Positions {Jeongharu}

Position four

𝙎𝙚𝙗𝙚𝙡𝙪𝙢 𝙢𝙚𝙢𝙗𝙖𝙘𝙖 𝙙𝙞𝙝𝙖𝙧𝙖𝙥𝙠𝙖𝙣 𝙪𝙣𝙩𝙪𝙠 𝙥𝙖𝙧𝙖 𝙥𝙚𝙢𝙗𝙖𝙘𝙖 𝙢𝙚𝙢𝙛𝙤𝙡𝙡𝙤𝙬 𝙖𝙠𝙪𝙣 𝙣𝙮𝙖 𝙙𝙖𝙣 𝙫𝙤𝙩𝙚 𝙪𝙣𝙩𝙪𝙠 𝙘𝙚𝙧𝙞𝙩𝙖 𝙣𝙮𝙖 𝙤𝙠𝙚? 𝙃𝙖𝙥𝙥𝙮 𝙍𝙚𝙖𝙙𝙞𝙣𝙜 𝙮𝙚𝙤𝙧𝙤𝙗𝙪𝙣!!

"Lepaskan" ujar jeongwoo sekali lagi

Semua yang berkerumun kini mempersilahkan jeongwoo mendekati haruto yang masih diam sambil memegang kuat kerah haechan

Salah satu siswa yaitu chenle memanggil jeongwoo yang kebetulan berada dekat dengan kelasnya dan memberitahu kan apa yang terjadi dikelasnya

"Lo jangan ikut campur" haruto menunjuk jeongwoo dengan lengan kirinya

"Ini adalah urusan ku" ucap jeongwoo dingin membuat semua murid bergidik ngeri

"Pergi lo" haruto menatap tajam jeongwoo namun itu tidak berpengaruh

"Lepaskan sebelum aku memakai caraku" ancam jeongwoo menatap tajam haruto kini mereka saling bertatap membuat suasana kelas menjadi suram

"Lo siapa ikut campur urusan orang hah?! " sarkas haruto

"To lepasin gue, gue minta maaf" haechan berusaha melepaskan tangan haruto namun tenaganya tak sebanding dengan haruto

"Spertinya kau sangat keras kepala" jeongwoo mendekati mereka berdua lalu melepaskan cekalan haechan dari haruto dengan sekali sentakan

"Uhuk uhuk" haechan terduduk memegang lehernya

"Kau-"

"Haruto?! Apa yang kau lakukan!! " ryujin dan karina tiba-tiba datang dan disuguhi pemandangan seperti ini

"Cih" haruto berdecih malas melihat kedatangan mereka berdua, jujur suasana hatinya sedang buruk sejak kemarin melihat kekasihnya berduaan dengan orang di depannya ini

"Kau, dia itu sahabat mu dan kau malah berbuat seperti ini" karina menatap tak percaya haruto dan membantu haechan duduk di bangkunya di bantu chenle

"Lo-" tiba-tiba jeongwoo menggendong haruto seperti karung beras dan membawa nya pergi dari kelas

"Sialan!! Turunin gue!! " haruto memukul mukul punggung jeongwoo yang masih berjalan santai seolah haruto adalah karung yang berisi kapas didalam nya

"Bisu ya lo? " tanya haruto

Jeongwoo yang dikatain seperti itu berhenti berjalan

'Plak

"Diamlah atau aku akan memukul nya setiap kau berbicara dan bergerak" ancam jeongwoo setelah memukul pantat haruto

Haruto langsung diam tak bergerak, sakit juga pukulan jeongwoo

"Bangsat" gumam haruto

"Aku mendengar nya" ujar jeongwoo

"Ni orang bikin gue emosi, nyesel gue Terima dare karina" batin haruto

"Berhentilah membicarakan ku" ujar jeongwoo membuat haruto kaget apa manusia yang menggendong nya ini bisa membaca batin seseorang?

"Kubilang berhenti"

"Bagaimana kau bisa tau? " heran haruto

"Terlihat dari ekspresi mu" jawab Jeongwo enteng

Haruto mengernyit heran

"Jangan dipikirkan dan diam seperti anak kucing penurut"

"Gue bukan kucing ya" protes haruto