22. BARBEQUE.

60 7 57
                                    

Pagi itu Kirana sudah bersiap mendandani Kana dan menyiapkan semua keperluan Kana, seperti susu, baju dan lain lain.

"Kana, hari ini kita ke rumah nenek sama kakek ya?" Kirana tersenyum sembari membedaki Kana di hadapannya.

"Iya mommy, tapi Kana kangen sama Daddy," wajah Kana terlihat murung dan lesu, ini salahnya dan salah lelaki itu menganggap lelaki itu ayahnya.

"Sayang, Daddy kan sibuk kerja jadi, Kana sama mommy aja ya?" Kirana berusaha membujuk sebisa mungkin agar Kana kembali ceria seperti biasanya.

"Iya deh mommy, tapi nanti kita ketemu Daddy ya mommy?" Kana mengacungkan jari kelingking nya pertanda perjanjian diantara mereka berdua.

"Iya sayang mommy janji!"

Setelah semua selesai Kirana dan Kana turun menggunakan lift yang ada di apartemen, mereka berjalan dengan Kirana yang menuntun Kana di sebelahnya.

Tiba lah mereka di halte, karena jarak dari apartemen ke halte tidak terlalu jauh, Kirana memesan taxi online dan menunggu taxi itu datang menjemput nya.

Kirana akan mengabari Karina dan Lintang bahwa hari ini, ia dan Kana akan bertamu ke rumah Ferdy dan Lina orang tua mereka bertiga.

Karina

Gue ke rumah bunda dan ayah hari ini. ☑️☑️

Disana langsung terlihat ceklis dua biru tandanya pesan yang Kirana kirim sudah terbaca. (Gak ada yang warna biru jadi maklumi.

Wah, oke deh aku juga mau kesana sama suami ku!!

Ya
☑️☑️

Kirana mengakhiri chat mereka dirasa sudah tidak ada keperluan dan taksi yang ia pesan pun sudah datang.

"Atas nama ibu Kirana Larasati Willson?" Tanya sang supir dengan sopan.

"Betul," jawab Kirana.

Mereka berduka membuka pintu belakang mobil dan mobil melaju dengan kecepatan sedang, Kana yang tidak sabaran ingin bertemu kakek neneknya membuat sang supir menjadi ingat kepada cucunya di kampung.

"Adek mau ke rumah kakak dan nenek?" Tanya supir itu kepada Kana.

"Iya pak, Kana gak sabar ingin menemui mereka," ucap Kana.

"Saya jadi rindu cucu saya di kampung yang Se usia dengan anaknya mba ini," Kirana hanya membalas dengan senyuman, karena ia memang orang yang cuek dan dingin.

Sesampainya di kediaman Ferdy, Kirana memencet bel yang ada di rumah itu, wanita paruh baya membuka kan pintu itu dan senyum di wajahnya.

"Bunda kangen banget sama kamu Ki," bulir air mata itu sudah tidak bisa di bendung, Lina memeluk sang anak ke duanya, ia sangat merindukan Kirana.

Kirana pun membalas pelukan Lina, "Kirana juga kangen sama bunda," balas Kirana.

"Masuk yuk, ah ini cucuk eyang ya?" Tanya Lina Kepada Kana yang berdiri di belakang Kirana.

"Iya nek, eh eyang," Lina menggendong cucu pertamanya itu, Lina tak pernah marah pada Kirana mau bagaimana pun kelakuan Kirana di masalalu Kirana tetaplah anaknya.

"Duduk dulu biar bunda bikinin kalian teh ya," Lina berjalan menuju dapur dan membuat teh hangat untuk mereka berdua.

Kirana rindu dengan rumah nya ini, dahulu ia dan keluarga selalu berkumpul di ruang tengah untuk menonton film horror dengan lampu yang dimatikan.

Waiting For You [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang