"Ceritanya panjang, mau gue ceritain?"
"Hmm mau gak ya? Mau deh," putus Karin.
"Jadi.." Husain mulai bercerita.
Flashback on
Suatu hari ketika Husain kuliah di Bandung, Husain melihat Annisa. Akhirnya mereka berteman dan selalu mengerjakan tugas yang di berikan dosen berdua. Hubungan mereka semakin dekat akhirnya Husain memperkenalkan Annisa kepada kedua orang tuanya.
"Nis, Lo mau ketemu orang tua gue gak?" Tanya Husain.
"Emangnya boleh?" Annisa bertanya balik.
"Boleh, kan gue yang nawarin, yuk!" Husain memegang tangan Annisa dan membawanya ke dalam mobil.
"Cen gue dek dek an." Ucap Annisa.
"Loh kenapa? Gak usah tegang,"
"Cen emm kita kan gak ada hubungan apa-apa, jadi gue malu kesana cen." Annisa menunduk, memang selama ini Annisa dan Husain hanya dekat tanpa adanya hubungan.
Husain memberhentikan mobilnya di pinggir jalan, lalu ia menatap Annisa "Lo mau jadi pacar gue?"
Deg...
Annisa dibuat salah tingkah oleh ucapan Husain barusan, apalagi sekarang lelaki itu tengah menatapnya.
"L-lo se-serius?" Tanya nya dengan gugup.
"Aku serius ca, kamu mau jadi pacar aku?" Ulang Husain.
"Emm aku mau."
Husain mengembangkan senyum di bibir nya, ia mengelus puncak kepala Annisa.
****
Setelah itu mereka menjalin hubungan kurang lebih tiga tahun, Husein memperkenalkan Annisa pada Rian, sebenarnya Husain sudah pernah mempertemukan mereka berdua pada saat Rian berkunjung ke Bandung.
Husain selalu percaya pada Annisa, karena Husain mencintai perempuannya itu, tak pernah ada kecurigaan saat Annisa menceritakan harinya atau menceritakan lelaki lain selain dirinya, karena menurutnya wajar kalau Annisa memuji lelaki lain.
Setelah mereka sering sekali video call, termasuk Rian. Mereka selalu video call sebelum mereka bertiga tidur.
Tetapi ketika malam yang sunyi dan hati Husain sedang tidak baik-baik saja, dikarenakan orang tuanya meminta melanjutkan kuliahnya di Jakarta.
Annisa mengajak Husain bertemu di taman dekat komplek mereka berdua. Husain yang berfikir jika bertemu Annisa semua beban pikirannya akan sedikit ringan.
Annisa duduk seorang diri di taman itu dengan memandang air mancur dan lampu pada malam hari.
"Sayang," sapa Husain.
Annisa tersenyum dan mempersilahkan Husain duduk di sebelah nya.
Annisa mulai menatap lelaki itu, terlihat ada kebahagiaan yang terpancar dikala lelaki itu bertemu dengannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Waiting For You [On Going]
عاطفيةKalau ada kesamaan tokoh, alur cerita dan lain lain bukan berarti ngecopy karya orang lain, murni pemikiran sendiri. Plagiat dilarang mendekat! Vote back and feedback langsung DM.^^ ____________________________________ Tentang ia yang menikahi se...