Chapter 19

1.5K 175 12
                                    

290123bta

Selamat hari Minggu ke sekian semuanya, semoga kalian selalu bersabar menantikan Update dari saya ya... Hehehe...

Jangan lupa vote, komentar dan jika berkenan silahkan follow akun author ya...

Happy Reading 💗
.
.
.
.
.

   Ditengah-tengah panggung Colloseum, 170 peserta yang akan bertanding pada babak pertama mulai bermunculan menggunakan sihir teleportasi otomatis yang ditanamkan pada semua nomor peserta.

   Jumlah keseluruhan para peserta yang mengikuti seleksi ujian masuk Academy Artheas mencapai 2040 orang. Sedangkan seleksi ujian terdiri dari dua bagian yaitu, babak pertama yang merupakan babak penyisihan, babak yang akan langsung mengurangi lebih dari separuh peserta ujian, serta babak kedua yang merupakan babak penentuan, dimana  siswa yang berhasil lulus dalam babak penentuan akan secara resmi bergabung dengan Academy Artheas.

   Seleksi pertama para peserta yaitu pertarungan bebas di dalam arena Colloseum. Pertarungan tersebut itu pun dibagi menjadi 12 babak pertandingan yang berisikan 170 peserta setiap babak. Para peserta akan saling menyerang dan saling menjatuhkan sampai tersisa tiga puluh orang peserta terakhir yang masih sanggup berdiri tegak diatas arena. Dan tiga puluh peserta itulah yang nantinya akan lanjut ke babak ke dua atau babak penentuan.

   Para peserta pun bebas menggunakan cara apapun untuk bertarung dalam arena asalkan tidak melakukan pertarungan kelompok dan dilarang pula membunuh peserta lain. Bagi yang melanggar maka peserta tersebut akan langsung di diskualifikasi.

   Sedangkan 40 peserta sisa yang belum masuk dalam pertandingan di Colloseum akan langsung memasuki seleksi ujian ke dua yaitu babak penentuan. Dengan kata lain, empat puluh orang tersebut adalah orang-orang beruntung yang tidak perlu bertarung dalam pertarungan bebas di arena Colloseum. Karena peserta yang bertanding di arena Colloseum di pilih secara acak berarti setiap peserta memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi salah satu dari empat puluh peserta yang tidak akan mengikuti seleksi ujian pertama.

   Colloseum terdiri dari dua pintu masuk yang digunakan untuk pendaftaran, letaknya pun berada di sisi yang berlawanan. Xazh masuk melalui pintu yang ada di Utara dan no. peserta terakhir adalah 1263, hal itu berarti masih ada 777 peserta lagi yang berada di ruang tunggu bagian selatan.

   Saat Xazh memasuki ruang tunggu tadi, selain menempelkan lingkaran sihir pada bayangan peserta yang dilaluinya, ia sekaligus menilai kekuatan para peserta yang ia temui. Dan menurut pengamatan nya peserta terkuat di antara mereka adalah sepuluh orang yang ia temui di ruangan terakhir tersebut. Termasuk dua kakak beradik yang entah mengapa malah menempelinya sekarang.

   Ia bahkan bulan genap sebulan berada di dunia ini dan entah mengapa ia selalu saja ditempeli makhluk jadi-jadian cerewet yang membuat nya kesal. Pertama Bocah laki-laki di desa Moon dan sekarang malah gadis polos yang melihatnya saja membuat Xazh ingin membuangnya di kedalaman gunung Nyca.

   Jika di dunia tempat nya dulu mungkin ia akan mencoba pergi ke dukun agar tidak ditempeli terus. Yah, sayang sekali Xazh belum mengenal dunia baru nya dengan baik. Jika ada sejenis dukun di dunia ini mungkin ia akan mencoba melakukan ritual pengusiran hawa negatif ditubuhnya agar tidak ditempeli makhluk jadi-jadian lagi.

   "Xazh, kau tidak mendengarkan ku ya!." Pekik gadis cerewet disampingnya setelah sadar bahwa Xazh mengabaikan celotehannya yang menurut Xazh sangat tidak penting.

   "Huh, kakak. Apa sesulit ini untuk menjalin pertemanan?." Keluh gadis itu seraya menggoyang-goyangkan tangan kakaknya yang ia gandeng. "Kakakkkk..., Bagaimana bisa kau memiliki banyak teman?, Kau pasti memiliki cara rahasia kan, ayo beritahu aku!!!" Rengek gadis itu lagi seraya menggoyang-goyangkan tangan kakaknya itu lebih keras lagi.

Xazh Amorrete Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang