part 19

2.6K 239 8
                                    

=Selamat membaca=








*******





Setelah dirawat selama seminggu akhirnya gracia diperbolehkan pulang, kondisinya sekarang sudak membaik, tapi tidak dengan hatinya. Gracia sekarang lebih sering melamun, dan bicara seperlunya,perasaannya hampa.

Jika ditanya dia butuh apa, jawabannya adalah shani. Kembalikan shani nya, dia rindu dengan gadis yang selalu menuruti semua permintaan nya itu, rindu dengan gadis yang selalu memeluknya walaupun tanpa diminta.

Semenjak pulang dari rumah sakit, gracia tidak dikurung lagi di kamarnya, dia sudah diizinkan untuk beraktivitas seperti biasanya. Sudah dua hari dia di rumah sepulang dari rumah sakit, mamanya mengatakan jika dia boleh melakukan aktivitas seperti biasa. Mendengar itu pikiran gracia hanya satu,mencari shani.

Pagi ini gracia dan kedua orangtuanya sedang sarapan bersama, sebenarnya gracia tidak bernafsu untuk makan, tapi mamanya mengatakan jika dia tidak makan dia akan kembali sakit dan tidak bisa mencari shani. Gracia boleh mencari dan bertemu dengan shani dengan syarat dia tidak boleh sakit dan harus makan.

"Apa sekarang sudah merasa jauh lebih baik gre?" Tanya papah Ardian.

"Tidak, bahkan jauh lebih buruk" ucap gracia datar, dia sangat kecewa dengan papanya, sampai sekarang pun papahnya masih enggan menjawab pertanyaan yang dia lontarkan.

Setelah dirinya dipisahkan dengan shani dan jatuh sakit,sekarang papanya mengizinkan dia untuk mencari dan bertemu dengan shani, kenapa? Baru sadar kalau itu menghancurkan gracia?.

"Maksud papa kondisi kesehatan mu" ucap papa ardian.

"Aku sudah selesai" ucap gracia lalu pergi menuju kamarnya di lantai dua.

"Sayang sarapannya belum habis" ucap yona memanggil gracia namun tak dihiraukan oleh gadis itu.

Gracia menutup pintu kamarnya, berjalan kearah balkon, berdiri disana.

"Cici kemana? Aku kangen" ucap gracia pelan.

Dia khawatir pada shani, kemana shani nya pergi.

"Oh iya, aku coba telfon angga deh, siapa tau dia tau dimana cici" ucap gracia baru ingat sekarang, dia terlalu larut dalam kesedihannya hingga lupa pada teman shani yang mungkin saja tau keberadaan nya.

Gracia mengambil ponselnya dan menghubungi angga.
Tak lama menunggu panggilan itu terjawab.

"Halo bangga" ucap gracia, angga lebih tua dari gracia, jadi gracia memanggilnya abang, tapi karna tidak mau ribet, jadilah itu panggilan yang gracia berikan untuk angga.

"Iya..kenapa gre" tanya angga.

"Bangga tau cici dimana nggk?" Tanya gracia.

"Gw juga mau nanya itu sama lo, kita juga lagi nyariin, ponselnya nggk bisa dihubungin, kemaren kemaren kita juga coba telfon lo,tapi lo nggk jawab" ucap angga.

"Gw seminggu kemaren sakit bang, gw nggk megang hp, gw sempet dirawat" jelas gracia karna selama di rumah sakit dia tidak memegang ponselnya sama sekali.

SOULMATE (GreShan) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang