Bab 21

31.6K 2.4K 61
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Enzy sibuk dengan tab di tangannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Enzy sibuk dengan tab di tangannya. Mengecek produk apa-apa saja yang belum dan sudah Nana buatkan video endors-nya, "Berarti tinggal yang baru dateng aja. Yang ini semua udah beres, tinggal gue upload videonya."

Nana mengunyah cake-nya sambil mengangguk. Saat ini keduanya tengah berada di Lamiavita, kerja sambil nongki-nongki cantik.

"Algazali mau bikin podcast di youtube-nya. Dia ngundang lo jadi bintang tamu pertamanya, gimana? Tapi saran gue sih, mendingan jangan." Ujar Enzy sambil meneguk kopinya.

"Kenapa?"

Enzy mengangkat bahunya acuh, "Feeling gue, bakalan ada drama disana. Ya, anggap aja dia mau manfaatin nama lo biar viewers-nya naik."

"Ya nggak pa-apa juga, kerja di dunia ini kan emang kayak gitu. Kalo bukan gue yang manfaatin, berarti gue yang di manfaatin. Se-simple itu adek Kak Jil." Jawab Nana acuh tak acuh.

"Jadi, lo mau?"

Nana mengangguk lagi.

"Tapi disana ada mantan lo yang boti itu."

Nana langsung tersendak ludahnya sendiri, "What the hell?!" Nana menggeleng panik, "Gak jadi! Gue berubah pikiran. Pokoknya kasih alasan apapun, biar gue gak perlu ketemu lagi sama sampah terkutuk itu." Ujar Nana dalam satu tarikan napas.

Nana bergindik ngeri. Mengingat betapa bodohnya dia dulu sampai berpacaran dengan laki-laki penyuka sesama jenis. Bayangkan, satu tahun Nana di butakan oleh cinta monyet. Kalau seandainya Nana tidak melihatnya langsung dengan mata kepalanya sendiri, mungkin sampai saat ini Nana masih menganggap Varel Brahmana itu laki-laki normal yang tiap hari ke gym angkat beban, motoran, pokonya aktifitas yang menunjukan kalau dia itu lakik banget. Sayang seribu sayang, ternyata laki-laki berotot itu malah sukanya sama laki-laki juga.

Melihat itu, Enzy tertawa ngakak. Tapi tiba-tiba tawanya terhenti saat matanya menangkap sosok yang dia kenal, baru saja masuk bersama seseorang yang manggandeng tangannya dengan mesra. Keduanya tampak akrab, sesekali saling melempar candaan lalu si perempuan tersebut tertawa pelan. Mereka terlihat cocok seperti pasangan romantis yang ada di drama-drama korea. Di mana laki-lakinya akan menarik kursi untuk si perempuan lebih dulu sebelum akhirnya duduk di kursinya sendiri, lalu si perempuan akan tersenyum manis sebagai ucapan terima kasih.

The Center Of My WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang