37. ¦ Kecelakaan

9 2 0
                                    

⚠️ Daerah rawan typo ⚠️

*
*
*
*
___| titik mulai |___


Sesuai hasil vote terbanyak kemarin, kini tepat di pagi harinya mereka mengadakan rapat dengan panggilan vidio.

"Gue curiga ada rencana lain dari mereka." ucap Noval.

"Hm, gue juga. Mungkin target mereka bukan menangin balapan lawan kita." kata Khelvin.

"Jadi terima nggak?" tanya Mara.

"Kata gue sih jangan aja. Takutnya mereka bikin salah diantara kita cidera." usul Khelvin.

"Tapi mereka nantangin kita, masa iya gak maju, kalo gitu berarti kita cupu." seru Rafa. "Emang kalian mau geng kita di cap jadi geng cupu?!"

"Sebenarnya gue fine aja kalo kita ikut. Asalkan yang maju udah profesional, contohnya kaya Mara, Elyn, atau Akbar." ucal Noval tenang.

"Nah, kalo gitu Mara aja. Dia kan jago bawa motor, udah pernah ngalahin Elen juga." seru Rafa bersemangat.

"Ck, tapi kalo cewek gue kecelakaan gimana?" kesal Khelvin.

"Yaudah lah, orang cuma balapan foang kan? kalo gitu gue yang turun aja deh." ucap Mara.

"Tapi--"

"Bodo amat. Intinya nanti gue yang turun, titik." putus Mara.

"Yaudah, berarti kita terima tantangan itu ya." Akbar memastikan.

Mara mengangguk mengiyakan. "Motor gue tolong disiapin bisa gak?" pinta Mara.

"Gampang itu sih, entar biar aku aja yang siapin motornya." kata Elyn.

"Hm, kalo gitu ini udah beres kan?" tanya Dani.

"Udah. Kalian bisa bubar aja." jawab Noval.

Setelah panggilan video di putuskan, barulah mereka melakukan aktivitas awal masing masing.

Disisi lain, kini Mara dan Elyn sedang mengobrol berdua di halaman belakang.

"Hm.. kamu nanti beneran mau turun?" tanya Elyn.

"Iyalah, lagian tadi kan udah deal."

"Tapi.. kalo terjadi sesuatu gimana?"

"Ya nasib." Mara tertawa lepas, sedangkan Elyn mendengus kesal.

"Serius ra, kalo mereka rencanain hal yang licik gimana? lagian kita kan belum tau pasti mereka orang yang kayak gimana."

"Yaudah sih, liat nanti aja." ucap Mara santai. "Oh ya, btw temenin latian kuy."

"Ngapain latian? lo kan dah jago." goda Akbar yang tiba tiba datang.

"Bisa ae lo. Iya iya, gue tau gue udah paling jago." sombongnya.

"Yaelah, ni bocah emang gak bisa dipuji. Cewek lain biasanya dipuji malah malu malu, lah lo, bukannya malu malu malah terbang tinggi." gurau Akbar.

"Idih, sorry, gue orang nya anti merendah." kata Mara dengan nada angkuh.

"Iyadeh, si paling." sindir Elyn.

"Udah udah, mending sekarang kita latihan bareng aja. Buat have fun doang." ajak Mara.

"Gas lah." seru Elyn.

CAMOUFLAGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang