psycho 18

13 5 0
                                    

Happy Reading

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Happy Reading.
....

"Sampai kapan kebenaran yang sebenarnya terungkap" Gumam alessio dengan memandang langit langit rumah.

Terlalu lama memandangi langit langit rumah
alessio jadi mengantuk dan memilih untuk pergi ke kamar nya dan tidur, ke esokan hari nya sepasang suami istri tersebut sudah bersiap siap untuk pergi ke rumah sakit Fatebenefratelli Isola Tiberina untuk menjenguk anak tercintanya.

"Mobil sudah disiapkan tuan, nyonya." Ketua pelayan tersebut memberitahu tuan dan nyonya nya.

Alessio dan elistin yang sudah siap pun hanya mengangguk dan berjalan untuk keluar dari dalam rumah, pintu yang menjulang tinggi itupun dibuka kan oleh dua pelayan rumah, alessio dan elistin pun memasuki mobil yang sudah disiapkan.

"Bagaimana keadaan eril sekarang?." Tanya alessio sambil menatap sopir tersebut dari arah belakang.

"Keadaan nya belum membaik tuan." Balas sang sopir tersebut sambil menatap tuan nya dari spion yang berada didalam mobil.

Alessio mengangguk dan memilih untuk membuka tablet nya, sedangkan elistin hanya sibuk kepada handphone nya saja, perjalanan dari rumah menuju rumah sakit agak jauh,dan selama perjalanan keadaan pun hening hanya suara mesin mobil dan mobil serta kendaraan lainnya yang ber, tidak ada yang berbicara sama sekali

Sesampainya di rumah sakit Fatebenefratelli Isola Tiberina, mobil pun diparkirkan dan alessio serta elistin pun keluar dari dalam mobil, alessio menatap rumah sakit tersebut dan mengajak semua nya yang ikut untuk masuk kedalam rumah sakit.

"Ayo" Ajak alessio.

Semuanya masuk dan berjalan menuju lantai ke tiga, karena eril dirawat di sebuah ruangan yang berada di lantai tiga, melewati lorong rumah sakit dengan banyaknya orang orang yang berlalu lalang, entah itu perawat ,dokter dan lain lain, memasuki lift dan saat lift terbuka semuanya sudah berada di lantai tiga rumah sakit.

Mereka pun kembali berjalan untuk menuju ruang rawat eril, saat sudah menemukan ruang rawat eril, alessio pun membuka pintu berwarna putih ke biru laut tersebut, alessio dan elistin masuk kecuali sopir yang menunggu diluar ruangan.

"Cepatlah buka matamu eril." Ucap elistin sambil memegang tangan eril.

Alessio hanya berdiri disamping elistin dan menatap anak nya tersebut, alessio pun mengambil handphone nya di saku jas nya, menelefon seseorang dengan tatapan datar nya dan nada rendah nya.

"Dia kan?." Tanya alessio di telfon.

"Seperti yang lu tau." Balas orang yang berada di telefon.

"Nekat banget dia." Ucap alessio.

"Banget bro, kemarin aja nyulik anak tuh bocah!." Sarkas orang yang berada di telefon.

DOPPIO PSICOPATICOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang