24. BERTEMU TEMAN LAMA.

67 6 19
                                    

"mas Husain kemana ya? Udah jam 10 pagi belum pulang juga," monolog Karina pada dirinya.

Karina tak henti-hentinya mondar-mandir di ruang tengah seperti setrikaan, ia mengkhawatirkan suaminya yang entah pergi kemana.

Suara mobil Husain terdengar di garasi rumah, Karina buru-buru membuka kan pintu untuk Husain dan langsung memeluk pria itu.

"Kamu darimana aja sih? Aku khawatir tau." Karina sedikit memanyunkan bibirnya.

"Iya maaf sayang, kerjaan aku banyak." Husain mengelus puncak kepala Karina dengan gemas, ia sangat rindu kepada istrinya ini.

"Masuk yuk mas, aku udah masak dan udah siapin kado buat kamu."

Husain masuk kedalam kamar terlebih dahulu ia membersihkan badannya, pikirannya kacau, ia tak suka situasi seperti ini dimana ia harus berbohong pada Karina padahal sangat jelas di ingatannya dahulu Husain ingin dapat cinta Karina seperti apa.

"Sini mas langsung makan ya, pasti belum makan kan?" Tanya Karin dan diangguki oleh Husain.

Husain melihat manik mata milik istrinya itu, Husain menunggu waktu yang tepat untuk menjelaskan kepada Karina, ia tak ingin nantinya Karina mendengar ini dari orang lain.

"Makasih sayang," ucap Husain menerima piring yang sudah berisi lengkap dengan lauk pauk nya.

Mereka berdua makan hanya ada dentingan sendok dan garpu, karena di meja makan Husain sudah membuat peraturan, kalau sedang makan jangan bicara.

Husain melahap habis semua makanan di piringnya, sudah seminggu ini ia sibuk dengan urusannya sendiri, urusan kantor dan Kirana yang menjadi masalah dalam hidupnya.

Cepat atau lambat ia harus menjelaskan pada Kana bahwa Husain bukan Daddy nya atau bukan ayah kandungnya. Ia takut nanti masalah ini akan berkepanjangan dan membuat hubungannya dengan Karina merenggang.

"Alhamdulillah, sayang hari temenin jalan-jalan bisa?" Tanya Karina sambil membereskan piring yang ada di meja dan menaruhnya di westafel.

"Bisa dong, tapi aku mau nonton dulu di rumah, aku kangen ngobrol dan shareing sama kamu." Husain mencium kening Karin sekilas.

Bau semerbak dari vanilla cake parfum Karina tetap menjadi candunya, senyuman Karina, tatapannya, masakannya semuanya menjadi candu untuk Husain.

"Akhir-akhir ini kerjaan kamu banyak ya?" Tanya Karina dan mereka sedang bersantai di taman belakang.

"Hmm, gimana ya banyak sih, aku jadi jarang manjain istri aku, maaf ya?"

"Gapapa kok, tapi kamu beneran kerja kan?" Karina dan Husain saling tatap disana terlihat kecurigaan, ini yang membuat Husain takut.

"Beneran sayang, kenapa hmm?"

Sungguh Husain terpaksa berbohong pada Karina, ini bukan saatnya untuk ia berbicara jujur pada Karina, ia ingin menikmati hari yang tenang bersama Karina. Hanya bersama Karina Octavia Willson.

"Aku cuman nanya aja kok, oh iya ini kado yang mau aku kasih."

Karina menyodorkan sebuah kotak kecil mungkin akan terlihat seperti kotak jam tangan, sengaja Karina memberikan jam tangan dan didalamnya terdapat testpack.

"Aku buka ya,"

Baru saja Husain membuka setengah dari kotak itu, mungkin tidak setengah hanya seperempat tapi Husain kembali mengangkat telfon.

Kak Lintang calling

Assalamualaikum kak Lintang ada apa?

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 26, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Waiting For You [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang