27. ¦ Lyn : Elyn

5 3 0
                                    

Hai hai haii... akhirnya aku bisa sembuh dari sakit dan kembali up lagi :v

Btw sebelumnya aku mau minta maaf ya, kalo cerita ini gak jelas dan kebanyakan teka teki nya. Mungkin banyak yang bingungin, tapi pasti nanti ada jawabannya semua, kok.

⚠️ Daerah rawan typo ⚠️

*
*
*
*
___| titik mulai |___


Khelvin menggendong Mara ala bridal style dengan tergesa.

Agar lebih  mendapat pengobatan yang lebih tepat, jadi ia akan membawanya menuju rumah sakit di susul oleh teman temannya.

Dan dengan bantuan dari status yang dimiliki Dani, mereka bisa dengan mudah mendapatkan izin dari satpam yang berjaga untuk keluar dari sekolah itu.

Kini Mara sudah dipindahkan di ruang pasien, dengan kondisi yang masih belum sadar. Sedari tadi Khelvin tak merubah posisi nya yang duduk di samping bangkar Mara, dan menatap kosong wajah Mara yang memejamkan matanya.

"Cari pelaku yang ngelakuin ini ke adek gue. Lokasi pertama ditemukannya gudang belakang sekolah gue." titah Noval yang menghubungi seseorang lewat ponselnya.

"SIAP KETUA." sahut beberapa orang di panggilan telpon itu serentak.

"Gue tunggu secepatnya." tegasnya dan langsung menutup sambungan telponnya sepihak.

"Ssttt.." ringisan lirih tiba tiba saja keluar dari mulut Mara, kemudian dilanjut dengan mata indah dengan netra coklat yang perlahan mulai terbuka.

"Rara, untung lo cepet sadar." Noval langsung menangkup wajah Mara yang terdapat beberapa lebam.

"Ssttt.." lagi lagi Mara kembali meringis saat bekas tamparan di pipinya yang tak sengaja terkena tangan Noval.

Bugh.

Khelvin memukul tangan Noval yang berada di wajah Mara cukup keras hingga terlepas, "lo bikin lukanya sakit." ucapnya dengan nada datar.

"Mara, siapa yang bikin kamu kayak gini? cepet kasih tau Lyn!" sorot Lyn dengan penuh emosi.

"Bener. Biar gue bales tuh orang." geram Alin.

"Gue gak tau. Mata gue di tutup sama kain, dan gue gak bisa liat apapun. Yang pasti dari suaranya mereka cewek, dan ada dua orang. Tapi sebelum gak sadar, gue denger mereka manggil orang lain dengan sebutan 'Len' ."

෴෴෴

Hari semakin sore, langit pun mulai memunculkan rona jingga di langit. Burung mulai berterbangan kembali menuju sangkar nya, begitu pula para kumpulan manusia yang juga kembali ke rumahnya masing masing untuk beristirahat dari segala kepenatan di luar rumah.

Tetapi tidak dengan kumpulan remaja yang satu ini. Seusai mengurus biaya administrasi rumah sakit,  mereka tidak langsung pulang ke rumah masing masing, melainkan nongkrong bersama di salah satu cafe yang ada di dalam pusat perbelanjaan.

Mereka adalah murid murid SMA Perwira yang belakangan ini populer di kalangan sma itu. Ke tujuh remaja itu tengah bercanda ria di dalam satu meja. Tujuh remaja?  ya, karena tidak ada Rafa di sana saat ini. Entahlah, padahal sudah di chat dan di hubungi, tetapi anak tetap tak ada respon yang diberikan sama sekali. Cowok itu seperti menghilang bak ditelan bumi.

"Lyn."

"Apa?" bukan hanya Lyn yang menjawab, tetapi Alin juga. Mereka berdua menjawab serempak seakan sedang satu pemikiran.

Mara menatap kedua temannya yang saling tatap dengan raut muka yang sama sama terlihat bingung.

"Lo ngapain nyaut?" tanya Alin.

"Ya kan, tadi Mara panggil aku. Gimana sih?"

"Lah, bukannya Mara manggilnya gue ya?"

