Position twenty five

12.2K 1K 49
                                    

𝙎𝙚𝙗𝙚𝙡𝙪𝙢 𝙢𝙚𝙢𝙗𝙖𝙘𝙖 𝙙𝙞𝙝𝙖𝙧𝙖𝙥𝙠𝙖𝙣 𝙪𝙣𝙩𝙪𝙠 𝙥𝙖𝙧𝙖 𝙥𝙚𝙢𝙗𝙖𝙘𝙖 𝙢𝙚𝙢𝙛𝙤𝙡𝙡𝙤𝙬 𝙖𝙠𝙪𝙣 𝙣𝙮𝙖 𝙙𝙖𝙣 𝙫𝙤𝙩𝙚 𝙪𝙣𝙩𝙪𝙠 𝙘𝙚𝙧𝙞𝙩𝙖 𝙣𝙮𝙖 𝙤𝙠𝙚? 𝙃𝙖𝙥𝙥𝙮 𝙍𝙚𝙖𝙙𝙞𝙣𝙜 𝙮𝙚𝙤𝙧𝙤𝙗𝙪𝙣!!

"Huekk, huekk" haruto menyeka bibirnya lalu membersihkan muntahan nya, hanya muntahan kue yang ia makan tadi

"Tu emak si monyong mau bunuh gue" gumam haruto memijit kepalanya pusing

"Fix merah 4 hari" kata haruto memperhatikan wajahnya yang mulai terdapat ruam merah dari kaca kamar mandi

Haruto mempunyai alergi nanas, ya alergi haruto kambuh karna memakan selai nanas dari kue pemberian nayeon ibu wonyoung, haruto tak tau jika isian kue itu nanas

Dengan gontai haruto berjalan menuju kulkasnya karna perutnya masih minta diisi tadi sudah diisi namun dikeluarin lagi

"Sial banget gue hari ini" kesal haruto melihat kulkas yang kosong, hanya terdapat air putih saja di kulkas itupun cuma 1 botol lumayan besar

"Gue kan punya kartu ATM tapi di apartemen dulu gue" gumamnya memikirkan kartunya pasti ia lupa tak membawanya padahal isinya lumayan

"Bawa gak ya? ATM berjalan gue kan gakda beberapa hari ckck" haruto menggeleng pelan

Yang dimaksud ATM berjalan itu hyunsuk ya :v

"Dahlah bawa moga gak ada si pria tua itu" harap haruto, jika mingyu ada di apartemen nya pasti akan cekcok dan haruto sangat malas jika cekcok dengan mingyu

Haruto kekamar nya mengambil hoodie berwarna abu lalu memakai nya tak lupa memakai tudung hoodie meraih kunci motornya

Motor haruto berjalan di trotoar yang lumayan sepi berhubung sudah malam, sampai di apartement lamanya haruto ragu membuka pintunya

"Trobos lah"

'Clek

Haruto berpikir, bagaimana jika ada penyusup masuk jika dibiarkan tak dikunci? Tapi tak apa sih biar si pria tua itu miskin namun haruto berpikir lagi jika pria tua itu masih mempunyai perusahaan nya bisa saja menjualnya pikir haruto

Dengan langkah cepat haruto menuju kamarnya membuka laci meja dan menemukan 2 kartu yang dipastikan itu kartu ATM nya

Haruto keluar kamar, langkahnya terhenti melihat siluet yang akhir akhir ini tak ingin ia lihat

"Kau kembali"

"Ya, dan tak akan pernah kembali ke sini lagi" ketua haruto menatap dingin mingyu

Sorot mata mingyu mulai menyendu

"Pulang lah Haru" haruto menatap tak percaya pada mingyu, semudah itukah berbicara seperti itu?

"Siapa anda menyuruh saya kembali? Bukankah anda yang mengusir saya? " sindir haruto

"Maaf" haruto baru mendengar kalimat itu dari mulut pria tua atau ayahnya itu

"Maafkan ayah Haru, ayah menyesal berbuat seperti ini pada kamu" sesal mingyu terduduk dilantai

Haruto masih diam mendengar ucapan mingyu, jujur saja haruto masih kecewa namun tersirat kerinduan pada Ayah nya

"Ibumu sedang hamil dan mogok makan sejak kamu pergi Haru, ayah sedang banyak pekerjaan akhir akhir ini dan tak ada yang menjaga ibumu ayah mohon Haru pulang lah jika bisa kerumah ibumu sendirian dan merindukanmu ayah minta maaf selama ini ayah menyesali perbuatan ayah padamu Haru" jelas mingyu panjang lebar lalu menunduk

Positions {Jeongharu}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang