21. KEMABALI KE INDONESIA.

72 10 59
                                    

"Gimana belajarnya hari ini?" Tanya Lintang yang kini berada di samping Karina.

"Biasa aja sih kak, soalnya aku tinggal skripsi kan, agak puyeng puyeng gimana gitu."

Lintang mengacak-acak rambut Karina dengan gemas, sudah lama sekali ia tak pernah memanjakan adiknya yang satu ini.

"Kita mau kemana dek?" Lintang bertanya karena takut pilihannya salah pada dasarnya perempuan itu selalu benar.

"Aku mau ke mana aja deh kak bebas, asal bisa jajan," Karina masih setia memegang ponselnya.

"Lagi ngabarin suami mu ya dek?"

"Ah-engga iya kak hehe," Karin nyengir dengan wajah yang blushing karena malu.

"Gapapa kali dek, gak usah malu lagian itu suami kamu."

Karina dan Lintang menghabiskan waktu dengan mengelilingi kota, lalu mereka berdua bermain time zone, siapa pun yang melihat mereka pasti mengira sedang berkencan.

"Dek main basket yuk," ajak Lintang menggandeng lengan adik nya itu.

Lintang sangat menyayangi adik bungsunya ini, Lintang mempunyai dua adik rasa sayang yang Lintang kasih sama saja, tetapi Lintang lebih dekat dengan Karina, ia memperhatikan adiknya yang satu lagi dengan cara yang berbeda.

"Kak, Karin pingin karoke an," pinta Karin.

"Boleh-boleh, kapan lagi kakak bisa jalan-jalan sama kamu," Lintang agak sedikit sedih karena dahulu ia dan Karina sangatlah dekat bahkan seperti lem dan prangko.

Setelah mereka cukup puas bermain, akhirnya mereka berdua memutuskan untuk makan, kali ini Karina ingin memakan ramen.

"Dek, pelan-pelan panas," Lintang membantu Karin mengikat rambutnya agar Karin lebih leluasa saat makan.

"Hehe iya kak," Karin selalu semangat ketika ia memakan ramen, karena itu salah satu makanan favoritnya.

Lintang memperhatikan wajah Karina, setelah menikah wajah adiknya ini dirasa semakin cantik bahkan terlihat lebih dewasa dari biasanya, terkadang Lintang merindukan Karina kecil yang manja kepadanya.

"Dek, setelah menikah gimana?" Tanya Lintang memastikan.

"Baik kok kak, ngomong-ngomong kakak sekarang bisnis sama Husain juga ya?"

"Iya, Husain cerita semua keluh kesahnya ke kakak, akhirnya kakak iyakan saja toh itu juga saling menguntungkan."

Karina hanya manggut-manggut saja, ia tak paham urusan bisnis tetapi ia juga ingin bekerja sebagai pebisnis.

"Kak aku kangen sama Kirana," adik Lintang yang berada jauh di London itu adalah Kirana.

Kirana meninggalkan rumah sudah terhitung tiga tahun yang lalu karena kesalahan nya, Lintang juga merindukan Kirana dan anaknya Kana, mungkin gadis mungil yang cantik itu sudah tumbuh besar.

"Kakak juga kangen sama Kirana, kakak sudah coba bujuk dia supaya dia kembali tetapi tetap saja," Lintang merasa jadi kakak yang gagal karena tidak bisa menjaga Kirana.

"Semoga aja Kirana cepet pulang ya kak."

****

"Gue harus pulang ke Indonesia sekarang." Ucap Kirana yang sudah mengemas barang-barang ke dalam koper.

"Mommy, kita akan bertemu kakek dan nenek?" Tanya Kana.

"Iya sayang, kita akan bertemu mereka hari ini." Kirana juga tak lupa membawa peralatan yang di butuhkan oleh Kana.

Kirana dan Kana di antar oleh Angel menuju bandara, Kirana berterimakasih kepada Angel karena telah menjadi teman yang baik untuk Kirana selama ia tinggal di London dan ia dengan suka rela menjaga Kana.

Waiting For You [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang