Yokoso!!
Hello semua, lama gak jumpa!!. Semoga masih ada yang nungguin cerita ini ya.
Maaf, karena lama banget update nya ya. And, terimakasih buat pembaca yang masih setia nunggu cerita aku ini.
Gak tau mau bilang apa lagi, pokoknya semoga kalian suka.
Jangan lupa vote, komentar dan follow akun Wattpad author ya!!. Selamat membaca semua.....
Happy Reading 💗
.
.
.
.
.Menuruni anak tangga yang mengarah ke lantai satu, Xazh harus melewati ruang perawatan lebih dulu untuk mencapai pintu akses ke tribun Colloseum.
Bau anyir darah bercampur obat-obatan menyebar di udara. Hiruk pikuk, teriakan, tangisan dan erangan kesakitan, keadaan di ruang perawatan bahkan lebih kacau dari yang Xazh bayangkan.
Para peserta yang sekarat atau memiliki luka berat langsung di teleportasi kan oleh sistem ke brankar-brankar kosong yang berada di ruang perawatan Colloseum yang merupakan ruangan besar yang dapat menampung seribu kamar perawatan sederhana.
Para penyihir healing terlihat sangat sibuk sembari memberikan pertolongan pertama pada peserta yang memiliki cidera berat, sedangkan peserta dengan cidera ringan dapat mengobati luka mereka sendiri dengan obat yang telah disediakan pihak akademi di ruang perawatan.
"Ayo cepat!, Bau obat-obatan ini membuat kepalaku sakit." Ujar si samurai misterius seraya mempercepat langkah kaki nya menuju lorong yang menuju pintu keluar.
Xazh tak menghiraukan ucapan pria tersebut dan masih asik berjalan santai dengan wajah datar nya. Lagipula Xazh sama sekali tak berniat mengikuti si samurai tersebut, hanya saja pria tersebut sudah secara aktif mendekati nya dan tentu saja Xazh menyambutnya dengan tangan terbuka.
Xazh dapat merasakan adanya mana yang bergejolak dan dahsyat pada tubuh samurai tersebut. Tentu saja Xazh tidak mau melewatkan kesempatan untuk mencuri kekuatan dari orang yang memiliki banyak mana element seperti nya.
Yeah, tidak boleh di sia-siakan sama sekali.
Xazh sudah menempelkan lingkaran sihir di bayangan pria tersebut dan tentu saja tidak ada lagi alasan bagi Xazh untuk mengikuti si samurai tersebut.
"Hei!, Kenapa jalan mu lama sekali. Cepatlah!, Jika tidak, kita akan ketinggalan pertunjukan bagusnya." Ujar si samurai yang ternyata berhenti untuk menunggu Xazh.
Xazh mengernyitkan dahi saat mendengar ucapan pria tersebut. Gaya bicara yang terdengar sangat akrab untuk dua orang yang saling tidak mengenal nama masing-masing.
Lagi-lagi Xazh bertemu orang aneh yang bahkan tidak memperkenalkan diri nya sendiri dan bertindak sok akrab seolah teman dekat. Dan juga sangat cerewet dan membuat kesal sama seperti bocah bodoh yang ia temui di desa Moon dan juga gadis polos bernama Milia yang ia temui tadi.
Tapi setidaknya mereka lebih baik daripada si samurai didepan nya, yang sama sekali tidak memiliki sopan santun itu.
Xazh tak berkomentar apapun dan tetap berjalan dengan kecepatan yang sama hingga membuat si samurai tersebut menjadi tak sabar dan memilih meninggalkan nya sambil menggerutu perihal bau obat-obatan yang tidak ia sukai.
"Gadis kecil, ku tunggu disana saja ya. Aish, bau obat-obatan sialan!!." Ujar si samurai tersebut seraya mempercepat langkahnya keluar dari ruang perawatan dan menghilang dari pandangan Xazh.
Kentara sekali bahwa ia benar-benar tak menyukai bau obat-obatan yang menyengat di ruangan perawatan tersebut.
Saat sampai di tribun penonton Colloseum, Xazh melihat si samurai tersebut sudah mengambil tempat duduk di barisan tengah tribun, yang juga terdapat beberapa penonton.
KAMU SEDANG MEMBACA
Xazh Amorrete
AdventureXAZH AMORRETE gadis psikopat kejam yang mati dengan tiga tembakan yang melubangi organ vitalnya di umurnya yang ke sembilan belas tahun. Seorang gadis yang mengalami masa lalu yang mengerikan, hingga membuatnya tumbuh dengan rasa amarah dan denda...