"E-eh maaf guys, tapi 'lin" yang gue maksud itu Emmelyn." sahut Mara yang juga ikut bingung.

"Anjir lah, gue kok ikut bingung juga, sih." ucap Noval.

"Orang panggilan nya sama sama lin. Walaupun Emmelyn pake huruf Y tapi tetep sama aja, karna dibacanya jadi huruf I." ujar Akbar.

"Nah.. itu tuh, makanya gue panggil dia Elyn, soal kalo manggil Lyn tuh berasa manggil diri sendiri." kata Alin.

"Yaudah deh, biar makin gak bingung kalian panggil aku Elyn aja, okey?" putus Lyn. "Oh iya, tadi Mara mau ngomong apa sama aku?"

"Gue mau nginep rumah lo, ya. Biasanya bunda suka kepikiran kalo anak nya lagi ada luka gini." ucap Mara dengan cengiran nya.

"Oh.. gampang itu, mah." kata Elyn sambil menjentikkan jarinya.

"Iiiii, gue juga pengen nginep ber tiga, deh." ucap Alin.

"Boleh kok, kalo mau ikut kuy." ajak Elyn.

"Tapi nanti malem ini gue di suruh jaga toko. Next time aja boleh gak?" ucap Alin dengan lesu.

"Siap deh. Lagian gerbang rumah megah Elyn selalu terbuka lebar kalo untuk kalian." sombongnya dengan menekan kata 'rumah megah'.

Sejenak mereka tertawa menanggapi ucapan Elyn. Ya walaupun itu memang benar adanya.

Ting!

Ponsel milik Noval berbunyi, menandakan adanya sebuah pesan yang masuk ke ponselnya.

Rayan🦅🔥
Ӧ send a picture.
Ӧ send a picture.
Pelakunya ada dua cewek.
Kamera gudang dan di rusak sejak pagi, ada satu cowok yg bantu bawa queen ke sana.
Tpi kita gk dpt identitasnya karna pake topi dan hoodie. Ini foto cowok itu lewat cctv.
Ӧ send a picture.

You
Syng banget pelakunya cewek.
Gua bkn banci yg lawan cewe, tpi klo gtu, gerakin tim yusie untk kasih mereka balasannya pulang sekolah besok.
Dan untk cowok itu, gw gk terlalu peduli lo dpt identitasnya atau gk, tpi tolng selidiki lbih lnjut lagi!

Rayan🦅🔥
Siap, ketua.

You
/read
____________________________________

Sederet pesan singkat antara Noval dan Rayan berakhir. Ada sedikit rasa lega di dalam diri Noval.

Untung saja Yusie dan Rayan, serta anggota yang lain masih ada yang belum kembali ke Bandung. Setidaknya ia tak harus menjatuhkan dirinya sendiri karna melawan wanita dalam hal fisik.

Dan soal pria itu, Noval tak terlalu memikirkan nya. Mungkin itu hanyalah orang suruhan dua gadis itu. Tetapi jika nanti Rayan benar benar menemukannya maka ia sendiri yang akan mengurus cowok yang menjadi alat dua gadis itu.

Setelah puas dengan acara nongkrong itu, akhirnya mereka mulai pulang ke rumah masing masing sebelum pukul tujuh malam. Kecuali Mara yang tak pulang ke rumahnya sendiri karna akan menginap di rumah Elyn.

෴෴෴

Halaman depan SMA Perwira di penuhi oleh kerumunan siswa dan siswi sma itu.

Suara sirine, garis polisi, guru, aroma khas darah, dan petugas kepolisian juga turut melengkapi kehebohan dan kericuhan di tempat itu.

Mereka semua tengah mengerubungi satu titik saja, bagaikan kumpulan semut yang sedang mengerubungi gula.

Di tengah kericuhan itu, seorang murid yang ikut melihat sesuatu di tengah sana diam diam mengeluarkan senyum smrik yang tak disadari seorang pun.

___| titik akhir |___

Satu kata untuk part ini apa?

Btw udah ada yang dapat potongan jawaban teka tekinya gak nih?

*
*
*
*
Jangan lupa vote!!
_________

CAMOUFLAGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang