chapter 19

244 17 2
                                    












بسم الله الرحمن الرحيم









Arsen langsung saja pulang ke rumah ketika emosi nya sudh mulai redup, sedangkan di rumah, olive dengan Athaya berhasil membujuk kiya untuk tidak pergi dari rumah tersebut .





Arsen langsung masuk ke kamar Rissa. " Rissa ? ."


" Iyah mas ada apa ?."




" kita menikah sudah lama ris, bolehkah jika aku meminta hak aku ris ?, kita sudh saat nya mempunyai keturunan, aku sudh tersiksa menahan nya bertahun tahun ris, bukn kah berdosa jika istri menolak ajakan suami ris ?."





" Rupanya kamu sudah terkena virus wanita kuno itu mas, mas!?, apa gunanya kita punya anak jika orang tua kamu sja tidak pernah suka dengan aku!."




" Bukan nya juga kamu sudah mempunyai dua istri kan silhkan lahh untuk pemuas nafsu kamu kn ada wanita itu ."





" sudh lah mas aku capek mending tidur, aku tidak pernah mau untuk di sentuh kamu."





" kenapa ris kenapa ? Bukn nya Kmu cinta kan sama aku ris ? ."




" ahh mas plis deh berisik tau ga ."



Arsen merasa prustasi akan jawaban Risa, bukan kali ini saja namun setiap arsen mengajak nya ia selalu nolak, jangan kan untuk yang kedua kali sekali saja enggan dan tidak mau .





Arsen teringat akan perlakuan dirinya terhadap Kiya, ia segera menuju ke kamar kiya untuk meminta maaf . " kiyaa ?." Panggil arsen dari luar pintu, namun nihil belum ada jawabn juga, mungkin Kiya masih marah akan perlakuan dirinya .





Dua langkah arsen melangkah kan kaki nya, suara pintu terbuka terdengar di indra pendengarannya. " mass ?." Panggil Kiya





Arsen memberhentikan langkah nya tatkala panggilan hangat itu menyapa, ia membalikan badan nya, dan benar saja Kiya sudh berada di ambang pintu. Langsung saja arsen mendekati kiya . " kiyaa?."




" salam dulu mas ."





" assalamualaikum Kiya ."




" wa'alaikumussalam mas ."






" Kiya .. a-aku hanya cuma ma-."




" masuk saja dulu mas, tidak sopan rasanya jika berbicara hanya di ambang pintu seperti ini ." Dengan perkataan kiya, arsen di buat terkesima tatkala perlakuan kiya masih hangat terhadap dirinya walau dirinya sudh membuat kiya ketakutan .





Setelah mereka berada di dalam, arsen memberanikan diri untuk duduk di depan kiya . " kiya, a-aku mau minta maaf atas perlakuan saya tadi, sungguh aku benar benar minta maaf Kiya ."




Kiya hanya mengangguk dengan seulas senyum di balik cadar nya . Arsen yang melihat senyum kiya di balik cadar nya ia juga ikut tersenyum, seketika arsen membayangkan wajah cantik Kiya yang terlintas di pikiran nya, tidak terbayangkan betapa cantik nya ia di kala senyum .







SURGA YANG KE DUA { On-going }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang