07. ¦ Tanpa Mara!

17 4 0
                                    

Holaa... apa kabar semuanyaa??
Lanjut gak nih??
Mohon vote nya ya.. itung itung kalian sedekah vote buat cerita ini😂 Masa kalian baca tapi gak pernah vote, kan kurang ufdhol😂 Jadi jangan lupa vote ya guyss..

⚠️ Daerah rawan typo ⚠️

Happy Reading

*
*
*
*
___| titik mulai |___


Hari ini dimulai dengan sedikit perdebatan ringan di kediaman keluarga Laganata. Semua ini terjadi karna ketidak setujuan dari dua pihak anggota keluarga.

Noval nampak menggerutu di sepanjang koridor menuju kelasnya. Ia merasa mood nya sangat hancur karna keputusan ayahnya tadi pagi.

Kali ini dia hanya sendirian. Tidak ada kehadiran Mara untuk menemani. Tujuan nya sekarang adalah rooftop, mungkin dia akan bolos pelajaran sampai moodnya membaik lagi.

Sesampainya di atas rooftop, Noval melangkah kan kakinya menuju kursi dan meja bekas yang ditumpuk bersama.

Cowok itu duduk diatas meja yang sudah usang yang berdempetan dengan dinding.

Ia memejamkan matanya, menikmati semilir angin di pagi hari. Menurutnya, hembusan angin adalah salah satu cara untuk membuatnya merasa tenang, sehingga ia bisa lebih mampu dalam mengendalikan emosional nya.

Tap. Tap. Tap.

Terdengar suara langkah kaki seseorang yang seperti menuju kearahnya.

Suara langkah kaki itu semakin mendekat, tapi Noval masih tetap memejamkan matanya, tidak peduli siapa orang yang akan menghampiri nya itu.

Dari suaranya, langkah kaki itu memiliki aura yang tegas, ia sempat mengira bahwa suara langkah kaki itu berasal dari guru yang sedang memeriksa area sekolah.

Tapi Noval tetaplah Noval. Bahkan jika yang datang kepala sekolah sekalipun dia tetap tidak akan peduli. Noval terus memejamkan matanya, seakan enggan untuk membukanya atau sekedar melihat seseorang yang datang menghampirinya itu.

"Ngapain?" tanya Dani yang mendekat dan berlangsung duduk disampingnya.

"Cari angin. Gue pusing, lagi badmood juga." jawabnya tanpa membuka mata. Ia tau itu Dani karna sudah sangat hafal dengan suaranya.

"Lo sakit? kenapa gak di UKS aja?" ucap Dani lagi.

Tidak ada jawaban yang keluar dari mulut Noval. Cowok itu terlihat seperti tidak bersemangat.

"eh btw, adek lu si Mara mana? kok gak keliatan, biasanya kan kalian selalu bareng?"

Noval dengan perlahan membuka matanya, dan menatap Dani sekilas.
"bacot. Mending lu temenin gue bolos disini. Seenggaknya sampe mood gue balik."

Perkataan dari Noval membuat Dani terkekeh geli.

"Lo pikir gue kesini mau ngapain?" tanyanya.

"Bolos lah! masa iya mau bundir."

Dani menghela nafas lelah, ada ada saja jawaban yang dikeluarkan temannya ini.

"Lo lupa ya, gue itu ketos! dan tujuan gue kesini mau ngehukum anak anak yang bolos kayak lo." ucapnya.

Ck, sialan. batin Noval berdecak kesal. "Jangan sekarang, gue udah ada janji." jawab Noval malas. Bisa bisanya dia lupa jika temannya itu adalah seorang ketua OSIS?

"Maksud?" Dani menaikkan sebelah alisnya.

"Gue udah janji sama Mara, pertama kali kita dapet hukuman itu harus barengan. Jadi gue gak bisa dihukum sekarang." jelasnya.

CAMOUFLAGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang