13. LULUS

87 21 44
                                    

"Gila si Rian bucin banget kayaknya." Karin mengatakan itu sembari melihat kearah Rian dan Annisa.

"Kayaknya mereka bertengkar deh," ucap Nayla.

"Iya kayaknya." Timpal Karin.

"Udah-udah mending kita pulang yuk sayang," ajak Husain pada Karina.

"Nay Lo pulang sama siapa? Atau bawa mobil?" Tanya Karin.

"Gue tadi pagi sih naik bis,"

"Yaudah bareng aja yuk, biar nanti gue sama Husain anterin Lo pulang." Akhirnya Nayla mengangguk.

Nayla duduk di kursi belakang seorang diri, Karin duduk di samping Husain tadinya Karin akan duduk bersama Nayla dikarenakan Husain meminta Karin duduk disampingnya jadilah Karin menurut saja.

"Eh btw Lo main aja ke rumah kita." Ucap Karin di perjalanan.

"Emangnya boleh?"

"Boleh kok." Jawab Karin tersenyum.

"Tapi ntar ganggu waktu Lo sama suami Lo."

"Gapapa kan Cen?" Tanya Karin memastikan.

"Gapapa kok, lagian habis ini aku mau nyusun skripsi buat sidang besok." Jawab Husain sembari tersenyum pada Karin.

Akhirnya mobil mewah Husain sampai di pekarangan rumah mereka, Husain memarkirkan mobilnya dengan hati-hati.

Rumah mereka memang terbilang luas untuk ukuran mereka berdua bahkan jika keluarga besarnya kumpul di rumah ini tidak kekurangan kamar.

"Aku langsung ke atas ya, ke ruang kerja." Pamit Husain pada Karin.

"Iya, semangat ya!"

"Cuman semangat aja hmm?"

"Maunya apa?"

Cup

Husain menempelkan bibir merah muda itu pada bibir milik Karin, Karin yang tampak shock hanya diam karena Husain tiba-tiba menciumnya.

"HEH GAK DEPAN GUE JUGA KALEEE!!" Gerutu Nayla dengan melipat tangan di dada.

"Yaudah aku keatas dulu ya sayang." Husain menaiki tangga kali ini hanya Karin dan Nayla berdua di ruang tengah.

"Lo udah cinta sama suami Lo?" Tanya Nayla langsung pada intinya.

"Kalau di bilang cinta belum sih, lagian pernikahan gue baru sebentar kan, kalau nyaman kayaknya udah."

"Hmm gitu ya,"

"Kenapa?"

"Gapapa, gue cuman penasaran aja." Nayla kembali terdiam dan ia memilih untuk memakan keripik kentang yang ada di meja.

"Lo suka sama Rian?" Tanya Karin.

"Enggalah, gue lagi deket sama cowok sih, Lo mau tau gak?" Nayla heboh karena Nayla menunggu kesempatan ini, ia ingin bercerita banyak kepada Karin.

"Siapa emangnya?"

"Namanya Arsen, kepanjangannya Arsenio Abraham," Nayla menyebutkan itu dengan wajah yang bersemu.

"Lo kenalan dimana?" Karin curiga pada sahabatnya itu dikarena ia bertemu dengan mantan kekasihnya yang dahulu juga tidak jelas.

"Di aplikasi tender sih."

"Dan Lo serius in?" Tanya Karin serius.

"Dia ganteng anjir tipe gue banget."

"Mana coba liat fotonya."

Nayla mengeluarkan handphone dari tasnya lalu menunjukkan lelaki yang ia maksud.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Waiting For You [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang