Position seven

17.8K 1.5K 68
                                    

𝙎𝙚𝙗𝙚𝙡𝙪𝙢 𝙢𝙚𝙢𝙗𝙖𝙘𝙖 𝙙𝙞𝙝𝙖𝙧𝙖𝙥𝙠𝙖𝙣 𝙪𝙣𝙩𝙪𝙠 𝙥𝙖𝙧𝙖 𝙥𝙚𝙢𝙗𝙖𝙘𝙖 𝙢𝙚𝙢𝙛𝙤𝙡𝙡𝙤𝙬 𝙖𝙠𝙪𝙣 𝙣𝙮𝙖 𝙙𝙖𝙣 𝙫𝙤𝙩𝙚 𝙪𝙣𝙩𝙪𝙠 𝙘𝙚𝙧𝙞𝙩𝙖 𝙣𝙮𝙖 𝙤𝙠𝙚? 𝙃𝙖𝙥𝙥𝙮 𝙍𝙚𝙖𝙙𝙞𝙣𝙜 𝙮𝙚𝙤𝙧𝙤𝙗𝙪𝙣!!


"Kau sangat menggoda" salah satu preman mengelus pipi haruto

"Jijik tangan lo bangsat" haruto menepis lengan menjijikkan itu berlari dan meraih pecahan kaca itu

"Wow hati hati tanganmu bisa terluka dan takkan bisa memuaskan kita" ucap satu preman lagi

Kedua preman itu mendekat ke haruto lagi

'Srett'bugh

"Arghhh" salah satu preman yang haruto lukai dengan pecahan kaca itu memegangi matanya yang tersayat sedangkan satu lagi kini memegangi selangkangannya yang nyeri

"Bajingan!! " teriak preman yang matanya tertutup sebelah karna luka dimatanya yang teramat sakit

'Bugh'bugh

Dua pukulan diperut berhasil membuat haruto terduduk sambil meremat pecahan kaca, lengannya mulai berdarah karna terlalu menekan kaca yang bagian nya tajam

"Cihh lemah sekali" decih preman itu

H
aruto kembali berdiri sambil memegang perutnya dengan tangan kiri sedangkan tangan kanannya menodongkan pecahan kaca itu

'Bugh

"Habisi dia, seleraku telah hilang dan ingin sekali membunuh bajingan kecil ini" setelah memukul haruto dengan balok yang ia temukan kedua preman itu berjongkok memegang wajah naruto yang meringis bertahan agar ia tak pingsan meski kepalanya terasa sangat pening dan tenaganya seolah hilang dalam sekejap

'Bugh'bugh'plak

"S-sial" gumam haruto melindungi wajahnya yang dipukuli dengan kedua tangannya namun masih terdapat beberapa pukulan yang mengenai nya

"Bagaimana? Apa sakit? Sepertinya tidak" tanya preman itu mendongakkan wajah haruto yang penuh lebam

"Cuih" haruto meludah ke wajah preman yang berjenggot itu

"Sialan kau!! "

'Ninuninu

"Ck sial, cepat pergi" kedua preman itu berlari meninggalkan haruto yang perlahan menutup matanya tak peduli jika ia pingsan di gang sempit ini

"Hey nak,sadarlah nak!! " sayup-sayup haruto mendengar suara seorang pria tua yang mengguncang bahunya dan semuanya gelap

Pria tua itu menggendong haruto menuju mobilnya dan membawanya ke rumah sakit

"Bagaimana? Kau menemukan temanmu itu? " tanya rose pada jeongwo yang baru saja tiba di rumahnya

Jeongwo menggeleng membuat rose menggigit kuku kukunya, rasanya pemuda yang ia lihat seperti seseorang dan ia sangat mengkhawatirkan pemuda itu

"Cari kembali sampai ketemu, jangan pulang sebelum menemukan nya" ancam rose berjalan ke kamarnya

"Oh satu lagi, kau tau Gang sempit yang tidak jauh dari sini? Coba periksa darisana" ucap rose pada jeongwo

Jeongwo keluar rumah lagi dan melajukan mobilnya ke gang yang dimaksud bundanya

Mata jeongwo menangkap sosok ayahnya yang menggendong seseorang dan jeongwo seperti mengenali baju yang dipakai orang itu

Pertanyaan siapa yang dibawa Ayah-nya? Dan kenapa mereka berdua berada di gang sempit itu? Jeongwo harus mencari tahu dan mengikuti mobil Ayah nya yg menuju entah kemana

Positions {Jeongharu}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang