position nine

17K 1.4K 1
                                    

𝙎𝙚𝙗𝙚𝙡𝙪𝙢 𝙢𝙚𝙢𝙗𝙖𝙘𝙖 𝙙𝙞𝙝𝙖𝙧𝙖𝙥𝙠𝙖𝙣 𝙪𝙣𝙩𝙪𝙠 𝙥𝙖𝙧𝙖 𝙥𝙚𝙢𝙗𝙖𝙘𝙖 𝙢𝙚𝙢𝙛𝙤𝙡𝙡𝙤𝙬 𝙖𝙠𝙪𝙣 𝙣𝙮𝙖 𝙙𝙖𝙣 𝙫𝙤𝙩𝙚 𝙪𝙣𝙩𝙪𝙠 𝙘𝙚𝙧𝙞𝙩𝙖 𝙣𝙮𝙖 𝙤𝙠𝙚? 𝙃𝙖𝙥𝙥𝙮 𝙍𝙚𝙖𝙙𝙞𝙣𝙜 𝙮𝙚𝙤𝙧𝙤𝙗𝙪𝙣!!

"Hngghh" lagi haruto membuka matanya melihat jam di dinding rumah sakit pukul 23:30

Haruto melihat ke arah sofa dimana jeongwoo yang sedang tertidur hanya dengan jaketnya yang menyelimuti nya meski tak semua tertutup

Rasa iba muncul di benaknya lantas haruto turun dari ranjang dengan membawa selimut yang ia pakai

Haruto menatap jengkel infus yang selalu menempel dilengannya, dengan perlahan ia mencabutnya dan memasangkan plester di bekas tancapan infus itu tak peduli jika darahnya akn menembus plester itu

Haruto menyelimuti tubuh jeongwoo dengan selimut dan kembali ke ranjang nya merenung sebentar bagaimana cara agar ia pergi dari rumah sakit ini ia tak ingin melihat wajah yang sedang tertidur lelap itu menyebalkan rasanya

Haruto kembali turun dari ranjang meraih jaket jeongwoo dan memakainya lalu keluar dari ruangannya

Disepanjang koridor terlihat sepi karna sudah larut dan dirinya malah keluar dari ruangannya

'Tap'tap'tap

Suara langkah kaki dari arah depan terdengar di koridor yang sepi ini

Haruto mengusap kedua lengannya bulu kuduk nya langsung berdiri

Suara itu terdengar semakin dekat, haruto melihat bayangan besar dari lampu lampu yang temaram

Bayangan itu sangat besar menuju kearahnya

Haruto mundur beberapa langkah dan berbalik berlari ke ruangannya telinga nya mendengar suara langkah itu ikut berlari membuat haruto menambah kecepatan nya

'Brakk

Jeongwoo terjengit membuka matanya menatap haruto yang ngos-ngosan seperti habis berlari

"Ada apa? " tanya jeongwoo namun dijawab gelengan oleh haruto

Melihat dari kaca pintu matanya menangkap bayangan itu berhenti tepat di depan ruangannya, haruto berlari mendekati jeongwoo dan bersembunyi di balik selimut yang dipakai jeongwoo

"Sesuatu terjadi? Kenapa memakai jaketku" tanya jeongwoo pada haruto yang sembunyi dibalik selimut

'Pssttt

Lampu padam seketika menambah suasana mencekam

Haruto membuka selimut sampai kepalanya memeluk lengan jeongwoo erat suasana ini membuat nya sedikit takut ingat 'sedikit'

Jeongwoo ingin sekali memeluk erat sebuntal manusia yang tengah ketakutan ini sambil memeluk nya erat

"Aku akan ke kamar mandi, bisa lepaskan? "

"Gak"

"Hanya sebentar" jeongwoo melepaskan tangan yang memeluk nya namun tangan itu kembali memeluk nya bahkan memeluk pinggangnya membuat jeongwoo tersenyum dibalik kegelapan itu

'Clek

Haruto beringsut mendekati jeongwoo

"Usir itu jewu" jeongwoo kembali tersenyum kenapa haruto se menggemaskan ini jika takut? Bahkan memanggilnya dengan panggilan seperti bundanya

"Jika tidak bagaimana? " goda Jeongwoo yang dianggap serius

"Gue bakal kabulin permintaan lo kalo usir itu" ujar haruto tanpa berpikir panjang

Positions {Jeongharu}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang