11 PASAR MALAM

95 28 58
                                    

"assalamualaikum, aku pulang." Husain membuka pintu dan disambut hangat oleh karin.

"Eh udah pulang, mandi dulu gih bersih-bersih terus langsung makan." Karin menerima tas Husain dan lelaki itu mengangguk lalu membersihkan badannya.

Karin menata kembali lauk yang sudah ia masak, tapi ada sesuatu yang mengganjal di hatinya.

"Gue tanyain jangan ya ke Husain?" Monolog Karin pada dirinya sendiri.

"Eh tapi ngapain? Lagian gue gak cemburu kan," Karin meyakinkan dirinya memanglah ia tak cemburu.

"Tadi di jemput siapa pulangnya?" Tanya Husain tiba-tiba.

Karin kaget, karena suaminya itu tiba-tiba sudah ada di belakang nya.

"Oh, tadi di jemput pak Supri." Karin tersenyum pada suaminya itu.

"Kuliah kamu gimana? Lancar?"

"Lancar kok lancar, btw kamu kapan wisuda?"

"Minggu depan, kamu harus wajib Dateng ya!" Husain bersemangat karena pertama kalinya wisuda ditemani sang kekasih halal.

"Iya dong aku pasti Dateng!" Jawab Karin tak kalah semangat.

"Oh iya daripada kita ngobrol terus kapan makannya?"

"Oh iya aku lupa, kamu mau makan pake lauk apa?"

Dimeja makan ada ikan goreng dan ayam goreng tak lupa juga dengan sayurannya.

"Itu aja deh, ayam goreng sama sambal ya," Husain menunjuk ayam dan sambal.

"Kamu suka sambal?"

"Iya, suka banget malah."

Mereka berdua pun makan dengan khidmat tanpa ada suara yang ada hanya suara piring dan sendok yang berbunyi.

"Alhamdulillah beres juga," Karin membereskan piring bekas makan mereka.

"Rin kamu gak mau punya bayi?" Tanya Husain yang membuat Karin terdiam sejenak.

"Ah gak usah di pikirin." Husain kembali fokus kepada ponsel nya.

"Aku mau punya bayi, tapi gak sekarang bikinnya gapapa ya? Nunggu aku siap." Karin menunduk ada perasaan tak enak mengatakan hal itu.

"Iya sayang, aku pasti nunggu kamu siap."

"Sayang-sayang tapi masih mesra-mesraan sama mantan." Gerutu Karin tanpa ia sadari.

"Maksudnya?" Husain bingung.

"Iyalah kamu kan tadi peluk-pelukan sama Annisa di ruang kerja kamu,"

"Oh jadi kamu liat?"

"Yaiyalah, aku kan tadinya mau anterin makanan buat kamu gak jadi deh takut ganggu waktu berduaan sama mantan."

Husain berdiri dari duduknya, yang kini mereka sedang di dapur dan Karin sedang mencuci piring.

Husain melingkarkan tangannya di pinggang Karin, ia memeluk perempuan itu dari belakang.

"Istri aku cemburu hmm?" Husain menggoda Karin.

Gadis itu hanya diam yang sebenernya jantung nya sudah tak karuan.

"Enggak, ngapain cemburu hu!" Karin memanyunkan bibirnya.

"Bener gak cemburu hmm?" Tanya Husain yang kini makin mengeratkan pelukannya dan menatap karin lalu mencium pipi gadis itu lembut.

"Apasi, udah sana lepasin ah, baju kamu basah nanti tau rasa!" Karin mencoba melepaskan pelukan Husain dengan tangan yang masih ada sabun.

"Iya-iya aku lepasin." Husain akhirnya melepas pelukannya dan mencium lagi gadisnya dengan singkat.

Waiting For You [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang