بسم الله الرحمن الرحيم
Beberapa hari kemudian, Azzam datang ke rumah Kiya dengan kedua orang tua nya untuk menempatkan tanggal pernikahan yang akan segera di laksanakan tersebut.
Setelah tanggal dan hari sudah di tentukan, mereka tidak di perbolehkan untuk bertemu selama menjelang hari pernikahan nya . Di sisi lain satu pasangan pasutri tengah beradu mulut .
" Risaa, kamu kenapa sih ngga bisa dengerin aku sekali aja ."
" Dengerin apa lagi sih!, Aku selalu nurut ko sama kamu ."
" Coba kamu belajar atau kursus memasak, aku ingin sekali mencicipi masakan kamu Sekali saja.. "
" Aku bukan pembantu kamu yang harus ngelayanin kamu ya mas !."
" Aku jga tidak menyuruh mu untuk menjadi pembantu ku Risa, tidak!, Yang aku inginkan ialah hanya sebuah pelayanan seorang istri untuk suami pada umumnya Risa!."
" Yasudah ceraikan saja aku !."
" Dengan semudah itu kamu mengucapkan untuk meminta cerai Risa ?, Sampai kapan pun aku tidak akan pernah menyeraikan mu, camkan itu Risa !." Arsen pergi dengan keadaan emosi
Tiba di ruang tamu arsen langsung duduk bersama ayah ibu nya . " Ga ada gunanya bnget yah punya istri model begitu, ngga guna buat suami ngga guna buat mertua juga, CK!." Sindir Bu oliv dengan anggun dan terus membaca koran milik suami nya
" Ehh mahh, mamah tau ngga sih di koran beberapa hari yang lalu, papa baca tentang istri yang ngga ada gunanya mah, wahh seru bnget tuh cerita nya, kayanya harus segera di film kan ." Lanjut Athaya
" Mah pah, bisa ngga sih ngga usah mojokin arsen terus, suka suka dia lah mau masak atau ngga lagian arsen tidak mau jika ia tergores karna memasak ."
" Mending kalo modelan Barbie sih fine lah, masalah nya kaya kecubung pahhh hahaha astaghfirullah."
" Udah mah kecubung suka ngambil uang perusahaan pula hahaha ."
Brakk... Arsen menghentakkan kaki nya ke lantai lalu pergi meninggalkan kedua orang tua nya yang menurut nya sungguh membosankan .
Di sisi lain seorang gadis tengah memandang langit yang di penuhi bintang, sesekali ia meneteskan air matanya, ntah sudah berapa kali tetesan itu jatuh hingga tak terhitung . Secepat ini aku akan menjadi istri ? Aku belum membahagiakan ibuku sendiri, aku belum membesarkan adek ku, yah..aku tau walau dia adalah orang yang punya andaikan saya meminta pun pasti ia kasih, tpi itu bukan sifat ku, aku hanya ingin membesarkn adek serta merawat ibu ku dengan hasil kerja keras ku .
"Kiya.." panggil seorang wanita paruh baya dan menuju anak nya yang tengah melamun
" Iyah Buu, ibu belum istirahat ?."
" Kamu tengah memikirkan apa nak ?."
" Eh hmmm ngga ko Bu, Kiya sedang memandang bintang aja hehe bagus bintang nya ."
" Jangan berbohong sayang, aku ini ibumu, aku membesarkan mu selama puluhan tahun, sangatlah mudah untuk menebak apa yang kamu pikirkan ."
" Hehehe ibu, Kiya cuma tengah memikirkan secepat itu Kiya akan jadi istri, bahkan kiya belum bisa membahagiakan ibu, belum membesarkan adek juga ."
" Sayang, sejak lahirnya Kiya ke dunia saja kamu sudah membahagiakan ibu, jadi mau bahagia in apa lagi sayang ibu sudah bahagia, apalagi melihat mu menikah ."
Kiya mengangguk dengan mantap walau hati nya masih mengganjal perasaan bingung, apa yang ia pikirkan ? Kenapa malah menjadi sebuah pemikiran untuk nya, bukan kah dia sendiri yang menyetujui lamaran Azzam sendiri ?.
3 hari berlalu, dan besok adalah hari pernikahan nya bersama Azzam, laki laki yang bnyak di kagumi oleh semua wanita karena ke Sholehan serta ketampanan yang tak kalah jauh dari CEO itu .
" Buu.. prasaan Kiya ko gaenak yah Bu ."
" Udahh sayang, tenang yah, mungkin itu perasaan dek dek an karna kamu mau nikah besok ." Kiya hanya diam mendengar perkataan ibu nya, hati nya sungguh risau dan jantung nya pun berdetak tidak karuan
" Ya Allah... Ada apa ini ?, Tolong lancarkan hari pernikahan Kiya besok ya Allah ." Ucap batin kiya
" Sayang heii, ko melamun, senyum dong, kamu udh telfn Bu Oliv serta tuan arsen nya ?."
" i-iyah Bu sudah, Kiya sudah menghubungi mereka ."
" Yasudah mending kamu istirahat yah sayang soal nya make up nya mulai jam 4, kalo Kiya mau tahajud Kiya bisa bangun jam 3 lebih awal sayang ."
" Iyahh Bu, kalo begitu Kiya istirahat yah, assalamualaikum Bu ."
" Wa'alaikumussalam sayang ."
Di rumah yang begitu megah, mereka tengah berbincang untuk pernikahan Kiya besok ." Mah arsen tidak ikut melihat pernikahan itu, membosankan !."
" Tidak!, Semua nya wajib ikut, bawa juga istri lonte mu itu, jangan dandn terlalu terbuka, jangan malu malu in !."
" Ya terserah dong mah, lagian dia terbuka untuk aku bukan untuk asupan orang ."
" Dasar bodoh, istrimu terbuka di tempat umum itu berarti bukan untuk kamu!, Tapi untuk orang lain ." Emosi athaya
" Contoh kan wanita seperti Kiya tuh, baik di rumah maupun di luar ia selalu terjaga, tidak ada yang bisa melihat isi nya, mungkin kalo di samakan dengan istri mu, kulit nya lebih bersih dari istri mu, muka nya lebih face tanpa polesan apa pun, istri mu cantik ketika memakai make up saja !." Lanjut olive
" Yeah iri yahh mah istri arsen cantik bak Barbie tuh, mamah papah tuh harus nya bersyukur punya istri cantik nya ngga ada obat ."
" Amit amit ." Ucap mamah dengan bergidik lalu pergi meninggalkan mereka berdua
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
“Tidak ada solusi yang lebih baik bagi dua insan yang saling mencintai dibanding pernikahan,” – H.R. Ibnu Majah.
Jangan lupaa votee yaaaa.....
Hargain karya orang ....
KAMU SEDANG MEMBACA
SURGA YANG KE DUA { On-going }
Novela Juvenilhallooo readers ... kembali lagi bersama Mimin dengann cerita yang berbeda, jangan lupa mampir ke ceritanya yaa and yang paling penting ramein cerita nya ..... NO PLAGIAT ❗❗❗❗ langsung masuk ke spoiler yokk apa yang kalian pikirkan dengan surga ya...