chapter 21

261 18 1
                                    






بسم الله الرحمن الرحيم







Setiba nya mereka di hotel, Kiya dan arsen langsung bergegas untuk membersihkan diri, karna cuaca yang masih siang arsen mengambil makanan dari bawah untuk makan mereka .

" Kiya ?."

" Iyah mas ."

" tidak susah makan dengan posisi memakai cadar ?, mau ku lepaskan ?."

Kiya menggeleng kan kepala nya ." Ngga mas, ini tidak susah ."

" mau sampai kapan kamu memakai penutup itu di hadapan ku ?."


" sampai kamu mencintai ku dengan tulus mas ."


Setelah makan arsen dan Kiya duduk di satu ranjang. " mas ?."

" Iyah Kiya ."

" bisa tolong ceritakan Pertanyaan ku waktu di perjalanan ?."

" baiklah Kiya ."

" dulu aku memang sangat sangat mencintai dia, dia adalah wanita yang aku sukai, tapi satu malam yang membuat ku hancur Kiya, malam di mana di saat hasratku tidak bisa ku tahan, aku meminta hak ku terhadap dia, namun dia tidak mau SMA sekali, bukan hanya sekali namun berkali kali Kiya, kita menikah sudh lama namun sampai sekarang aku belum pernah menyentuh dia ."


" astaghfirullah...."

" itu sebabnya waktu itu aku bertanya sama kamu Kiya, ternyata memang benar dosa, bahkan mamah serta papah pun tidak tau kalo aku belum pernah menyentuh dia, Rissa di cap mandul oleh mamah karna menikah lama nya bertahun tahun tapi belum juga bisa kasih cucu, bagaimana bisa kasih cucu bahkan aku sentuh saja ia marah ."


" lantas  kamu mengajak ku untuk honeymoon hanya perlu cucu untuk mamah mas ?, dan melampiaskan nafsu mu yang sudh bertahun tahun kamu tahan ? Iyakan ?."


" Kiya, jaga ucapan mu, bahkan aku tidak pernah mempunyai pemikiran seperti itu ."

" astaghfirullah ..."


" Kiya ?"

"Iyah mas ."

" bisakah kamu membuat ku jatuh cinta terhadap mu ?." Kiya tersenyum di balik cadar nya


" aku akan menceraikan Rissa Kiya, karna jika pun di teruskan, pernikahan itu isinya hanya sebuah dosa ."

" jangan gegabah dulu mas ."


" tidak Kiya, aku memang sudh memikirkan sejak dulu ."


" makasih mas makasih ..." air mata Kiya terjatuh di saat pernyataan itu bukan sebuah mimpi


" maaf kan aku Kiya ."

" kamu tidak salah mas ."


Arsen memeluk Kiya dengan dekapan hangat, jujur ia sangat nyaman, pelukan yang belum pernah ia rasakan,  walau ia sudh beristri sebelum nya, wangi parfum Kiya tercium kedalam indra penciumannya.

SURGA YANG KE DUA { On-going }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang