"Rin kita pulang hari ini ya? Gapapa kan?" Tanya Husain.
"Hah? Hari ini? Kenapa, kan baru tiga hari?" Ucap Karin
"Nanti gue ceritain di jalan."
Karin hanya menurut dan mulai membereskan barang-barang miliknya dan Husain.
"Udah semua nih yuk!" Karin menggandeng lengan Husain.
Supir yang Husain pesan sudah ada di halaman hotel. Tak lupa supir itu juga membantu Karin dan Husain menaikan barang-barang ke bagasi.
Karin dan Husain duduk di belakang, tak ada yang membuka suara lebih dulu mereka hanya terdiam.
"Loh kok jalan kesini? Bukannya kita emang pulang naik mobil? Ini kok ke bandara?" Tanya Karin.
"Satu-satu nanyanya."
"Yaudah kok kita ke bandara?"
"Kita pulang naik pesawat."
"Tapi kenapa? Kan naik mobil juga gak masalah?"
"Gue gak mau Lo sakit. Lo kan lagi datang bulan, lagian kalau baik pesawat lebih cepat." jawab Husain.
"Tapi perut gue udah gapapa kok beneran." ucap Karin sembari mengangkat jarinya membentuk pis.
"Sst gak ada penolakan."
"Ongkosnya lebih mahal kalau naik pesawat," ujar Karin.
"Diem atau gue cium?" Ancam Husain.
Karin membolakan matanya, ia diam takut jika Husain mencium nya apalagi ini sedang berada dalam mobil.
Husain turun dari mobil dan begitupun dengan Karin, Husain membawa koper itu. Ia tak tega bila Karin yang harus membawanya.
"Pesawat kita bentar lagi tiba yuk langsung kesana aja." Husain memegang jemari Karin yang kecil.
Husain dan Karin sudah duduk di kursi yang ditunjukan oleh seorang pramugari tersebut. Husain pun memejamkan matanya karena kemarin ia kurang tidur dikarenakan Karin sakit.
"Katanya tadi mau cerita kenapa kita pulangnya sekarang, tapi ini malah tidur!" Gerutu Karin.
"Jadi, Annisa mau nyusulin gue ke Yogyakarta dan pasti nya ia akan menggangu." jelas Husain.
"Annisa mantan Lo itu?"
"Hmm." jawab Husain singkat.
Husain bercerita sembari matanya tertutup, Karin mengerti suaminya ini pasti sangat lelah. Belum lagi pekerjaan yang banyak tetapi ia harus membagi waktunya dengan sang istri.
Karin melihat wajah damai Husain yang sedang tertidur, tampan katanya dalam hati. Karin pun ikut memejamkan matanya.
Karena Karin bosan akhirnya Karin tertidur, tak terasa kepala Karin bersender ke pundak Husain.
Husain terbangun dari tidurnya, ia melihat jam tangan dan menunjukan pukul 10.15 yang berarti sebentar lagi pesawat akan landing.
"Rin bangun bentar lagi sampe bangun yuk!"
Husain menepuk-nepuk pipi Karin. Akhirnya Karin bangun lalu melirik Husain, ia masih berusaha mengumpulkan nyawa.
****
Akhirnya sampai di rumah mereka berdua lebih tepatnya adalah rumah Husain, dan Husain memberikan rumah itu pada Karin sang istri.
"Tidur dulu gih jangan lupa bersih-bersih baru boleh tidur." kata Karin.
"Hmm, maaf ya gue gak bisa bantu beres-beres nanti bangunin ya."
Husain pun memasuki kamar dan Karin mengikutinya dari belakang. Karin pun membereskan barang miliknya dan milik Husain. Tak lupa ia juga melempit baju dan memasukannya kedalam lemari.
![](https://img.wattpad.com/cover/327468642-288-k360243.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Waiting For You [On Going]
RomansaKalau ada kesamaan tokoh, alur cerita dan lain lain bukan berarti ngecopy karya orang lain, murni pemikiran sendiri. Plagiat dilarang mendekat! Vote back and feedback langsung DM.^^ ____________________________________ Tentang ia yang menikahi se...