Positions {Jeongharu}

Position six

𝙎𝙚𝙗𝙚𝙡𝙪𝙢 𝙢𝙚𝙢𝙗𝙖𝙘𝙖 𝙙𝙞𝙝𝙖𝙧𝙖𝙥𝙠𝙖𝙣 𝙪𝙣𝙩𝙪𝙠 𝙥𝙖𝙧𝙖 𝙥𝙚𝙢𝙗𝙖𝙘𝙖 𝙢𝙚𝙢𝙛𝙤𝙡𝙡𝙤𝙬 𝙖𝙠𝙪𝙣 𝙣𝙮𝙖 𝙙𝙖𝙣 𝙫𝙤𝙩𝙚 𝙪𝙣𝙩𝙪𝙠 𝙘𝙚𝙧𝙞𝙩𝙖 𝙣𝙮𝙖 𝙤𝙠𝙚? 𝙃𝙖𝙥𝙥𝙮 𝙍𝙚𝙖𝙙𝙞𝙣𝙜 𝙮𝙚𝙤𝙧𝙤𝙗𝙪𝙣!!

Setelah perdebatan karna masalah tak ada guling itu akhirnya haruto tertidur lelap dengan jeongwoo yang memeluknya walaupun dia sebenarnya tak mau tapi bagaimana lagi?

Di sisi lain....

"Ck si ruto kemana sih" kesal haechan yang sedang menelpon haruto karna kata ibu haruto anaknya belum pulang daritadi dan menelpon haechan untuk menanyakan haruto karna tadi hujan deras pasti haruto masih disekolah atau sedang berteduh tetapi ini sudah malam namun anak nakalnya itu belum pulang

"Lo yg ilang gue yang susah" kesal haechan mengetik beratus-ratus pesan pada haruto bahkan ia sudah menelpon sebanyak 20 kali

"Awas aja ya lo gue borosin dompet lo kalo ketemu" ujar haechan tersenyum

7:00

Mata lentik itu perlahan terbuka menyesuaikan cahaya lampu dengan matanya

"Hoamhh"haruto menguap sambil mengucek matanya yang terasa berat ingin tertidur lagi kepalanya juga pusing

" sudah bangun"ucap jeongwoo dengan suara serak khas bangun tidur

Haruto menatap jeongwoo sejenak, manusia di hadapan nya ini sangat tampan dengan wajah khas bangun tidurnya itu dan piyama yang dipakai jeongwoo dibagian dadanya sedikit terbuka membuat haruto meneguk ludahnya sendiri

Tangan jeongwoo memegang dahi haruto untuk memeriksa apakah panasnya sudah turun

"Suhu tubuhmu normal, masih pusing? " tanya jeongwoo

Haruto mengangguk sebagai jawaban iya

'Tok'tok'tok

"Masuk" ujar jeongwoo sedikit keras

'Clek

"Apa suhunya sudah normal? Bunda membawakan bubur untuk sarapan"ujar bunda jeo yang membawa senampan bubur dengan segelas air putih

"Sudah"

Haruto langsung duduk sambil memegang Kepalanya yang berdenyut

"Ehh sudah tidur saja" panik bunda jeongwoo yang bernama rose

"T-tidak papa, maafkan saya karna sudah merepotkan tante" haruto tersenyum canggung pada bunda rose

"Gak ngerepotin, lagian bunda gk ada pekerjaan dan jangan panggil tante panggil bunda saja sperti jewu" jelas rose

"Jewu? " heran haruto membuat jeongwoo yang sedari tadi menyimak tersenyum tipis

"Itu panggilan bunda buat jeongwoo karna namanya terlalu panjang kau juga bisa memanggilnya seperti itu" rose menyimpan nampan itu dimeja dekat kasur

"Sekali lagi maaf ngerepotin tante" haruto menggaruk belakang kepalanya

"Bunda bukan tante" rose memicingkan matanya membuat haruto gelagapan

"I-ya.. Bun-da" rose tersenyum lalu pergi dari kamar anaknya

"Ekhm.. Gue mau ke kamar mandi, dimana?" tanya haruto pada jeongwoo

"Kau bertanya pada siapa? " tanya jeongwoo

"Lo lah"

"Namaku" haruto mengernyit