat gadis itu merajuk.

"Gee aku pergi dulu ya" ucap shani berdiri di sebelah ranjang"

"Aku mau ikut ciii,mau ikooooooottt" rengek gracia masih menyembunyikan kepalanya di bawah bantal.

"Istirahat aja ya ge,jangan kemana-mana" ucap shani mengusap punggung gracia sebentar.

"Ciciiii,aku aduin papah yaa, cici ninggalin aku sendiri" rengek gracia duduk menatap shani yang sekarang berdiri di depannya.

"Aduin aja,aku nggk takut" jawab shani santai.

"Kok gitu siiih, ah cici nggk asik, udah sana pergi" ucap gracia kesal,kembali menelungkup di ranjang, menarik selimut hingga menutupi seluruh tubuhnya.

Melihat itu shani sebenarnya ingin sekali memeluk gracia,dia tau sekarang gadis itu sedih. Tapi dia tidak bisa membawa gracia bersamanya,shani lebih memilih berjalan keluar kamar,mengunci pintu itu.

Saat shani berbalik badan bertepatan dengan desy yang baru saja sampai di depannya.

"Gracia nggk ikut shan?" Tanya desy.

SOULMATE (GreShan) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang