Bab 16

26.7K 2.2K 54
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Silahkan duduk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Silahkan duduk."

Setelah telepon tadi berakhir, Praja memutuskan untuk menghampiri Nana dan Bu Nura. Niatnya hanya sekedar menyapa dan memperkenalkan diri secara singkat, tapi siapa sangka niat baiknya itu justru di sambut hangat oleh Bu Nura.

Praja duduk di samping Nana tapi sebelum itu, dia lebih dulu melepaskan topinya demi sopan santun.

Bu Nura yang sejak tadi memperhatikan Praja, diam-diam tersenyum.

"Udah berapa lama kenal sama Nana?" Tanya Bu Nura, memulai interogasinya.

"Belum lama sih, Tante." Jawab Praja sopan.

"Selebgram juga?"

Praja tersenyum sambil menggeleng pelan, "Nggak, Tante. Saya gak tertarik kerja di depan kamera." Di akhir kalimatnya, Praja sempat-sempatnya melirik Nana.

"Dia Chef di restorannya sendiri, Mah." Nana memutuskan untuk menjawab rasa penasaran Bu Nura.

Sebenarnya kurang sopan menanyakan pekerjaan seseorang secara gamblang di pertemuan pertama, tapi mau bagaimana lagi? Bu Nura tipe orang yang ingin tahu segala hal, terutama menyangkut dengan anaknya.

"Wah, jago masak ternyata." Bu Nura terlihat antusias, "Nama Restorannya apa kalo Tante boleh tau?"

"Bellavue, Tante. Kapan-kapan Tante dan keluarga bisa mampir, pasti saya masakin."

Bu Nura mengangguk dengan semangat. "Tapi ngomong-ngomong..." Bu Nura maju beberapa senti, menatap Praja serius. "Kamu udah punya pacar?"

Nana langsung tersendak ludahnya sendiri. Praja yang di tanya, Nana yang gugup. Nana langsung meneguk habis sisa orange jusnya untuk melegakan tenggorokan. Benar-benar Bu Nura ini.

"Nanyanya gak usah aneh-aneh bisa gak sih? Baru juga ketemu, pertanyaannya udah ngalah-ngalahin wartawan." Ujar Nana mulai kesal. Bukannya apa-apa, Nana hanya takut Praja merasa tidak nyaman dengan kekepoan Bu Nura.

"Nggak pa-apa." Tanpa sadar, Praja menepuk puncak kepala Nana di depan Bu Nura. "Wajar kalo orangtua kamu mau tau siapa aja yang ada di sekitar anaknya. Itu tandanya mereka khawatir, takut anaknya salah milih temen dan akhirnya salah pergaulan juga." Ujar Praja, terdengar bijak seperti biasanya.

The Center Of My WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang