Silahkan vote dulu!
Thanks
151122bta
Happy Reading 💗
.
.
.
.
." Obati luka mu dulu!" Tegas Gilbert menatap Melville tak menerima bantahan.
"Tidak!, Adik perempuan terluka. Lehernya di gigit oleh macan tutul itu. Aku harus menyusulnya, ia pasti sangat kesakitan." Kekeuh Melville ingin melepaskan diri dari Niel yang memapah tubuhnya.
"Aku yang akan menyusul nya, kau obati lah luka mu dulu " ujar Niel menghentikan Melville yang akan membawa kotak obat keluar rumah.
Setelah kepergian Xazh, warga desa yang berkumpul untuk melihat kesenangan pun bubar. Paman Osh, Gilbert, Elden dan yang lainnya juga kembali ke dalam rumah Paman Osh. Niel memapah Melville masuk ke dalam rumah. Namun Melville kembali ke rumah hanya untuk mengambil kotak P3K dan bersikeras menyusul Xazh dengan mengabaikan luka-lukanya sendiri.
"Tidak. Perawatan mu sangat kasar, adik perempuan akan semakin kesakitan jika kau yang mengobatinya." Ujar Melville tetap kekeuh dengan pendiriannya.
"Aku akan berusaha lebih lembut."
"Semua orang tau kau tak akan bisa melakukan nya, jadi biarkan aku pergi." Melville menarik tangan nya yang di pegang oleh Niel dan kembali berjalan tertatih menuju pintu keluar.
Namun baru beberapa langkah, kotak P3K ditangan Melville direbut membuat Melville menatap si pelaku dengan tajam, "Apa yang kau lakukan!." Hardik Melville menatap Nathan emosi.
"Aku yang akan menyusul nya, aku bisa mengobatinya dengan sangat baik jadi tidak ada alasan bagimu untuk berkilah lagi. Kau obati saja luka mu sebelum pergi menyusul nya." Ujar Nathan panjang lebar.
"Kau tidak akrab dengan nya." Kilah Melville yang masih tidak mau mendengarkan.
"Ya, aku memang tidak akrab dengan nya. Tapi aku harus mempertanggung jawabkan perbuatan ku." Jelas Nathan dengan raut merasa bersalah.
"Apa maksud mu?"Ujar Melville menatap Nathan curiga.
"Pagi tadi sebenarnya aku mengikuti Xazh diam-diam. Saat pulang ternyata terjadi keributan karena hilangnya aku, kau dan juga Xazh. Aku mengatakan bahwa aku pergi menemani Xazh jalan-jalan dan Stiffan tau aku berbohong. Ia mengatakan hal-hal buruk tentang Xazh tapi aku malah tidak menjelaskan nya dengan benar. Maafkan aku, ini semua tak akan terjadi jika aku tidak membuat Stiffan salah paham." Ujar Nathan menyesali perbuatannya.
"Aku harus meminta maaf kepada Xazh." Ujar Nathan lagi dengan nada yang menentukan.
"Biarkan Nathan pergi!" Putus Paman Osh yang membuat Melville melirik tidak suka kepada pria paruh baya itu, "Dia tak akan menyakiti Xazh, Paman yang akan menjaminnya." Lanjut Paman Osh meyakinkan Melville.
Melville masih ragu namun tetap mengangguk setuju. "Pergilah, aku akan menyusul mu nanti. Awas saja jika kau menyakiti adik perempuan, aku tak akan memaafkan mu!" Ujar Melville memperingati Nathan.
"Tidak akan." Jawab Nathan seraya berjalan ke pintu keluar. Namun baru saja beberapa langkah, tangannya digenggam oleh seseorang hingga ia terpaksa menghentikan langkahnya.
Nathan berbalik dan melihat si pelaku yang menghentikan nya, "Lina, Ada apa?" Tanya Nathan.
"Dari tadi kalian sibuk membahas tentang Si Xazh itu, adakah yang bisa jelaskan siapa si gadis jahat itu?." Ujar Lina seraya menatap semua orang dengan jengkel, "Kalian bahkan mengabaikan ku." Lanjut nya lagi sambil mendengus tak suka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Xazh Amorrete
AdventureXAZH AMORRETE gadis psikopat kejam yang mati dengan tiga tembakan yang melubangi organ vitalnya di umurnya yang ke sembilan belas tahun. Seorang gadis yang mengalami masa lalu yang mengerikan, hingga membuatnya tumbuh dengan rasa amarah dan denda...