psycho 23

9 4 0
                                        

Happy Reading.
....

Drtt

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Drtt.. Drtt... Drt...

"Apa?." Ucap eril.

Eril menyuruh papa dan mamanya diam sebentar, alessio dan elistin pun menurut saja sama anaknya, dan mereka berdua pun sibuk sama aktivitas masing masing, seperti main handphone.

"Kapan lu keluar dari rumah sakit?." Tanya sang penelefon.

"Senin." Jawab eril.

"Ntar malem lu kesini." Suruh sang penelefon.

"Ada apa emang?." Heran eril.

"Lu lupa!?, ini anak kecil lu biarin disini terus sampai mati hah!." Sentak sang penelefon.

"Ohh, ya ntar gw kesana." Jawab eril.

"Ok." Akhir sang penelefon.

Tut... Tut.. Tut..

Eril menaruh handphone nya diatas laci yang ada di dekat ranjangnya, dan melanjutkan menontonnya yang sempat tertunda tadi,elistin dan alessio hanya menyibukkan dirinya dengan handphone, lah terus carlos?, tenang, carlos saat ini sedang asik menonton drama di laptop nya, gitu gitu, carlos juga suka nonton drama.

Dan hari pun sudah sore, alessio dan elistin pulang kerumah karena nanti malam ada urusan tentang perkerjaan mereka, eril pun sudah wangi, tampan dan segar, karena sudah mandi, ya kali belum.

Dan eril pun menyibukkan dirinya dengan bermain handphone nya, terlintas satu kalimat di otaknya, saat dirinya melihat Carlos keluar dari kamar mandi, eril mematikan handphone nya dan menatap carlos yang kebetulan sudah duduk disofa tersebut.

"Gw keluar hari ini bisa nggak?." Tanya eril.

Carlos menoleh kearah eril, dan menaruh handuk yang ia pakai untuk mengeringkan rambutnya yang basah di leher nya.

"Coba tanya kedokter nya langsung." Jawab carlos.

"Ya,lu panggilin!!." Suruh eril.

Carlos tanpa berkata lagi pun berdiri dari duduknya dan keluar dari kamar rawat tersebut, memanggil sang dokter dan carlos kembali ke kamar rawat eril dengan dokter yang berada di belakang nya.

"Keluar dari rumah sakit sekarang, boleh nggak?." Tanya eril langsung dengan tatapan dingin nya.

"Diperiksa dulu." Ucap sang dokter.

DOPPIO PSICOPATICOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang