chapter 03

282 17 1
                                    


بسم الله الرحمن الرحيم



Cuaca malam yang begitu dingin menerpa kulit, tetesan air terdengar di telinga dari atap genteng rumah, seorang ibu dan anak tengah duduk manis di teras rumah nya sambil menikmati tetesan air yang turun, mereka adalah Kiya dengan ibunya .

" Sayang.. ibu kasihan melihat kamu kerja sambil kuliah terus ngurus rumah juga, ngurus ibu dan adek mu ."

" Ibu... Ibu tidak perlu memikirkan itu, Kiya bisa ibu, ibu katanya pengen liat kita jadi wanita bisnis, Kiya akan kabulkn keinginan ibu, walau ibu sendiri ragu karena keadaan, kiya tau Bu kita ini hanya manusia sederhana, yang tidak seperti mereka mereka yang serba kecukupan dan ada, justru kondisi seperti inilah yang membuat Kiya semangat Bu, Kiya cuma minta do'a dari ibu, udah itu saja Bu ." Ucap kiya sambil duduk di hadapan ibu nya

Tidak bisa menahan air matanya, ibu kiya menangis di depan Kiya. " Maafkan ibu nak, gara gara ibu yang berpenyakitan seperti ini, kiya jadi tulang punggung, sungguh ibu tidak tega melihat kiya selalu kerja keras ."

"Ibu... Ibu tidak usah menyalakan diri ibu sendiri, Kiya ikhlas Bu Wallahi Kiya ikhlas, ibu juga tidak boleh menyalakan penyakit ibu, Allah sayang sama ibu, makanya ibu di kasih sakit ." Ucap kiya dengan mengembalikan kepercayaan ibu nya .

Ibunya tersenyum simpul ketika mendengar ucapan anak nya. " Kiya... Apakah kamu tidak mau menikah sebelum ibu pulng sayang ?."

Kiya tertegun mendengar ucapan ibu nya . " Ibu.. berhentilah untuk berbicara pulang pulang dan pulang, Kiya tau Bu yang bernyawa pasti akan mati, ibu boleh pulang tapi nanti tunggu Kiya sudah membahagiakan ibu ."

" Ibu melihat kiya menikah saja sudah bahagia sayang, itu artinya Kiya sudah milik seseorang lagi bukan milik ibu lagi, kewajiban mu yaitu untuk suami mu. "

" Sudahh Buu, kita istirahat yuk, lagian ini udah malam ngga bagus juga angin nya tuhh dingin bnget ." Ucap kiya dengan mengalihkan pembicaraan.



Kini malam sudah berganti pagi, pukul 08:00 wib kiya sudah berada di caffe untuk bekerja, sedangkan di sisi lain, Rissa ingin mengikuti suami nya di kantor .

Mobil mewah terparkir rapih di depan bangunan yang sangat mewah, tinggi serta banyak sekali yang bekerja di situ, siapa lagi klo bukan perusahaan milik Calvin .

Semua para staf pekerja menyambut hangat tuan muda beserta istrinya, ucapan ucapan congrats sudah terlalu bnyak risaa dengar dari karyawan suami nya .

" Nyonya risaa, selamat datang di kantor tuan Calvin ." Ucap salah satu karyawan dengan sedikit merendahkan kepalanya 

" Yah, terimakasih." Ucap risaa sekilas lalu pergi

Setelah rissa pergi, karyawan perempuan berkumpul hanya untuk menggibahi istri dari majikan nya tersebut, duhh kalo tahu sudah pasti di pecat tuh .

" Duhh belagu bnget ya, masa istri seorang CEO tidak tau sopan santun sekali cuihhhh klo bukan istri nya bos mah najis bnget kaya nya manggil nyonya ." Unek unek para staf


" Iyaa dihh, cantik karena make up saja bangga sekali dia ."


" Dahh ahhh yok kita kerja dulu, nanti kita ghibah lagi ."

SURGA YANG KE DUA { On-going }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang