02 PULANG

127 46 74
                                    

Karin menyantap pesanan yang ia pesan tadi sungguh rasanya nikmat. Memang pecel lele kesukaan Karin tetapi jika ibunya yang membuat rasanya berbeda.

"Alhamdulillah kenyang, jadi berapa bang?" Tanya Karin.

"Totalnya jadi tujuh belas ribu neng," kata Abang penjual pecel lele.

Karin mengeluarkan selembar uang kertas berwarna biru tua alias lima puluh ribu rupiah.

"Bentar ya neng kembaliannya,"

"Oke pak santai saja."

Karin memang sering pergi seorang diri karena ia tidak memiliki kekasih dan teman-temannya pun sibuk dengan urusannya masing-masing.

Saat ini Karin sedang berada di halte menunggu bus arah ke rumahnya lewat. Tiba-tiba ada motor yang berhenti di hadapannya.

"Eh Karin lagi nunggu bus?" Tanya orang itu.

"Iya nih Yan," jawab Karin.

"Yaudah bareng gue aja yuk, lagian jam segini jarang ada bus lewat." kata Rian.

"Emangnya gapapa?" Tanya Karin balik.

"Gapapa lah ayo cepetan naik kayaknya bentar lagi hujan."

Karin menaiki motor sport milih Rian sungguh saat ini hatinya berdetak tak karuan, oh tuhan ini kah yang namanya cinta. Senangnya dalam hati hehe.

"Karin darimana kok baru pulang?" Tanya Rian.

"Habis pulang ngajar." jawab Karin, karena jalanan tidak terlalu ramai dan Rian membawa motor juga tidak ngebut jadi terdengar oleh karin.

"Ohh, bukannya sama Husain ya tadi?"

"Tadi dia habis ngajar pulang kalau aku habis ngajar makan dulu daripada dia nunggu aku lama jadi aku suruh pulang."

Rian mengangguk mengerti, lalu ia melajukan motornya lebih cepat dari yang tadi.

"Akhirnya sampe." ucap Karin.

"Oh jadi di sini rumah kamu?" Tanya Rian.

"Iya, kenapa gitu Yan?"

"Gapapa sekarang kan udah tau,"

"Oh iya mau masuk dulu?" Tawar Karin.

"Engga, aku langsung pulang aja."

Rian pamit dan langsung pergi, Karin masih melongo di depan gerbang. Ia menaiki anak tangga sembari tersenyum.

"Assalamualaikum bundaaaaa." saat Karin memasuki rumah memang sangat berisik.

"Wa'alaikumussalam, kayaknya seneng banget nih anak bunda." kata Lina.

"Iya dong Bun, soalnya Karin tadi-" ucapan Karin terhenti pipinya berubah bersemu pink karena malu.

"Tadi apa?" Tanya bunda.

"Engg tadi engga bunda gak penting, Karin masuk kamar dulu yaaa," Karin mencium bundanya lalu menaiki tangga.

"Mending gue langsung mandi kali ya berhubung gue tadi udah sempet sholat Maghrib sama ayang Rian jadi gue mandi terus rebahan." ucapnya pada diri sendiri.

***

"Husain," panggil perempuan yang suaranya tidak asing di telinga Husain

"Kenapa?" Jawab Husain datar

"Emm aku mau kasih tau kalau bentar lagi aku mau tunangan." jelas perempuan itu

"Oh selamat." kata Husain seadanya

"Aku harap kamu datang ya," kata perempuan itu tulus

"In syaa Allah."

"Cen kamu masih marah sama aku?"

Waiting For You [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang